Kebutuhan akan penggunaan laptop semakin meningkat. Tanpa disadari, saat ini laptop menjadi semakin vital dalam lingkup pekerjaan, terutama setelah mengalami dampak pandemi beberapa tahun yang lalu. Alasan di balik kebiasaan ini cukup sederhana, yakni untuk mengantisipasi kemungkinan mati listrik mendadak atau kebutuhan untuk bekerja di luar rumah, sehingga mereka tetap memiliki laptop dengan daya baterai yang optimal. Meskipun demikian, muncul satu pertanyaan yang menciptakan kekhawatiran, yaitu apakah aman atau baik untuk menggunakan Main Laptop Sambil Dicas?
Apakah Main Laptop Sambil Dicas Bikin Baterai Rusak?
Apakah adanya tindakan ini mungkin akan mempengaruhi ketahanan baterai laptop tersebut? Apakah dianjurkan bagi pengguna untuk selalu mencabut kabel pengisi daya ketika baterai mencapai kapasitas 100%? Atau, apakah terdapat metode lain yang lebih disarankan?
Pertanyaan semacam ini sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna laptop. Oleh karena itu, mari kita telaah apakah penggunaan laptop sambil diisi daya hanya merupakan mitos atau benar adanya. Secara umum, baterai merupakan perangkat yang mengandung komponen penyimpan daya listrik dalam bentuk elektron.
Hampir semua baterai saat ini menggunakan material Lithium dan memiliki masa pakai tersendiri. Oleh karena itu, menjaga baterai laptop atau smartphone tetap berada dalam kondisi optimal hingga mencapai 100% sepertinya bukanlah hal yang memungkinkan.
Pertanyaannya kembali, apa langkah yang sebaiknya diambil? Sebagai pengguna, kita hanya dapat berusaha menjaga agar baterai laptop tidak mengalami degradasi lebih cepat. Adakah keterkaitan antara menggunakan laptop sambil diisi daya? Jawabannya adalah iya, memang terdapat hubungannya.
Baterai Laptop Tidak Suka Voltase Tinggi dan Tidak Suka Panas
Baterai, khususnya yang berbahan Lithium, enggak begitu feeling kalo selalu dipompa penuh terus menerus. Tetapi, dia juga enggak seneng banget kalau harus merana dalam keadaan low batt. Sebenernya, keadaan paling oke buat si baterai adalah ketika dia berada di kisaran 30-70%. Gini nih, bayangin aja kalo baterai kita selalu di-charge sampe 100%. Pasti baterai bakal stay strong tanpa kehilangan daya, kan?
Beneran deh, alasan kenapa baterai kurang suka dengan kondisi penuh itu karena sifat si Lithium sendiri. Semakin penuh daya di dalam baterai, berarti voltasenya juga makin tinggi. Nah, ini yang bikin baterai cepet tua, lho. Dia kayak lagi stres gitu, gara-gara voltase yang terlalu naik. Jadi, sebenernya bukan overcharge yang jadi momok buat baterai, kayak yang orang-orang bilang. Tapi lebih ke voltase yang kelewat tinggi, itu yang bikin baterai jadi musuh besar buat dirinya sendiri.
Ada alasan lain juga, yaitu panas. Nah, kalo kita pake laptop sambil dicharge, bisa jadi bencana buat baterai, bro. Selain voltase yang tinggi, panas juga jadi musuh bebuyutan si baterai. Karena di dalam baterai itu sendiri, ada reaksi kimia yang terjadi. Nah, reaksi kimia ini yang bikin kapasitas baterai berkurang seiring pemakaian.
Nah, yang kurang asyiknya, panas ini malah ngebutin proses itu. Jadi, kapasitas maksimum baterai bakal berkurang lebih cepat dari biasanya. Terutama kalo kita lagi ngerjain tugas berat sambil pake laptop dengan sirkulasi udara minim. Pasti panasnya bakal cepet banget merambat ke baterai.
Bagaimana Cara Menjaga Daya Tahan Baterai Laptop Agar Awet?
Setelah mengetahui faktor-faktor yang dapat mempercepat penggunaan baterai, langkah pencegahan menjadi krusial agar kerusakan tidak terjadi. Sebuah pertanyaan yang muncul adalah apakah aman bermain game sambil mengisi daya laptop, yang memerlukan jawaban yang tepat.
Jawabannya sebenarnya positif, dengan catatan bahwa beberapa langkah perlu diperhatikan. Pertama, penting untuk menghindari paparan panas berlebih pada baterai dengan menggunakan pendingin laptop agar suhu tidak mencapai tingkat yang merugikan bagi daya tahan baterai.
Cara lainnya adalah tidak membiarkan baterai mencapai tingkat pengisian 100% atau turun hingga 0%. Sebaiknya, baterai dilepaskan dari sumber daya setelah mencapai tingkat pengisian sekitar 70-80%. Jika daya baterai telah menurun hingga 30-20%, segera lakukan pengisian ulang.
Untuk memudahkan pengelolaan pengisian daya, dapat dimanfaatkan fitur batas pengisian baterai yang terdapat di BIOS. Alternatifnya, jika laptop tidak menyediakan fitur tersebut, pengguna dapat mengunduh perangkat lunak pengingat pengisian baterai untuk memberikan peringatan saat baterai mencapai tingkat tertentu dan menyarankan untuk melepaskan dari sumber daya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bermain game sambil mengisi daya tidak secara langsung merugikan baterai, asalkan langkah-langkah tersebut diikuti dengan seksama. Apakah Anda sudah mencoba menerapkan tips-tips di atas? Silakan berbagi pendapat atau pengalaman Anda, teman! Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- 2 Cara Mudah Merekam Suara di Laptop!
- Cara Cek Versi Windows di Laptop dan PC! Dijamin Berhasil!
- Tips Memperbaiki Laptop Tidak Bersuara!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.