Seorang kontraktor senjata nuklir Amerika Serikat telah mengkonfirmasi bahwa mereka terkena serangan ransomware. Para peretas telah membagikan cuplikan data yang di eksfiltrasi sebagai bukti serangan yang berakibat pencurian data.
Perusahaan tersebut dikabarkan telah terserang Ransomware yang dikenal sebagai REvil alias Sodinokibi. Ini merupakan salah satu ransomware paling ganas dan telah menelan beberapa korban dari perusahaan besar.
Bleeping Computer menangkap postingan di web gelap dimana REvil mendaftarkan beberapa nama dan membagikan detail korban. Salah satu perusahaan yang termasuk yaitu SoL Orients, yang memiliki kontrak dengan lembaga pemerintahan termasuk Departemen Pertahanan AS dan Departemen Energi.
SoL Orients telah mengkonfirmasi telah kehilangan data dalam serangan siber bulan Mei 2021. SoL Orients menambahkan bahwa mereka telah bekerja dengan ahli forensik digital pihak ketiga untuk mengukur tingkat dan cakupan data yang dicuri.
Mereka juga mengatakan bahwa sejauh ini, materi yang dicuri tampaknya tidak melibatkan apapun dengan implikasi keamanan nasional.
REvil sendiri mengklaim telah memperoleh data penggajian termasuk informasi gaji dan nomor jaminan sosial karyawan SoL Orients. Pelaku bahkan menerbitkan foto dokumen perekrutan, gaji, dan laporan upah untuk mendukung klaim mereka.
Mereka juga mengancam bahwa jika kontraktor tidak membayar uang tebusan, REvil akan membagikan data dengan badan militer saingan SoL Orients.
FBI baru-baru ini mengaitkan serangan ransomware terhadap JBS dengan REvil. FBI percaya bahwa REvil diduga berada di balik semua serangan terhadap perusahaan daging JBS. Para peretas pun dikatakan beroperasi di luar Rusia.
Para ahli lainnya menyarankan Amerika Serikat untuk tidak ambil pusing terhadap kegiatan mereka selama tidak menargetkan korban dalam perbatasan.
Namun, para pemimpin dari negara G7 telah meminta Rusia untuk mengendalikan ancaman yang beroperasi di dalam yurisdiksinya. Sementara itu, kelompok penyerang ransomware tersebut, REvil tampaknya terus beroperasi dengan bebas.