Setelah memimpin pasar media sosial, TikTok tampaknya tertarik untuk menantang dominasi Google dalam dunia mesin penelusuran. Perusahaan mengonfirmasi kepada media TechCrunch bahwa mereka sedang menguji sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mengambil atau mengunggah foto untuk menemukan produk serupa di TikTok Shop.
Mempermudah Pencarian Barang di TikTok Shop
Fitur yang pertama kali ditemukan oleh pengguna X Jonah Manzano ini tersedia untuk semua pengguna di Amerika Serikat dan Asia Tenggara. Pengguna yang memiliki akses terhadap fitur baru tersebut akan melihat ikon kamera pada kolom pencarian di TikTok Shop.
Misalnya kamu sedang berada di sebuah restoran dan sangat menyukai piring yang menjadi tempat makanannya disajikan. Kamu dapat membuka aplikasi TikTok dan mengambil gambarnya untuk menemukan barang serupa yang tersedia untuk dibeli di TikTok Shop. Atau katakanlah kamu sedang berbelanja online dan menemukan baju yang disukai namun harganya terlalu mahal. Kamu bisa menyimpan gambarnya lalu mengunggahnya di pencarian untuk menemukan baju serupa dengan label harga lebih murah.
Meskipun pengguna selalu dapat mencari item tertentu di TikTok Shop, mereka tidak lagi harus bergantung pada deskripsi tekstual. Kemampuan menggunakan penelusuran gambar untuk berbelanja adalah sesuatu yang telah ditawarkan Google selama bertahun-tahun dengan Google Lens, alat penelusuran visualnya. Pencarian gambar saat ini juga ditawarkan oleh Amazon, raksasa teknologi lain yang ingin disaingi oleh TikTok.

Fokus Menghadirkan Fitur Baru Meskipun Ada Potensi Ban di Amerika Serikat
Perusahaan asal Tiongkok ini telah membuat kemajuan dalam mengurangi dominasi pencarian Google. Ketika para eksekutif di raksasa teknologi itu mengatakan pada tahun 2022 bahwa TikTok dan Instagram mengalahkan produk inti mereka Google Search. Dengan fitur baru ini, mereka tidak hanya berupaya mengajak masyarakat untuk menggunakan aplikasinya saat mencari produk baru, namun juga berharap masyarakat akan melakukan pembelian melalui TikTok Shop.
Perusahaan ini tidak hanya menantang untuk Google atau Amazon dengan fitur baru ini. Mereka juga ingin bersaing dengan perusahaan lain yang menawarkan alat pencarian gambar untuk berbelanja, seperti Klarna atau bahkan perusahaan rintisan seperti Cherry.
Perusahaan baru-baru ini mengungkapkan bahwa TikTok Shop kini memiliki lebih dari 15 juta penjual di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya lebih dari 500.000 penjual di Amerika Serikat. Mereka menghabiskan lebih dari USD 400 juta untuk keamanan platform. Selain itu, mereka juga memiliki tim yang terdiri lebih dari 7.500 orang untuk membantu menjaga keamanan TikTok Shop.
Mereka telah bertaruh besar pada e-commerce, karena mereka melihat TikTok Shop sebagai sumber pendapatan potensial besar berikutnya. Upaya e-commerce perusahaan juga merupakan cara untuk mempertahankan pengguna pada aplikasinya dibandingkan dengan pengguna lain. Dengan membangun dan memperluas fitur-fitur dan kegunaan TikTok Shop, mereka berharap masyarakat akan menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk produk e-commerce-nya.
Perusahaan ini memperluas upaya e-commerce meskipun menghadapi potensi larangan di Amerika Serikat. Pada bulan April lalu, Presiden Biden menandatangani undang-undang yang akan melarang aplikasi TikTok jika perusahaan induknya di Tiongkok, ByteDance, gagal menjualnya dalam rentang waktu waktu satu tahun.
Baca juga:





















