Lenovo jadi salah satu brand yang banyak meluncurkan tipe laptop untuk berbagai segmen, mulai buat anak sekolah yang berkantong tipis hingga untuk para gamer dan profesional berkantong tebal.
Tapi kali ini, kami pilihkan dua laptop yang bisa jadi alternatif buat kalian para content creator ataupun para pekerja profesional. Dua laptop yang kami bahas kali ini yaitu Lenovo Yoga Slim 7i Carbon dan Lenovo Yoga 7i.
Kedua laptop ini jatuh di dua segmen berbeda, dimana Lenovo Yoga 7i merupakan laptop convertible atau 2-in-1 sedangkan Lenovo Yoga Slim 7i Carbon merupakan laptop tipis dan ringan. Keduanya menawarkan keunggulan dan penggunaan yang sedikit berbeda. Namun sebelumnya kita lihat dulu spesifikasinya:
Spesifikasi
Desain
Jika berbicara mengenai desain, kedua laptop ini menawarkan daya tarik yang berbeda. Tapi intinya, keduanya sama-sama simple tapi keren. Desain Yoga 7i sedikit lebih polos dan memiliki konstruksi solid berbahan metal yang memberi kesan premium.
Laptop ini hanya menggunakan dua engsel berukuran kecil di tiap sisi walaupun merupakan sebuah laptop yang dapat dibuka 360 derajat. Meski kecil, materialnya kokoh sehingga aman dibuka tutup hingga berkali-kali.
Di sisi lain, Yoga Slim 7i Carbon hadir lebih elegan, terutama dengan kelir putih susu yang Lenovo sebut sebagai Moon White. Meski terlihat simple, tapi laptop sudah terverifikasi standar militer MIL-STD 810G.
Materialnya terbuat dari Carbon Fire yang terasa kesat saat disentuh. Asiknya lagi, lapisan ini tidak meninggalkan sidik jari, jadi tidak perlu khawatir laptop ini akan cepat kotor. Kemudian untuk bagian engsel, ukurannya panjang dan bisa dibuka dengan satu tangan sampai kemiringan 180°. Beralih ke bagian palmrest, Lenovo mengklaim kalau bagian palmrest ini menggunakan campuran Magnesium Alloy.
Dimensi
Sebagai laptop convertible, Yoga 7i punya dimensi lebih tebal dibanding Yoga SLim 7i Carbon. Yoga 7i punya ketebalan 1,57 cm dan bobotnya 1,43 kg. Bukan yang paling ringan, tapi termasuk ringkas dikelas laptop convertible.
Sementara Yoga Slim 7i Carbon hadir lebih tipis dengan ketebalan hanya 1,49cm. Gak hanya itu saja, bobotnya juga enteng banget, nyaris 1 kg, tepatnya 988 gram aja. Meski dimensinya berbeda, namun keduanya tetap praktis dan ringkas dibawa-bawa.
Layar
Kedua laptop ini sama-sama punya layar dengan panel IPS, tapi hadir dengan ukuran berbeda. Satu lagi yang berbeda, Yoga 7i hadir dengan dukungan touchscreen karena dapat digunakan sebagai tablet.
Tak ketinggalan, Yoga 7i hadir dengan ukuran layar 14 inci dengan resolusi full HD atau 1920×1080 pixels. Agar kuat dan tahan goresan, layarnya dilapisi Dragontrail Glass. Kalian juga akan mendapatkan digital pen lho.
Di sisi lain, Yoga Slim 7i Carbon punya ukuran layar yang lebih kecil, yakni 13,3 inci. Tapi resolusinya lebih tinggi yaitu QHD atau 2560×1600 pixels, dimana cocok banget buat kalian yang sering buka gambar dengan resolusi tinggi atau memudahkan membuat file spreadsheet tanpa harus banyak scroll.
Keduanya ditujukan untuk aktivitas untuk produktivitas lebih luas, seperti untuk content creation yang mementingkan akurasi warna. Ini bisa dilihat dari color gamut yang keduanya punya spesifikasi tinggi.
Dari pengujian kami menggunakan SPYDER, Yoga 7i punya sRGB 97%, NTSC 68%, AdobeRGB 74%, dan DCI-P3 73%. Sedangkan layar Yoga Slim 7i Carbon punya color gamut lebih tinggi yaitu sRGB 99%, NTSC 73%, AdobeRGB 79%, dan DCI-P3 78%. Mantap lah.
Keyboard
Selain warna dasar yang beda, keyboard dari kedua laptop ini secara umum memiliki desain yang sama. Keduanya hadir dengan desain chiclet dengan jarak antar tombol yang cukup renggang dan travel key yang cukup pendek. Meskipun travel key-nya pendek, tetapi feel mengetik di keyboard ini sangat enak, dimana typo jarang sekali terjadi. Selain itu saat keyboard ditekan, terdapat sedikit resistansi dan sedikit berbunyi atau bisa juga disebut tactile.
