ROM merupakan salah satu bagian penting dalam perangkat elektronik yang berperan sebagai tempat penyimpanan kode program. Fungsinya adalah memastikan agar perangkat dapat beroperasi dengan lancar. ROM memungkinkan komponen-komponen seperti CPU, VGA, sumber daya listrik, dan lainnya berkomunikasi dan bekerja bersama.
Keberadaan ROM tidak hanya relevan dalam perangkat komputer dan gadget, tapi juga dalam perangkat elektronik sehari-hari seperti mesin cuci, microwave, AC, oven, dan lain sebagainya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ROM, mari kita telusuri artikel ini dengan cermat. Di sini, kita juga akan memahami jenis-jenis ROM, bentuknya, serta perbedaan antara RAM dan ROM. Jadi, jangan lewatkan artikel ini sampai selesai!
Apa Itu ROM?
Read Only Memory (ROM) merupakan komponen keras dalam perangkat yang berwujud sebagai chip memori semikonduktor yang berperan dalam menyimpan data secara permanen. Karena sifatnya yang “hanya dapat dibaca,” data yang tersimpan di dalam ROM tidak dapat diubah atau dimodifikasi, melainkan hanya dapat dibaca.
Semua informasi akan tetap tersedia pada perangkat meskipun aliran listrik dimatikan. Oleh karena itu, ROM umumnya digunakan untuk menyimpan data dan perangkat lunak firmware (perangkat lunak yang sangat terkait dengan perangkat keras).
Dalam ROM, terdapat BIOS (Basic Input/Output System) yang juga dikenal sebagai “Boot Loader.” Ketika komputer dinyalakan, program boot loader akan dimuat ke dalam RAM, dan ROM akan mengendalikan semua aktivitas sistem komputer.
Cara kerja ROM cukup sederhana. ROM mengandalkan pengguna komputer untuk menyimpan data dalam bentuk perangkat lunak bawaan pabrik atau default di dalam chip ROM. Keberadaan chip ROM ini sangat penting dalam menjalankan sistem operasi, baik pada komputer maupun smartphone. Ketika perangkat dinyalakan, ketika RAM masih kosong, berbagai file penting dalam ROM akan ditransfer ke RAM sehingga perangkat dapat berjalan, termasuk sistem operasi.
Fungsi ROM
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ROM memiliki peran penting dalam menyimpan data booting yang digunakan saat perangkat dinyalakan. Tanpa data ini, perangkat tidak dapat beroperasi dengan baik. Selain berfungsi sebagai penyimpanan kode booting, ROM juga bisa digunakan untuk membuat salinan cadangan dari berkas atau file.
ROM umumnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sehingga risiko terkena virus sangat rendah. Jika Anda ingin membuat salinan berkas atau file, Anda bisa dengan mudah menyalinnya ke CD-R jenis PROM.
Selain itu, ROM juga sering digunakan sebagai media distribusi perangkat lunak. Penggunaan ROM untuk menginstal perangkat lunak sangat populer karena keandalannya yang tinggi dan daya tahan yang lama. Metode ini bahkan dapat mengurangi risiko kerusakan selama proses instalasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang lebih suka menggunakan ROM daripada media penyimpanan lainnya.
Perbedaan RAM dan ROM
Secara umum, perbedaan utama antara RAM dan ROM terletak pada cara mereka menyimpan informasi. RAM digunakan untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat perangkat sedang berjalan. Sementara ROM adalah tempat di mana data penting disimpan secara permanen.
Selain itu, RAM memungkinkan perangkat untuk mengakses data dengan cepat saat menjalankan aplikasi, sementara ROM digunakan khususnya untuk menyimpan kode dasar perangkat keras yang perlu dibaca oleh perangkat saat booting. ROM tidak dapat diubah atau diinputkan data ke dalamnya.
Dengan demikian, RAM dan ROM memiliki peran yang berbeda dalam penyimpanan data pada perangkat, masing-masing dengan kegunaannya sendiri dalam menjalankan operasi dan menjaga integritas data penting.
Baca juga:
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.