Lagi-lagi Acer Predator Helios 300 nunjukin taringnya. Kalo kalian tau, Helios 300 generasi sebelumnya aja udh cukup powerful dan mantap buat game-game triple A. Dan kali ini, Helios 300 kembali hadir dengan prosesor yang lebih baru Intel Core generasi ke-12 dan lebih kencang tentunya. Gak ketinggalan, GPU-nya udah pake RTX 3000 series yang dijamin bakal bikin pengalaman gaming kalian jadi lebih moncer lagi.
Spesifikasi
Overview
Kalo bicara soal desain, Helios 300 2022 ini gak jauh beda sama generasi sebelumnya. Masih didominasi warna hitam dengan logo Predator di bagian covernya, Helios 300 keliatan banget nuansa gamingnya. Bodinya juga keliatan kokoh. Cover serta bagian frame keyboard-nya aja terbuat dari bahan metal. Makanya gak heran kalo bobotnya mencapai 2,5 kg.
Meski aura Helios 300 masih mirip, namun versi baru ini tetap memiliki perbedaan dengan sebelumnya. Salah satunya di bagian cover yang terlihat polos, cuma ada logo Predator. Kerennya, logo ini bakal menyala dengan warna biru saat laptop digunakan.
Selain itu, Acer menempatkan dua hinge di kiri dan kanan yang posisinya sedikit agak ke tengah. Hinge ini kokoh sehingga kalian bisa buka layar hanya dengan satu tangan saja. Bagian belakang pun dibuat agak memanjang dan punya desain keren dengan dua exhaust besar di kiri dan kanan.
Keyboard
Helios 300 punya keyboard full size lengkap dengan area numpad. Tombol Power ada di pojok kanan atas dan ada pula tombol shortcut buat fitur Acer Predator Sense. Beberapa hal lainnya yang ada di keyboard termasuk area tombol spasi yang diperbesar, dan tombol WASD dengan warna sedikit berbeda dengan tombol lain.
Untuk posisinya, jarak antar tombol pas dan punya travel key rendah. Experience kami saat menggunakannya cukup enak dan nyaman. Ada LED Backlit dengan 2 tingkatan warna yang berguna saat kalian gunakan laptop ini di kondisi kurang cahaya.
Dan buat yang doyan kerlap kerlip led rgb, laptop ini gak cuma rame di bagian keyboard aja, tapi juga di bagian bawah. Bagian bawah ini akan menyala senada dengan tema RGB pada keyboard.
Lalu untuk touchpad, letaknya cenderung agak ke kanan. Gak masalah sih. Cuma agak jarang aja posisi gini. Digunakannya juga nyaman-nyaman aja dengan feel yang presisi dan clicky untuk tombolnya. Tentunya udah support multigesture yang dukung sampai 5 jari.
Konektivitas & I/O Port
Meski gak tipis, tapi ketebalannya sudah berkurang dibanding generasi sebelumnya. Meski demikian, ketersediaan port-nya masih cukup lengkap. Sisi kanannya ada dua USB 3.2 type-A. Pindah ke belakang ada USB type-C untuk Thunderbolt 4, HDMI 2.1, dan mini DisplayPort. Untuk port adaptor juga ditempatkan di sisi belakang. Terus di kiri ada port LAN, USB 3.1 type-A dan combo audio jack. Dan buat konektivitas nirkabelnya sudah dilengkapi wifi 6 dan bluetooth 5.2.
Layar
Acer kasih spek layar yang cukup asik. Dari desainnya bagus. Seluruh bezelnya tergolong tipis buat ukuran laptop gaming. Ukurannya 15,6 inci dan pake panel IPS. Udah gitu resolusinya gak full HD melainkan QHD atau 2560 x 1440 pixel. Refresh rate-nya 165 Hz, dan response time 3 ms. Layarnya juga punya rentang color gamut yang luas. Hal ini kami buktikan menggunakan perangkat Spyder untuk kalibrasi. Disini terlihat luas color gamut sRGB dan DCI P3-nya mencapai 100%. Dan untuk NTSC ada di 87% dan AdobeRGB di 88%. Jadi selain mantap buat gaming, asik juga buat dipake desain atau editing video, dan lainnya.