Untuk pencahayaan-nya keyboard ini memiliki backlight berwarna putih dengan kecerahan 2 tingkat pada Yoga Slim 7i Carbon, dan warna putih kebiruan pada Yoga 7i. Terdapat juga Indikator caps lock dan function lock pada keyboard ini. Hal yang kami kurang suka dengan keyboard ini adalah ukuran arrow key atas & bawahnya yang kecil, sehingga saat menggunakan excel kami sering sekali salah menekan.
Touchpad + Fingerprint
Touchpad yang ada pada kedua laptop ini memiliki ukuran pas dengan permukaan yang cukup licin tanpa adanya dedicated button. Feel menggunakan touchpad-nya enak dan touchpad ini sudah mendukung Windows Precision Driver, jadi bisa digunakan sampai 4 jari & memiliki pengaturan untuk mematikan fungsi touchpad saat mouse terpasang.
Yang agak beda, Yoga 7i dilengkapi sensor fingerprint, sedangkan Yoga Slim 7i Carbon gak punya. Sensor pada Yoga 7i posisinya ada di sisi kanan agak ke pinggir. Persis di bawah tombol panah. Akurasi dan responnya cepat dan cukup baik. Kami gak nemuin masalah disitu.
Webcam
Salah satu ciri khas laptop premium Lenovo adalah fitur keamanannya. Untuk Yoga 7i, webcamnya dapat dimatikan dengan menggeser slide privacy shutter, dimana dapat dilakukan secara manual.Sementara pada Yoga Slim 7i Carbon, webcamnya bisa dimatikan dari software Lenovo Vantage.
Untuk masalah keamanan, webcamnya banyak dibenamkan fitur-fitur tambahan, seperti dilengkapi dengan infrared blaster sehingga kalian bisa menggunakan fitur Windows Hello untuk membuka lock screen Windows.
Kedua laptop ini sama-sama dibekali kamera dengan resolusi 720p. Meski dalam tangkapan gambar masih terlihat noise, tapi pergerakan objek yang tertangkap terlihat mulus dan tidak patah-patah, terutama ketika kondisi ruang dalam keadaan terang.
Yang kami suka, webcam ini bisa mendeteksi keberadaan wajah. Otomatis kamera akan menyesuaikan pencahayaan ketika mampu mendeteksi wajah. Ini berguna ketika webcam digunakan dalam ruang dengan pencahayaan redup.
Baterai
Dikarenakan ketipisan dari kedua laptop ini, salah satu hal yang menjadi perhatian adalah baterai. Kami pun melakukan pengujian masa pakai kedua laptop ini menggunakan PCMark 10 Battery test Modern Office, dengan mengaktifkan mode power saver, brightness 50% dan WiFi aktif. Skenario ini mewakili aktivitas komputasi ringan sampai yang berat, yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari pengujian kami, Yoga Slim 7i Carbon bisa bertahan 9 jam-an saja. Padahal ekspektasi kami sih sebenarnya lebih dari itu. Hal ini dikarenakan sebagai laptop yang mengusung portabilitas, tentunya laptop ini akan lebih sering dibawa dan digunakan dimana saja dimana agak repot saat harus mencari tempat untuk mengisi daya.
Yoga 7i di sisi lain memiliki hasil yang mengejutkan, karena memiliki daya tahan baterai yang lebih baik. Dengan skenario pengujian yang sama, baterai Yoga 7i bisa bertahan sampai 14 jam lebih. Padahal Yoga 7i merupakan laptop convertible yang dimana beberapa fungsinya biasanya memakan daya lebih besar. Tapi nyatanya enggak tuh.
I/O Port
Karena sama-sama mengusung konsep praktis dan ringkas, kedua laptop punya konektivitas yang minim. Untuk Yoga Slim 7i Carbon hanya memiliki tiga USB type-C yang dua diantaranya support Thunderbolt 4, serta jack audio. Sementara untuk Untuk Yoga 7i hanya tersedia 2 USB type-C yang juga support Thunderbolt 4, satu USB type-A dan satu audio jack.
Tapi tunggu dulu. Jangan keburu kecewa sama minimnya konektor. Karena keduanya, sama-sama sudah dilengkapi dongle dalam paket penjualannya. Jadi kalian masih bisa menggunakan port port HDMI, D-Sub VGA, beserta USB type-A yang ada di dongle tadi. Sementara untuk konektivitas wirelessnya sama-sama menggunakan WiFi 6 dan Bluetooth 5.1.
Upgradability
Dua laptop ini mengutamakan kepraktisan dan dirancang agar pengguna bisa langsung memakainya. Jadi, tidak perlu repot buat bongkar buat upgrade karena Lenovo sudah merancang keduanya agar berjalan secara maksimal sesuai dengan segmen yang dituju. Jadinya tak heran kalo opsi upgradenya sangat terbatas. Jadi tak heran jika Yoga Slim 7i Carbon dan Yoga 7i tidak memiliki slot SSD dan RAM yang kosong.
