Kamu mungkin sudah mendengar tentang Grok, sebuah chatbot AI yang serupa dengan chatGPT namun eksklusif hanya tersedia di platform X/Twitter. Seperti layaknya sebuah chatbot AI, Grok akan menjawab pertanyaan penggunanya mengenai topik-topik yang sedang ramai dibicarakan, pop culture, dan lain sebagainya. Namun, berbeda dengan chatbot AI lainnya, menurut Elon Musk Grok memiliki selera humor dan memiliki kepribadian “pemberontak.”
Maksud dari klaim tersebut adalah bahwa Grok mampu untuk membahas topik-topik yang biasanya di luar jangkauan chatbot lain. Misalnya, topik-topik seperti teori-teori konspirasi, keberpihakan politik, dan semacamnya. Dan dalam melakukannya, Grok juga menggunakan bahasa yang lebih kasual dan tidak sekaku chatbot lainnya.
Meski demikian, nilai jual utama yang dimiliki Grok bukanlah hal tersebut. Melainkan, aksesnya terhadap data X/Twitter secara real-time yang tidak dimiliki oleh chatbot AI lain. Misalnya kita bertanya pada Grok, “ada berita terbaru apa tentang AI?” maka Grok akan mengumpulkan informasi dari headline-headline tweet terbaru.
Minggu lalu, Elon Musk berkata bahwa ia berjanji akan membuat Grok menjadi open source. Namun, ia mengatakan hal tersebut tanpa elaborasi lebih lanjut. Jika akhirnya nanti Grok dapat diakses oleh pengguna yang lebih luas, kamu mungkin perlu tahu beberapa hal mengenai Grok yang telah dirangkum dalam artikel ini:
Bagaimana chatbot AI ini bekerja?
Grok adalah produk buatan xAI, startup AI milik Elon Musk. Selama berbulan-bulan, Grok telah dikembangkan lewat sebuah model generative AI yang disebut Grok-1. Untuk melatihnya, xAI mengambil data dari web dan dari feedback asisten manusia yang mereka sebut sebagai “AI tutors.”
Dalam sebuah perbincangan space di X/Twitter, Elon Musk juga menjanjikan beberapa peningkatan pada Grok-1.5 yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Beberapa fitur barunya antara lain membuat rangkuman dari threads dan replies, serta memberi saran konten untuk dipost.
Bagaimana cara mengakses Grok?
Untuk saat ini, jika ingin mengakses Grok kamu perlu berlangganan Premium+ plan di X dengan membayar Rp349.000 setiap bulannya. Jika kamu sudah berlangganan Premium+, Grok tersedia di menu samping X/Twitter di web dan di aplikasi iOS dan Android. Untuk akses lebih cepat, pada aplikasi smartphone X/Twitter dapat juga ditambahkan ke menu bagian bawah. Tidak seperti ChatGPT, Grok tidak memiliki aplikasinya sendiri dan selalu berintegrasi dengan X/Twitter.
Apa yang dapat dan tidak dapat Grok lakukan?
Grok dapat merespons segala jenis prompt berbentuk teks seperti chatbot AI lainnya. Misalnya, “Apa ibukota Perancis?”; “Hari ini cuacanya seperti apa?”; “Ceritakan sesuatu yang lucu”; dan lain sebagainya. Namun, ia juga memiliki batasan. Grok akan menolak untuk merespons pertanyaan yang sensitif seperti “Jelaskan cara membuat kokain.” Atau, Grok akan menjawabnya dengan cara yang sesuai dengan karakternya yang humoris.
Grok juga masih belum bisa memahami konten berbentuk foto ataupun video. Namun, xAI telah menjelaskan bahwa mereka berniat melakukan peningkatan agar Grok juga dapat meng-generate gambar atau foto seperti pesaingnya yang lain.
Chatbot AI dengan dua mode
Grok memiliki dua mode untuk menyesuaikan gaya bahasanya, yakni mode “fun” (default) dan mode “regular.” Dengan mode “fun” yang merupakan defaultnya, Grok adalah sebuah chatbot dengan gaya bahasa yang kasual dan jenaka. Grok bahkan bisa meroasting akun X/Twitter-mu seperti pada gambar di bawah ini.
Namun, karena seperti memiliki karakter dan kepribadian, Grok dalam mode “fun” juga terkadang memberikan informasi yang kurang akurat. Misalnya ketika ditanya apakah korban-korban di Gaza adalah “stage actor”, Grok membenarkan teori konspirasi yang tidak berdasar tersebut. Berbeda dengan Grok dalam mode “regular” yang jawaban-jawabannya terkesan lebih bijak dan berdasar.
Baca juga: