Saat melihat spesifikasi laptop, khususnya pada layar kerap dicantumkan angka refresh rate-nya. Ada yang 60 Hz, 144 Hz, 240 Hz, atau 300 Hz. Nilai refresh rate memang diukur dalam satuan frekuensi hertz (Hz) atau sama dengan 1000 kali per detik. Secara umum, makin tinggi refresh rate maka akan sebaik baik. Namun apakah refresh rate rendah berarti jelek? Tidak juga.
Karena semua itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Bagi laptop dengan kebutuhan standar, refresh rate 60 Hz sudah lebih dari cukup. Bahkan secara kasat mata, kita tidak bisa membedakan nilai Hz di atas 60. T
api bagi laptop gaming terutama pada game yang memiliki pergerakan cepat seperti game berjenis first person shooter (fps) seperti PUBG Battlegrounds, Valorant atau Battlefield 2042, makin tinggi refresh rate maka tampilan layarnya akan terasa bedanya.
Namun apa sih pengertian dari refresh rate tersebut. Secara gampangnya, refresh rate adalah berapa banyak monitor pada laptop gaming atau desktop mampu me-refresh gambar pada layar. Jadi, semakin tinggi refresh rate-nya, semakin halus pula gambar yang ditampilkan.
Refresh rate tinggi, selain bikin gambar terlihat lebih halus, juga punya banyak kelebihan. Refresh rate tinggi pada monitor akan menghilangkan screen tearing alias gambar yang terlihat robek pada saat main game. Masalah ini kerap ditemui pada saat kalian bermain game yang grafisnya tinggi.
Selain terhindar dari screen tearing, keunggulan lainnya yaitu dapat memperhalus gerakan saat bermain game. Kalian juga nggak akan merasakan gambar yang blur sehingga bisa mendapatkan tampilan game yang lebih responsif.
Misalnya kalian memainkan game seperti PUBG Battlegrounds menggunakan layar dengan refresh rate standar (60 Hz), maka bakal terganggu sama screen stuttering alias gambar patah-patah pada saat menembak. Tidak heran layar dengan refresh rate tinggi paling dicari oleh gamer profesional karena juga berpengaruh terhadap performa mereka dalam memenangkan permainan.