Kemarin Nvidia mengatakan pendapatannya akan melebihi perkiraan sebelumnya yaitu $ 5.30 miliar, dikarenakan permintaan GPU yang kuat untuk data center, game, dan cryptocurrency mining. Perusahaan mengatakan bahwa permintaan untuk produknya melebih pasokan dan akan terus berlanjut sepanjang sisa tahun ini.
“Sementara kuartal pertama tahun 2022 belum selesai, total pendapatan Q1 terlacak akan di atas prospek $ 5,30 miliar yang disediakan selama pendapatan akhir tahun kami,” ujar Collete Kress selaku wakil presiden eksekutif dan kepala keuangan Nvidia.
Produk data center Nvidia memiliki masa depan yang baik. Sebab, saat ini industri semakin banyak menggunakan AI untuk meningkatkan produk dan layanan mereka. Nvidia berharap ini akan mengarah pada peningkatan konsumsi platform melalui penyedia layanan cloud, yang telah menghasilkan lebih banyak pembelian.
Di masa pandemi ini penjualan GPU GeForce RTX Nvidia sedang meningkat, karena orang-orang yang tinggal di rumah membelinya untuk bermain game. Sementara itu, kartu grafis modern harganya jauh lebih mahal daripada beberapa tahun lalu, itulah sebabnya pendapatan Nvidia meningkat meski volume penjualan turun.
Nvidia memiliki solusi lebih dari sekedar kartu atau modul komputasi yang dijual dengan margin besar, tetapi juga mesin lengkap untuk beban kerja AI dan HPC. Oleh karena itu, harga jual rata-rata juga meningkat.
Tahun ini Nvidia mulai menjual kartu bermerek CMP untuk cryptocurrency mining, dan karena crypto sedang meningkat permintaan untuk produk ini telah melebihi ekspektasi Nvidia sebesar tiga kali lipat.
Sementara penjualan Nvidia akan lebih tinggi dari yang direncanakan, perusahaan mengatakan bahwa mereka bisa lebih tinggi jika bisa memenuhi permintaan. Pada saat ini, perusahaan menjual semua yang dapat dibangun dan mengharapkan permintaan melebihi pasokannya di masa mendatang.