Sistem operasi BBOS ditutup secara resmi pada 4 Januari 2022 mendatang. Dulu, Blackberry adalah penguasa pasar smartphone Indonesia. Hampir semua pengguna smartphone pernah menggunakan BlackBerry. Namun, mereka telah terjatuh dan terjun bebas setelah gagal untuk mengadopsi sistem operasi Android untuk lini produk mereka, dan tetap menggunakan BBOS meski dukungannya terus menurun.
Baca juga: Cara Instal Android 12, dan Hp yang Kompatibel
BBOS Ditutup
Blackberry telah mengumumkan bahwa mulai 4 Januari 2022, seluruh produk yang menggunakan BBOS 10 dan sebelumnya (termasuk perangkat klasik BBOS 7), akan berhenti didukung pelayanannya. Mereka juga mengatakan bahwa para pengguna BlackBerry yang masih menggunakan sistem operasi tersebut disarankan untuk memindahkan data mereka ke perangkat lain.
Seluruh layanan yang diberhentikan adalah layanan dasar dan penting sebagai sebuah ponsel. Seperti panggilan telepon, panggilan darurat, SMS, dan jaringan nirkabel. Aplikasi bawaan seperti BlackBerry World dan Desktop manager juga resmi akan diberhentikan.
Perkembangan BlackBerry memang sedang berantakan. Sebelumnya brand dan produk mereka dimiliki oleh TCL dan meluncurkan lini produk seperti DTEK50, DTEK60, KeyOne, dan Key2. Mereka juga resmi memperkenalkan salah satu produknya di Indonesia yaitu Blackberry Aurora, yang dikritik terlalu mahal untuk spesifikasi yang diberikan.
Kini mereka diakuisisi oleh OnwardMobility. Perusahaan ini, kini memiliki lisensi untuk menjual ponsel Blackberry sejak 2020. Sebelumnya mereka telah mengumumkan akan ada smartphone Blackberry baru pada tahun 2021, yang dilengkapi dengan dukungan 5G. Namun hingga sekarang belum ada kabar terkait produk baru tersebut.
"Get ready for QWERTY hardware phones with a focus on enterprise use and security." @RonAmadeo @arstechnica https://t.co/XbUxRa3pmk #BlackBerry #5G #keyboard
— OnwardMobility (@_OnwardMobility) October 2, 2020
Terlambat Mengadopsi Android
Dulu, Blackberry sebagai perusahaan telah menyaksikan sistem operasi baru Android yang semakin meningkat penggunanya. Ini adalah tanda-tanda awal persaingan sistem operasi pada smartphone yang semakin kompetitif. Pada awal peluncurannya, smartphone Android banyak berinovasi dibanding BlackBerry. Menyediakan layar penuh, dukungan aplikasi yang lebih banyak, dan tentunya didukung oleh Google.
Dengan terus meningkatnya penggunaan Android, semakin banyak produsen smartphone yang menggunakannya untuk produk mereka. Mereka rela meninggalkan sistem operasi lamanya seperti Windows Mobile dan Java. Di saat yang sama, pengguna Apple dengan iOS terkenal dengan beragam fiur gebrakan baru yang diperkenalkan oleh Steve Jobs.
Baca juga: BlackBerry Akan Rilis Smartphone 5G Tahun 2021, Masih Bawa Keyboard?
Setelah penggunanya lebih banyak dibanding BBOS, BlackBerry justru lebih pede dan malah mengembangkan sistem operasi baru yang dinamakan OS 10. Sistem operasi ini ditujukan sebagai pesaing Android dengan fokus di segi bisnis dan keamanan. Namun BlackBerry meninggalkan salah satu faktor penting untuk sebuah OS yaitu dukungan aplikasi.
Mereka tidak memastikan para developer akan turut membuat aplikasi mereka untuk BBOS 10. Akibatnya, sistem operasi tersebut berjalan tanpa barisan aplikasi yang wajib ada pada masanya. Beberapa yang absen bahkan termasuk aplikasi media sosial dan messenger seperti LINE Messenger, Instagram. Absennya aplikasi ini membuat BBOS ditinggalkan banyak penggunanya.
BlackBerry sendiri mengadopsi Android pada tahun 2015. Namun kehadirannya dinilai terlambat dan produk yang mereka buat juga dikritik overpriced.
Baca juga: