Bahasan kita kali ini gak kalah menarik yaitu tentang gadget gagal di pasaran. Emang sih gak selamanya produk yang dihasilkan oleh nama-nama besar bakal sukses.
Jika salah strategi, produk yang sepertinya menjanjikan, bisa gagal dan gak disukai konsumen.
Samsung Galaxy Note 7
Kehadiran Samsung Galaxy Note selalu ditunggu dan selalu sukses di pasaran. Namun kesialan Samsung terjadi saat diluncurkannya Samsung Galaxy Note 7. Sebenarnya kegagalan yang terjadi bukan karena fitur-nya. Malah banyak yang memuji smartphone ini karena fitur-fitur canggih dan keren yang dihadirkannya pada saat itu.
Kegagalan Samsung Galaxy Note 7 terjadi ketika ada pengguna yang melaporkan bahwa smartphone tersebut meledak. Ini dikarenakan baterai yang tertanam dilaporkan rentan panas saat digunakan. Karena berita yang tersebar sudah cukup masif dan Samsung Galaxy Note 7 terlanjur mendapatkan image buruk, maka Samsung tidak melanjutkan produk ini dan lanjut memperbaiki kesalahannya dengan meluncurkan Samsung Galaxy Note 8.
Windows Phone dan Microsoft Lumia
Microsoft sempat membuat smartphone sendiri menggunakan sistem operasi buatan mereka. Untuk smartphone-nya punya nama Microsoft Lumia dengan sistem operasinya yaitu Windows Phone. Kombinasi keduanya cukup sukses di awal-awal kehadirannya.
Microsoft Lumia sendiri sebelumnya merupakan smartphone milik Nokia yang akhirnya berganti nama jadi Microsoft. Hal ini setelah Microsoft membayar lisensi kepada Nokia. Jadi sebeluma pake nama Microsoft Lumia, nama Nokia Lumia yang dipakai.
Kehadiran Windows Phone dan Microsoft Lumia diharapkan jadi pesaing Android yang kala itu sukses menyaingi dominasi iOS dengan iPhone-nya.
Namun karena terlalu pede dan menganggap remeh Google, Microsoft akhirnya malah keteteran dan pengguna lebih tertarik beralih ke Android ataupun iOS. Penjualannya pun kalah dan Microsoft akhirnya menghentikan sistem operasi Windows Phone dan kembali fokus ke sistem operasi Windows. Bersamaan dengan dihentikannya Windows Phone, otomatis Microsoft Lumia juga kena imbasnya.
Facebook Phone
Tau gak kalo facebook dulu sempat bikin hape buat aplikasi mereka. Pada tahun 2013, Facebook dan HTC meluncurkan Facebook Phone yang merupakan smartphone yang khusus dikembangkan untuk pengguna Facebook. Menggunakan platform Android, smartphone ini mengintegrasikan semua fungsi atau fitur Facebook ke dalamnya.
Diluncurkan untuk pasar Amerika Serikat, ternyata penjualannya tidak seperti yang diharapkan. Malah smartphone ini dijual dengan potongan harga guna memikat pengguna. Karena tetap tidak membantu meningkatkan penjualan, akhirnya penjualan Facebook Phone dihentikan beberapa bulan setelah peluncurannya.
Fire Phone
Masih produk smartphone, kali ini Amazon yang gagal menghadirkan smartphone sendiri. Seperti tak mau kalah dengan Mark Zuckerberg, Jeff Bezos, pemilik Amazon juga pernah menghadirkan smartphone bikinan mereka yang diberi nama Fire Phone.
Menggunakan sistem operasi hasil modifikasi dari Android, beberapa fitur andalan yang menjadi pembeda sempat membuat banyak yang penasaran. Namun karena Android yang diadopsi telah dimodifikasi ke layanan Amazon, ini membuat kurang mendapat banyak dukungan dari pengembang aplikasi.
Otomatis pengguna pun mendapatkan pilihan aplikasi yang lebih terbatas dibanding menggunakan smartphone berbasis Android yang memiliki akses ke berbagai layanan Google. Ini yang menjadi sebab tidak berhasilnya penjualan Fire Phone.
Blackberry PlayBook
Hape Blackberry yang pernah jaya juga sempat meluncurkan komputer tablet yang diberi nama Blackberry PlayBook. Salah satu kendala tidak suksesnya penjualan Blackberry Playbook dikarenakan dukungan aplikasi serta fungsi yang terbatas.
Meski merupakan tablet generasi pertama yang bisa memainkan video definisi tinggi, tablet ini miskin aplikasi. Aplikasi yang bisa dibilang sebagai nyawa dari sebuah perangkat mobile luput dari perhatian utama Blackberry.
Saat itu Blackberry malah lebih fokus memamerkan sistem operasi terbaru miliknya. Sejak peluncurannya di awal 2011, Playbook kurang mendapat respon yang baik dari sisi penjualan dengan hanya terjual sebanyak 850.000 unit saja.
Twitter Peek
Mirip Facebook, Twitter juga sempat punya gadget khusus buat nge-tweet. Sebuah perusahaan bernama Peek coba meluncurkan perangkat dengan nama Twitter Peek.
Perangkat yang memiliki bentuk mirip blackbeery mungil ini berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan hobi bagi mereka yang kecanduan bermain Twitter.
Dengan hanya memiliki fungsi terbatas, membuat pengguna tidak tertarik dan akhirnya gagal di pasaran. Kekurangan lain yang membuatnya dijauhi adalah papan ketik qwerty yang digunakan ternyata kurang responsif dan memiilki antarmuka yang aneh.
Microsoft Zune
Kalau kalian masih ingat iPod bikinan Apple, maka Microsoft juga gak mau kalah menghadirkan Zune. Ini merupakan sebuah perangkat pemutar musik yang memang hadir buat menyaingi iPod. Namun Microsoft dianggap terlambat dalam menanggapi persaingan pasar, terutama kesuksesan iPod yang diluncurkan di tahun yang sama.
iPod diklaim memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki Zune. Selain itu, banyak pengguna yang mengeluhkan masih banyaknya bug yang dijumpai. Ini membuat Zune makin tenggelam dan tidak sanggup bersaing. Microsoft sendiri akhirnya resmi menghentikan seluruh layanan Zune terhitung sejak tahun 2012 sejak diluncurkan pertama di tahun 2006.
Google Glass
Google juga sempat mengalami kegagalan saat menghadirkan Google Glass. Sebagai kacamata pintar, konsep yang ditawarkan Google Glass sempat membuat banyak orang penasaran dan ingin mencobanya. Diperkenalkan Mei 2013, kehadirannya sempat tertunda beberapa kali dengan alasan penyempurnaan yang terus dilakukan.
Setelah rencananya 2014 selesai, ternyata Google menjadwal ulang kembali guna memperbaiki segala kendala yang ada. Namun setelah banyak yang mencoba purwarupa-nya, banyak pengguna yang kecewa dengan kekurangan yang masih dimilikinya, seperti daya tahan baterai, kurang nyaman digunakan, sampai bentuknya yang kaku.
Dan yang paling mengecewakan adalah harga jualnya saat itu yang sangat tinggi yaitu US$1500 atau sekitar 22 juta rupiah.