Storage
Untuk masalah storage, keduanya sama-sama kencang. Karena salah satu syarat Intel EVO adalah waktu login yang cepat dalam hitungan detik. Dan memang, waktu log on-nya cepet banget.
Oiya, kedua laptop ini sudah ada logo Intel EVO-nya lho. Jadi gak heran kalo secara spesifikasi, Lenovo kasih slot SSD yang mendukung M.2 NVMe PCIe x 4. Sementara dari kecepatan baca SSD-nya sampai diatas 3000 MB/s dan kecepatan tulisnya mendekati 3000 MB/s. Keduanya punya kecepatan yang mirip. Untuk detailnya bisa dilihat di chart berikut ini.
Audio
Di sisi audio, keduanya sudah memiliki sertifikasi Dolby Atmos. Hanya saja posisi speakernya sedikit berbeda. Yoga 7i memiliki speaker yang terletak di bagian atas sebelah sisi keyboard. Sedangkan Yoga Slim 7i Carbon posisinya dibawah. Masalah kualitas suara, kedua posisi ini masing-masing punya keunggulan. Jika menghadap bawah, pantulan suara dari bawah akan lebih membuat suara lebih tebal. Sedangkan speaker yang menghadap atas akan langsung terdengar tanpa hambatan.
Saat disetel ke volume 100%, suaranya keras dan nyaring. Kedua speaker ini suaranya cenderung dominan ke treble. Standar lah untuk speaker stereo. Tapi kalian masih bisa mengaturnya menggunakan software Dolby Atmos. Disini terdapat beberapa pengaturan yang disesuaikan dengan aktivitas. Pilihan tersebut terdiri dari preset Dynamic, Movie, Music, Games, Voice dan Personalize yang bisa kalian atur secara manual.
Suhu
Kedua laptop menggunakan sistem pendingin yang mirip yaitu mengandalkan satu kipas yang terhubung dengan satu heatpipe. Prosesornya pun sama, sehingga tidak heran jika pengujian kami juga hasilnya masih mirip-mirip, khususnya saat melakukan stres test. Dan saat pengujian, melihat bahwa sistem pendingin berhasil meredam suhu dengan baik.
Pengujian kami lakukan dengan menjalankan AIDA64, dan pada awal pengujian suhu sempat tinggi dan mengalami throttling. Suhu pun terpantau paling tinggi di kisaran 90-an derajat. Namun ini tidak lama dan hanya terjadi di menit awal saja, karena setelah kami jalankan hingga 15 menit, suhu stabil di kisaran 77 sampai 79 derajat. Artinya dengan bermodalkan sistem pendingin tersebut, sistem mampu berjalan lancar meski dalam kondisi full load.
Performance
Kalo berbicara soal performa, keduanya bisa dibilang tidak jauh beda. Tak heran, karena secara spesifikasi, kedua laptop ini hampir identik. Yang membedakan hanyalah kecepatan RAM-nya yang berbeda, meski keduanya menggunakan RAM tanam.
Tapi, hasil benchmarknya tidak terlalu jauh. Dari benchmark yang kami lakukan, hasilnya juga unggul bergantian. Misalnya, saat melakukan pengujian Cinebench, Yoga 7i lebih unggul. Tapi, pada saat melakukan pengujian PCMark 10, yang unggul adalah Yoga Slim 7i Carbon. Dan hal ini terus berulang di beberapa pengujian lain.
Selain performa berbasis CPU, skor GPU-nya juga punya selisih yang tipis. Keduanya sama-sama menggunakan GPU Intel Iris Xe Graphics. GPU ini masih bisa diajak bermain game-game kompetitif populer di resolusi native dengan detail rata kiri. Jadi setelah kerja atau membuat tugas, kalian bisa sedikit santai sambil main Valorant, CS:GO, atau Dota 2. Tapi, jangan berharap bisa nyaman bermain game yang sedikit lebih berat ya. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa liar skor lengkapnya di chart berikut ini.
Kesimpulan
Dua pilihan laptop Lenovo Yoga Slim 7i Carbon dan Lenovo Yoga 7i menawarkan performa dan fitur menarik. Sebagai laptop tipis dan ringan, Lenovo Yoga Slim 7i Carbon punya desain keren, layar QHD dengan color gamut tinggi, performa kencang dan suhu yang dingin.
Sedangkan bagi yang memilih laptop yang bisa dijadikan sebagai tablet, Lenovo Yoga 7i menawarkan keunggulan seperti desain premium yang kokoh, performa kencang dan adem, layar sentuh dengan pelindung anti gores, serta baterai tahan lama.
Meski keduanya bukan ditujukan untuk gaming, namun performanya masih oke kok untuk bermain game-game kompetitif.
Yang gak kalah menarik, keduanya dibanderol dengan harga yang pas dengan fitur dan spesifikasi yang di tawarkan. Untuk Lenovo Yoga Slim 7i Carbon punya harga Rp19.499.000 dan Lenovo Yoga 7i seharga Rp20.999.000.