Audio & Webcam
Laptop ini menggunakan dua speaker yang terdapat di bagian bawah. Audionya sudah dilengkapi fitur DTS X: Ultra Audio. Fitur ini gak cuma gimmick dan terasa bedanya. Fitur ini sendiri sebenarnya lebih terasa maksimal ketika menggunakan headset. Kami sedikit terkejut, karena audio yang sering kami jadikan pengujian suara, kali ini menampilkan suara yang jarang terdengar. Artinya, audionya mampu menampilkan suara yang lebih detail dan lebih jelas.
Saat volume disetel ke 100%, suaranya cukup keras dan lantang. Karena hanya bermodal stereo saja, suara trebel jelas masih dominan dengan bass yang masih bisa dimaklumi. Dan seperti biasanya, disediakan pilihan preset suara melalui fitur Acer true Harmony.
Beralih ke webcam. Disini kami gak bisa bicara banyak karena webcam di laptop kualitasnya gitu-gitu aja. Punya resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9, frame rate mentok di 30 fps. Tapi tunggu dulu, untuk kualitasnya kami melihat webcam ini mampu menampilkan gambar lebih tajam. Noise tetap ada tapi masih dimaklumi dan masih cukup baik digunakan untuk aktivitas seperti video call atau video conference secara profesional.
Storage & RAM
Acer kasih dua slot SSD NVMe yang dua-duanya udah diisi masing-masing 512 GB. SSD yang dipake punya bandwith kencang, PCIe 4.0×4. Untuk Kecepatan baca SSD-nya cukup bagus sampai diangka 6000-an MB/s. Sementara kecepatan tulisnya hampir 4000-an MB/s.
Sementara RAM-nya juga dikasih dua slot. Cuma kayaknya Acer mancing-mancing nih supaya upgrade. Slot satu udah diisi RAM 16 GB dan satunya lagi masih kosong. Ini kan bikin gatel banget ya cuma dikasih single channel. Jadi kalo kalian mau upgrade jadi dual channel ke 32 GB, jelas memungkinkan banget.
Software
Untuk Helios 300 ini, ada software yang namanya Predator Sense. Software ini penting buat ngutak-atik sistem supaya performa stabil dan adem. Yang ada di sini diantaranya pengaturan untuk mode performa atau juga fan control. Pilihan ini penting saat sistem dalam kondisi panas, kalian bisa atur ke putaran maksimal.
Dari sini terdapat pilihan lainnya, ada monitoring untuk memantau suhu GPU dan CPU, lighting untuk mengubah atau mengatur backlit RGB keyboard, dan lainnya. Oiya, untuk pengaturan audio pada Acer True Harmony juga ada disini.
Performance & Temperature
Saatnya masuk kebagian performance. Laptop ini menggunakan prosesor Alder Lake Intel Core i7 12700H yang kencang banget. Soalnya pake seri H, jadi performanya udah kayak desktop lah. Total punya 14 cores yang terdiri dari 6P cores dan 8E cores, jadi gak cuma kencang tapi juga efisien.
Dan SKU yang kami uji ini udah pakai GPU RTX 3060 yang punya TGP gede banget yaitu 140 watt. Bandingin sama RTX 3050Ti yang biasanya sekitar 80 atau 85 watt. Dengan daya gede jelas bikin performa makin powerful dan bakal libas game-game triple A di settinga rata kanan.
Dan untuk performa kencang ini biasanya emang dibarengin sama peningkatan suhu yang tinggi. Makanya, di Helios 300 ini, Acer kasih sistem pendingin generasi baru yang pakai teknologi fan AeroBlade 3D Generasi ke-5 yang dirancang khusus dan efek dingin dari liquid metal. Bagian dalamnya ada dua fan dan beberapa heatpipe yang menempel dalam satu plat. Jadi meski suhu tinggi, kalian gak perlu kuatir, sistem pendingin akan bekerja maksimal supaya suhu tetap aman dan performa tetap lancar dan stabil.
