Buat yang nyari laptop baru, nih HP ngeluarin SKU yang udah pake CPU Intel 11th gen dan juga GPU GeForce MX450. Nama serinya HP ENVY 13-ba1033TX. Dengan generasi yang lebih baru, laptop ini jelas lebih menarik. Apalagi udah pake layar sentuh yang bikin produktivitas jadi lebih beragam. Untuk melihat spesifikasinya, kalian bisa lihat tabel berikut ini.
Spesifikasi
Desain
HP masih menggunakan desain clamshell klasik yang mirip dengan seri-seri ENVY sebelumnya. Dengan konsep minimalis elegan, tampilannya emang cocok buat yang gak suka dengan tampilan rame. Bagian covernya polos dengan casing alumunium warna silver yang senada pula dengan seluruh bagian lainnya. Pada bagian tengah cover ada logo HP yang baru. Logo tulisan ENVY juga ada di sisi hinge-nya.
Saat hinge dibuka, bagian ini akan sedikit terangkat jadi posisi keyboard agak sedikit naik. Desain ini memang bikin posisi ngetik jadi lebih nyaman. Dan hinge-nya ini bisa ditekuk sampe kemiringan sekitar 125 derajat. Diantara engsel ada airhole buat buangan udara panas. Biar tambah ringkas, bezel pada layar dibikin tipis. Gitu juga sama layout keyboard-nya. Bagian pinggirnya punya jarak yang gak terlalu jauh sama tepi laptop.
Dimensi
Dimensi yang ringkas, tipis, dan ringan memang jadi salah satu keunggulannya. Untuk ukurannya mempunyai panjang 30,65 cm dan lebar 19,46 cm, ketebalannya cuma 1,69 cm. Untuk bobotnya juga cuma 1,27 kg. Pastinya gak bikin berat pas ditenteng atau dibawa ke dalam tas. Jadi makin enak dibawa-bawa atau diajak ngetik dari mana aja.
Layar
Untuk menunjang produktivitas lebih luas, laptop ini menggunakan panel layar sentuh. Mendukung multi touch, panel IPS yang digunakannya bikinan AU Optronics dengan seri AUOF48C. Untuk resolusinya sudah full HD dengan refresh rate 60Hz.
Layarnya punya tingkat keterangan yang baik dan gak bikin mata cepat lelah. Viewing angle-nya luas dan enak dipandang dari berbagai sudut. Satu kekurangannya yaitu layarnya belum ada anti glare karena layar sentuh memang kebanyakan memiliki lapisan glossy. Jadi kalo ada lampu atau cahaya, bakalan ada sedikit pantulan di layar.
Keyboard
Sebagai laptop ringkas, keyboardnya punya desain full size chiclet dan tanpa area numpad. Tapi untuk tombol Delete, Home, Pg Up, Pg Dn, dan End ada di pojok sisi kanan yang tersusun ke bawah. Untuk tombol kursornya agak aneh sih. Soalnya panah kiri dan kanan ukurannya gede tapi arah atas dan bawah kecil. Untuk tombol Power ada di area keyboard dan posisinya ada di sebelah tombol Delete.
Untuk tombol Caps Lock ada indikator warna putih sebagai penanda saat aktif. Gak ketinggalan tombol-tombolnya dilengkapi backlit warna putih yang punya dua tingkat kecerahanan. Untuk feel saat mengetik sih gada masalah. Tombol-tombolnya terasa empuk dan travel key-nya rendah, jadi gak perlu ditekan terlalu keras.
Touchpad
Touchpadnya punya ukuran yang melebar kesamping. Posisinya pas di tengah-tengah palm rest, jadi agak sedikit ke kiri dari posisi tombol spasi. Gada tombol fisik untuk klik kiri dan kanan. Meski cukup nyaman digunakan, tapi feel-nya tetap aja enakan yang pake tombol fisik. Untuk landasannya cukup kesat dan enak buat navigasi. Ga ketinggalan, touchpad ini udah support gesture sampai penggunaan empat jari.
Fingerprint
Untuk membatasi akses login ke Windows, HP menyertakan sensor fingerprint. Namun kali ini posisinya agak unik. Yaitu ada di antara tombol Alt kanan dan tombol panah kiri. Bentuknya pun besar, seukuran satu tombol keyboard. Ukurannya yang besar jadi bikin pembacaan sidik jari jadi lebih mudah. Saat di test, sensornya mampu membaca sidik jari dengan cepat.
