RAM merupakan salah satu perangkat yang sangat penting untuk menjalankan sebuah PC atau laptop. Jika ada yang salah dengan pemasangan RAM tidak terbaca dengan baik, kita akan mengalami penurunan performa atau bahkan laptop atau PC kita tidak akan menyala. Oleh karenanya, kita harus memprediksi penyebab RAM tidak terbaca di perangkat kita.
Windows seharusnya bisa membaca memori yang sudah terpasang dan kapasitasnya dapat bertambah. Tapi, kalau RAM yang baru saja ditambahkan tidak terbaca, mungkin ada masalah yang terjadi. Berikut beberapa penyebab yang membuat RAM yang kamu pasang tidak terdeteksi oleh laptop atau PC.
Menggunakan Windows 32-bit
Salah satu penyebab RAM tidak terbaca yang tidak disadari banyak orang yaitu karena menggunakan Windows 32 bit. Perlu kamu tahu, versi 32 bit memiliki keterbatasan memori yang lebih rendah dibandingkan 64 bit.
Umumnya, Windows 32 bit hanya punya jumlah maksimum RAM 4 GB saja. Kalau kamu tetap memasang RAM yang baru, tentunya laptop dan PC tidak akan bisa membacanya. Maka dari itulah, pastikan kamu sudah mengecek versi sistem operasi kamu.
Untuk Windows 10, buka System dengan klik kanan pada logo Windows. Nanti akan muncul jendela baru yang menampilkan informasi sistem Windows yang terinstal. Lihat bagian System Type untuk mengecek versi berapa yang kamu punya.
Sedangkan kamu yang menggunakan Windows 8, kamu bisa mengeceknya dengan masuk ke System. Tekan tombol Windows di keyboard, lalu ketikkan system, pilih System untuk membuka jendela sistem.
Versi Windows Membatasi Jumlah RAM
Pembatasan jumlah RAM tidak hanya dibatasi dari penggunaan 32 bit atau 64 bit saja, tapi dari versi Windows yang kamu gunakan. Windows sendiri memiliki beberapa varian, seperti Windows Profesional, Home, Enterprise, atau Ultimate. Masing-masing versi tersebut memiliki pembatasan jumlah RAM yang berbeda.
Kamu bisa mengecek batas maksimum RAM dengan menggunakan CMD. Masuk ke Command Prompt melalui Run (tombol Windows + R). Lalu ketik cmd dan tekan Enter. Setelah keluar jendela CMD, ketik wmic memphysical get MaxCapacity, MemoryDevices. Setelah itu tekan Enter dan seketika kamu akan melihat batas maksimal jumlah RAM yang terpasang.
CPU Terintegrasi dengan GPU
Seperti diketahui, kebanyakan CPU modern hadir dengan GPU yang terintegrasi. Untuk menjalankan GPU ini, biasanya CPU akan mengalokasikan besaran RAM fix yang akan diambil dari RAM yang terpasang di PC atau laptop.
Kalau kedua perangkat tersebut saling terintegrasi, maka akan mengambil sebagian kapasitas RAM untuk kebutuhan mereka. Tidak heran kalau RAM yang terpasang 8 GB tapi yang terbaca hanya 7 GB karena ada integrasi dari CPU dan GPU. Berbeda kalau kamu menggunakan VGA Card yang terpisah dari CPU.
Jumlah RAM Dibatasi Motherboard
Saat ingin membeli laptop mau pun CPU untuk PC, sangat penting kamu membaca spesifikasi motherboard yang terpasang. Kenapa? Karena biasanya di dalam spek motherboard dijelaskan jumlah maksimum RAM yang bisa dipasang. Tentunya dapat bermacam-macam tergantung dari produsen motherboardnya.
Kalau kamu sudah memasang RAM tapi masih tidak terdeteksi oleh Windows, bisa jadi karena sudah sampai batas maksimal di motherboard kamu. Untuk mengeceknya, kamu harus masuk ke BIOS terlebih dahulu. Nyalakan komputer kamu, lalu tekan tombol Del, F2, F10, atau F12 (tergantung merek yang kamu gunakan) untuk masuk ke BIOS.
RAM Tidak Dipasang dengan Benar
Penyebab RAM tidak terbaca lainnya kemungkinan karena RAM yang kamu pasang tidak benar. Coba matikan terlebih dahulu komputer atau laptop kalian dan buka bagian covernya untuk mengecek apakah RAM sudah terpasang dengan benar atau belum.
Setiap slot RAM pasti memiliki penjepit untuk mengunci memorinya. Pastikan kartu memorinya sudah terjepit dan tidak terbalik saat pemasangan. Kalau di perangkatmu memakai dual channel, jangan sampai memasukkan slot yang salah. Gunakan slot pertama terlebih dahulu karena kalau langsung terpasang di slot kedua sudah pasti tidak akan terbaca.
RAM rusak atau kotor
Tidak menutup kemungkinan kalau RAM yang kamu gunakan rusak atau kotor sehingga tidak terbaca oleh Windows. Kamu bisa mengecek kerusakannya dengan menjalankan Windows Memory Diagnostics Tool bawaan Windows. Kalau saat pengetesan ada kegagalan, berarti kamu harus mencabut terlebih dahulu memori yang terpasang.
Coba bersihkan terlebih dahulu memorinya dengan membersihkan bagian kuningnya menggunakan penghapus bersih. Setelah dibersihkan, pasang lagi dan cek apakah sudah bisa atau belum. Jika memang masih belum bisa, bisa saja RAM kamu sudah rusak dan memang perlu diganti yang baru.
RAM salah tipe
Tidak sedikit orang salah memilih RAM yang tidak sesuai dengan tipe seharusnya. Tidak semua RAM memiliki tipe yang sama, karena ada beragam tipe, seperti DDR3, DDR4, DDR4L dan sebagainya.
Kalau kamu memasang RAM DDR3 di slot DDR4, tentu saja memori tidak akan terbaca oleh sistem. Maka dari itulah, pastikan kamu memilih tipe RAM yang sesuai dengan spek laptop atau PC kamu. Selain itu, sesuaikan kecepatannya dengan kemampuan perangkatmu, entah itu 1600 MHz, 2400 MHz, atau 3200 MHz.
Perlu diingat juga kalau kamu juga harus memilih jenis RAM yang sesuai. Jenis memori yang tepat untuk laptop haruslah SODIMM, sedangkan untuk PC LONGDIMM.
Itulah beberapa penyebab RAM tidak terbaca di perangkat Windows. Karena itulah, sebelum kamu membeli RAM, pastikan kamu sudah menyesuiakannya dengan spek laptop atau pun PC. Jangan lupa pilih RAM terbaik agar performa perangkat berjalan dengan baik.