Pada bulan Mei kemarin, HP menyampaikan ambisinya untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam perusahaan hingga 50/50 dan meningkatkan keanekaragaman ras dan etnis minoritas dalam perusahaan pada tahun 2030.
Dan sebagai tambahan, HP bermaksud untuk meningkatkan eksekutif kaum Amerika-Afrika pada tahun 2025. Dalam mencapai tujuan tersebut, dalam setahun terakhir HP berhasil membangun Board of Directors yang terdiri dari 36% Wanita dan 38% kaum minoritas.
HP mencerminkan ambisinya untuk mencapai tujuan ini dengan HP membagikan video kampanye HP Sustainability | Orchestra pada bulan July tahun ini. Dalam video tersebut tersampaikan pesan HP yang mempercayai bahwa dengan adanya keanekaragaman dalam tim dapat memberikan keanekaragaman dalam idea, opini, dan critical thinking untuk membuat suatu keputusan.
HP percayai bahwa jika perusahaan terlalu berfokus terhadap homogenitas, tim kerja yang terdiri dari pihak yang sama akan cenderung kurang teliti dalam membuat keputusan. Ketika semua berasal dari kaum, grup, atau pihak yang sama, kemungkinan besar tidak akan ada pihak lain yang mempertanyakan keputusan atau opini tersebut.
Dan dalam sisi lain, HP memandang tim dengan keragaman yang lebih kognitif cenderung lebih memahami pelanggannya karena opini berasal dari berbagai perspektif yang lebih memahami komunitas, kelompok, dan kebiasaan lingkungan pelanggan.
Dengan adanya akses untuk mendapatkan beragam opini dan pandangan tersebut, organisasi akan bekerja lebih cepat dan mempermudah dalam membuat keputusan yang tepat.
Ditambah dengan krisis yang muncul dikarenakan oleh Covid-19 sejak tahun lalu, HP menyadari bahwa kebiasaan kerja masyarakat berubah ke arah baru sehingga menuntut berbagai macam penyesuaian baru. Dimulai dari bekerja dari rumah, penjadwalan yang fleksibel, penggunaan teknologi dalam berbagai cara baru, hingga meningkatnya kesadaran pentingnya keragaman opini dan perspektif dalam kontribusi kerja saat krisis.