Webcam
Masih sama, webcamnya punya resolusi 720p dengan kualitas standar. Meski tangkapan gambar terlihat noise, tapi pergerakan obyek yang tertangkap terlihat mulus dan tidak patah-patah. Terutama ketika kondisi ruang dalam keadaan terang. Yang kami suka, webcam ini bisa mendeteksi keberadaan wajah.
Otomatis kamera akan menyesuaikan pencahayaan ketika mampu mendeteksi wajah. Ini berguna ketika webcam digunakan dalam ruang dengan pencahayaan redup. Untuk menjaga privacy, ada tombol untuk mematikan kamera yang posisinya di sebelah tombol Power. Sayangnya webcam ini tidak mendukung Windows Hello.
Baterai
Sebagai laptop tipis dan ringan yang enak dibawa kemana saja, daya tahan baterai yang awet tentu jadi ekspektasi yang diharapkan. Punya kapasitas 51 Wh, pengujian kami baterainya bisa bertahan sampai 9 jam 53 menit, hampir 10 jam lah ya. Dan ini tentu saja cukup memuaskan. Pengujiannya sendiri menggunakan PCMark 10 Battery test Modern Office dan pake skenario mode power saver, brightness 50% dan WiFi aktif. Skenario ini mewakili aktivitas komputasi ringan sampai yang berat, yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
I/O Port
Sebagai laptop tipis, port I/O-nya tidak banyak. Tapi jenisnya lengkap. Di sisi kiri ada jack audio, USB 3.2 Gen 1 type-A, dan USB 3.2 Gen 2 type-C. Untuk USB type-C ini udah support DisplayPort, Power Delivery, dan mendukung fitur HP Sleep and Charge. Fitur ini bisa men-charge baterai hape dalam kondisi laptop dalam keadaan sleep. Dan di sisi kanan ada port adaptor DC-in, USB 3.2 Gen 1 type-A, dan microSD card reader. Sementara untuk konektivitas wirelessnya menggunakan WiFi 6 dan Bluetooth 5.1.
Upgradability
Laptop ini emang dirancang buat pengguna yang tinggal pake dan gak perlu upgrade. Ini terlihat dari tidak disediakannya opsi buat upgrade. Untuk RAM-nya, laptop ini menggunakan kapasitas 16 GB dual channel tapi onboard. Dan gk disediakan slot untuk RAM. Gitu juga sama slot SSD yang cuma satu dan udah terpasang 512 GB. Jadi kalo storage kurang, kalian tinggal ganti yang 512 GB dengan kapasitas lebih besar. Atau kalau mau lebih gampang, ya tinggal pasang storage eksternal aja.
Storage
Urusan storage, laptop ini menyediakan slot SSD M.2 NVMe PCIe x 4. Kapasitasnya 512 GB. Kami suka dengan performanya yang kencang. Ini terlihat dari hasil pengujian menggunakan CrystalDiskMark yang punya skor baca di angka 3000-an dan skor tulis yang mendekati angka 3000. Sementara pada AS SSD skor bacanya 2800-an MB/s dan skor tulisnya 1500-an MB/s. Cukup kencang lah.
Audio
Audio-nya pake dua speaker dari Bang & Olufsen. Suaranya udah cukup mantap buat sebuah laptop tipis. Suara lantang dan tidak pecah mesti volume diatur mentok maksimal. Suara treble-nya jernih dan bass yang tetap terasa meski gak dominan. Buat yang kurang puas sama pengaturan default-nya, HP nyediain pengaturan dari Bang & Olufsen Audio Control. Isinya standar lah, ada pengaturan preset untuk musik, film, dan suara vokal. Ini masih ditambah dengan equalizer yang bisa diatur secara manual.
Suhu
Hampir sebagian besar laptop tipis pasti rentan panas. Nah disini masing-masing produsen bikin solusi bagaimana meredam panas tersebut. Untuk laptop ini, HP cukup pede cuma menyertakan satu fan dan satu heatpipe saja. Untuk buangan udara panas, hanya ada satu airhole yang posisinya terhalang dengan LCD dan udara yang keluar pun kurang plong. Satu-satunya harapan hanya ada pada fan yang kenceng, tapi mengakibatkan suara yang berisik. Sedangkan airhole di bagian bawah tempat sumber mengambil udara tapi gak gitu besar air holenya untuk menjaga debu biar jangan gampang masuk.
