“PC mu kok terlalu panas, bro?” Atau “”Laptopmu panas banget”, adalah dua klaim yang sering sekali didengar ketika perangkat yang kamu gunakan, baik laptop maupun desktop, menjadi terlalu panas. Dan memang pada dasarnya kita tidak bisa membiarkan perangkat komputasi kita mengalami overheating. Bila dibiarkan begitu saja, maka konsekuensinya bisa jadi amat parah.
Bila PC atau laptop menjadi terlalu panas, maka hardware di dalamnya bisa menjadi rusak, terutama bila masalahnya dibiarkan berlarut-larut. PC atau laptop yang terlalu panas juga bisa menyebabkan tersendatnya aplikasi yang berjalan melalui OS Windows yang kamu gunakan. Nah, yang paling penting di sini adalah mengendalikan suhu/temperatur CPU di dalam perangkat yang kamu miliki.
CPU dan Regulasi Panas
Pada dasarnya CPU adalah sebuah chip di dalam komputer yang bertanggung jawab terhadap hampir semua task yang dijalankan melalui sistem operasi Windows yang kamu gunakan. Singkat cerita, CPU adalah bagian yang penting yang menunjang kelancaran operasi Windows dan semua aplikasi yang bekerja di atasnya.
Temperatur ideal untuk sebuah PC atau laptop didasarkan pada sebuah formula: CPU harus berada dalam kondisi sedingin mungkin. Artinya sebuah CPU seharusnya dijalankan di dalam suhu ruangan. CPU yang terlalu panas akan menyebabkan munculnya sejumlah masalah, mulai dari crash yang tidak diinginkan sampai kerusakan fisik pada prosessor. Kebanyakan CPU modern di pasaran memiliki fitur perlindungan yang bakal mematikan sistem secara otomatis apabila panas berlebih terdeteksi. Jadi pada dasarnya kamu memiliki sistem perlindungan yang maksimum untuk CPU.
Suhu Ideal untuk CPU
Meski kebanyakan CPU memiliki fitur otomatis untuk mematikan dirinya sendiri dalam kondisi panas berlebih, namun kamu tetap harus memeriksa suhu CPU. Cpu-world.com, misalnya, bakal membantu kamu untuk mencari tahu detil dari temperatur maksimum CPU untuk berbagai tipe prosessor. Sebuah CPU idealnya memiliki suhu 60 derajat celcius maksimum untuk penggunaan jangka panjang. Namun untuk amannya, suhu sebesar 45-50 derajat celcius seharusnya sudah sangat aman.
Bukan sebuah ide yang bagus untuk membiarkan CPU memiliki panas lebih dari 60 derajat celcius dalam jangka waktu lama. Taruhannya adalah kerusakan yang bakal muncul pada CPU atau komponen lainnya. Kamu bisa memeriksa besaran suhu prosessor menggunakan software gratis seperti SpeedFan yang dipersembahkan oleh Almico.
Begitu diinstall, SpeedFan bakal memeriksa banyak hal terkait dengan suhu komputer atau laptop, dan tidak hanya temperatur CPU melainkan juga beragam sensor di dalam komputer/laptopmu, seperti temperatur casing, hard drive, dan masih banyak lagi. Tampilan SpeedFan yang sederhana berbicara lebih banyak mengenai temperatur CPU yang sedang bekerja. Pada dasarnya software satu ini memperlihatkan suhu masing-masing core, di mana satu dan lainnya memiliki thermistor tersendiri. Namun ketika dibaca lewat SpeedFan, mereka semua akan terbaca seperti di bawah ini.
Kamu bisa membiarkan SpeedFan bekerja di background, dan pada saat bersamaan menggunakan komputer atau laptopmu untuk bermain game atau menjalankan aplikasi lainnya. Setelah beberapa menit kamu bisa kembali ke software untuk memeriksa suhu terkini laptop atau PC mu.
Bila ternyata CPU mu terlalu panas, maka tingkatkanlah sistem pendinginan di dalam PC atau laptop yang digunakan. Bila laptop yang digunakan, maka pastikan kipas apapun di dalam laptop tidak terkontaminasi debu (gunakan vacuum dengan hati-hati guna menghisap debu dan kuman yang menempel di kipas pendingin) dan investasikan uangmu untuk membeli sebuah laptop cooling stand.
Namun bila PC yang dipakai, maka pastikan bahwa kipas dan filter di dalam case tidak ditempeli debu dalam jumlah banyak. Pastikan juga tidak ada jalur kabel yang menghalangi aliran udara dari dalam ke luar PC. Selanjutnya kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti kipas PC standar dengan CPU cooler jenis lain yang memiliki kekuatan pendingin yang lebih baik.