Nah, untuk membuktikannya, kita langsung aja ke pengujian performa.
Untuk skor benchmark yang kami lakukan, skornya mantap abis. Tinggi bro. Contoh aja di Cinebench R23. Dari 10x pengujian, skor rata-ratanya dapat angka 18.238 point. Skor ini gak beda jauh sama ASUS ROG Strix SCAR G15 G533Z yang pakai prosesor diatasnya yaitu i9-12900H. Keren banget.
Yang juga terlihat dari pengujian Cinebench R23 sebanyak 10x tadi, terlihat juga kalau performanya stabil. Karena skor deviasinya cukup kecil, cuma 0,4 % aja. Jadi skornya tidak memiliki selisih jauh. Untuk informasi tambahan, pengujian ini kami lakukan di ruangan dengan suhu 22 derajat celsius dengan skenario pilihan mode Extreme dan fan control di pilihan Auto.
Mengenai masalah suhu, prosesor i7-12700H memang cukup panas saat full load. Wajar aja karena kencang banget. Tapi itu tadi, Acer kasih sistem pendingin AeroBlade 3D Generasi ke-5 yang mantap. Suhu tertinggi emang sempat nyentuh angka 100 derajat. Tapi gak lama stabil di kisaran 61 derajat. Mantap kan.
Gak ketinggalan, kami juga menguji daya tahan baterai laptop ini menggunakan PC Mark 10 modern office dengan konfigurasi brightness 50%, Wi-Fi on, serta mode best power efficiency. Dengan baterai 90 watt, laptop ini bisa tahan hingga 5 sampai 6 jam. Waktu yang masih oke lah untuk laptop gaming gahar. Oiya, tapi skenario pengujian ini untuk aktivitas office aja ya. Jadi kalo untuk gaming, baterainya jelas bakal lebih cepat habis. Tapi tentu aja gak disarankan main game pake mode baterai. Karena performa pasti turun dan gak maksimal kemampuannya.
Sekarang ke bagian gaming. Kombinasi spek i7-12700H sama RTX 3060 dijamin udah bikin game pada lancar. Cuma untuk tau seberapa lancar, kita bakal kasih gambaran. Mulai dari game CyberPunk 2077 pengaturan RayTracing Medium dan DLSS Medium. Disini skornya dapat angka rata-rata 73 fps. Lanjut ke Metro Exodus pengaturan Ray Tracing Ultra dan DLSS Balanced, hasilnya dapat skor rata-rata 68 fps. Kami juga coba benchmark Far Cry 6 di skenario rata kanan, hasilnya dapat skor 95 fps.
Karena game triple A aja skornya udah tinggi, jadi gak perlu komen lah buat ngejalanin game competitive kayak Valorant, CS:GO, atau Dota 2. Goks banget kan. Nah untuk lebih lengkapnya, berikut chart pengujian berbasis game.
Kesimpulan
Dari kesimpulan yang bisa diambil, kami bisa bilang bahwa Acer Predator Helios 300 ini kenceng parah. Udah gitu suhunya bisa diturunin pake teknologi pendingin AeroBlade 3D Generasi ke-5 biar gak overheat. Jadi kencengnya stabil dan gak naik turun.
Dan menurut kami RAM-nya yang masih single channel seperti disengaja. Karena Acer kayaknya mancing-mancing nih biar kalian upgrade 16 GB biar dual channel. Kebanyang lah, 16 GB single channel aja kenceng apalagi kalo diupgrade.
Gak cuma urusan performa, tampilannya yang gaming banget cocok buat yang suka keramean ala RGB. Udah gitu layarnya punya sRGB dan DCI P3 sampe 100% yang artinya gak cuma gamer yang dimanjain, tapi juga konten kreator, atau kalian yang butuh tampilan dan akurasi warna cakep di layarnya.
Laptop ini boleh jadi pilihan di kelas menengah. Jadi kalo budget terbatas, solusi yang dikasih Acer ini cukup mantap. Utuk harganya yaitu 26 juta 999 ribu rupiah. Dan pastinya udah termasuk bonus Windows 11 Home dan OHS 2021.