Untuk meredam panas, HP memberikan power profile dari aplikasi System Control. Ada tiga skenario yang bisa dipilih, Balanced, Cool, dan Performance. Pada stress test, suhu CPU sempat mencapai 95 derajat dan akhirnya turun dikisaran 70 derajat. Tapi ini dikarenakan clock yang juga diturunkan. Selama pengujian hampir setengah jam, suhu stabil diangka 72 derajat dengan frekuensi clock yang ada di 3 GHz. cukup baik untuk kelasnya karena masih diatas base clock.
Performance
Ngomongin performa sama suhu di laptop tipis emang gak bisa dipisahkan. Di satu sisi laptop gak boleh sampe panas tapi di satu sisi performa juga mesti optimal. Pada kondisi suhu tertentu, clock CPU akan turun guna meredam suhu. Dari pengujian terlihat performa prosesor Intel Core generasi ke-11 ini masih baik, meski ekspektasi kami masih lebih tinggi. Skor tertinggi yang berhasil kami dapatkan pada Cinebench R15 adalah 735 point untuk multi-core dan 205 point untuk single-core. Jika dibanding HP Pavilion 14-dv0067TX yang punya spek mirip, skor ini masih sedikit di bawahnya. Bisa jadi karena alasan penurunan clock guna meredam suhu panas.
Dengan skor tersebut, laptop ini masih cukup tangguh untuk produktivitas. Ini juga kami buktikan dengan menjalankan simulasi photoshop dalam merender gambar yang bisa dilakukan dalam waktu 1,39 detik aja. Hasil ini sedikit lebih tinggi dibanding HP Pavilion 14-dv0067TX.
Untuk performa GPU-nya, GeForce MX450 ternyata cukup asik buat main game. Bukan apa-apa, biasanya GPU GeForce seri MX kemampuannya pas-pasan kalo buat nge-game. Tapi MX450 ini lancar jaya buat main game-game triple A. Gak percaya? Kami membuktikan dengan menjalankan game-game kayak GTA V, Rise of The Tomb Raider, dan Shadow of the Tomb Raider.
Hasilnya, rata-rata skor bisa dapet antara 40 sampe 50 fps. Sementara untuk Far Cry 5, dan Assasins Creed Odyssey ada di kisaran 30-40 fps. Skor ini tentu lumayan untuk sekelas seri GeForce MX. oiya perlu diingat ya, pengujian ini kami lakukan dengan mengatur detail grafis ke kondisi rata kiri. Soalnya, GPU ini kan bukan GPU kayak seri GTX atau RTX, jadi untuk standar pengujiannya memang kami turunkan ke rata kiri.
Kesimpulan
HP ENVY 13-ba1033TX menawarkan spesifikasi yang cukup menarik karena sudah menggunakan CPU dan GPU generasi terbaru. Intel Core Tiger Lake dan NVIDIA GeForce MX450. Meski bukan laptop gaming, tapi performanya masih kuat diajak main game ringan hingga menengah. Untuk performa bagi kebutuhan produtivitas, hasilnya juga cukup memuaskan di paltform notebook 13 inch.
Untuk masalah suhu, laptop ini mampu menyesuaikan dengan baik. Paling tidak selama pengujian, kami tidak menjumpai throttling. Gak ketinggalan storagenya juga kencang. Dan untuk baterainya juga mantap. Kalian bisa berlama-lama ngetik sambil nongkrong tanpa harus dicolok ke listrik. Terus ukuran adaptornya yang kecil gak bikin repot kalo dibawa-bawa.
Hal menarik lainnya dari kami adalah desainnya yang minimalis namun tetap berkelas. Apalagi keyboardnya yang pake backlit warna putih makin keliatan mewah diliatnya. Layarnya juga cakep dan udah touchscreen meski gak dikasih stylus.
Dan yang bikin makin mantap adalah sudah disertakan microsoft office 2019 OHS serta garansi ADP selama dua tahun. Sedangkan yang kami kurang suka dari laptop ini adalah tidak adanya opsi upgrade, serta performa yang masih bisa lebih tinggi lagi. Dengan segala kelebihan dan kekurangan pada laptop ini, HP ENVY 13-ba1033TX di banderol dengan harga Rp21.299.000.