NVIDIA dikabarkan dalam tahap terakhir dalam proses akuisisi Arm. Mereka pun dikabarkan telah mendapatkan restu dari berbagai pihak otoritas negara yang mengawasi perusahaan untuk tidak melakukan monopoli pasar.
Tapi ternyata, dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times, CEO NVIDIA, Jensen Huang mengatakan bahwa mereka akan melakukan penundaan dalam proses akuisisi ini. Dia mengatakan ada hal yang harus ditunggu sebelum dapat melanjutkan akuisisi tersebut.
“Diskusi kami dengan regulator memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, jadi itu mendorong jadwal (penyelesaian akuisisi),” kata Huang. “Ini bukan satu penundaan khusus. Tapi kami yakin dengan kesepakatan itu, kami yakin regulator harus mengakui manfaat dari akuisisi ini.”
Sebelumnya, diketahui bahwa NVIDIA diberikan waktu 18 bulan oleh pemilik Arm saat ini, yakni Softbank untuk menyelesaikan proses akuisisi, yang jatuh pada Maret 2022. Namun, dengan adanya penundaan ini, waktu tersebut diundur menjadi september 2022.
Bukan hanya dikarenakan hasil penyelidikan dari regulator saja yang membuat kesepakatan ini mundur, namun juga dikarenakan NVIDIA sendiri masih belum melengkapi beberapa dokumentasi yang dibutuhkan.
Salah satunya adalah mereka belum menyerahkan dokumentasi yang diperlukan ke Komisi Eropa yang sebenarnya jatuh tempo pada bulan Juli. Selain itu, Nvidia baru menyerahkan dokumentasi kepada otoritas pengatur Tiongkok pada bulan Juni, atau delapan bulan setelah pengumuman akuisisi Arm.
Pihak Tiongkok mengatakan bahwa proses pemeriksaan ini dapat memakan waktu sekitar 18 bulan untuk mengambil keputusan.
Seperti diketahui, kesepakatan Nvidia-Arm mengguncang industri teknologi ketika diumumkan. Sikap netral keseluruhan Arm dalam hal teknologinya membuat sebagian besar pemain industri menentang akuisisi Nvidia, dengan alasan kemungkinan monopoli teknologi Arm.