MSI jadi salah satu produsen yang cukup rajin menghadirkan pembaruan pada jajaran laptop gamingnya. Salah satunya pada seri GE66 Raider. Seri ini hadir sebagai versi baru dari SKU yang lama. Bedanya versi 2021 ini sudah menggunakan GPU yang lebih kencang yaitu RTX 3000 series. Sedangkan SKU sebelumnya masih pakai RTX 2000 series.
Dengan pembaruan di GPU, jelas banget kalo MSI emang pengen performa gaming di GE66 Raider kini makin ngebut. Apalagi GPU RTX 3000 series punya fitur keren yang bikin performa makin ngacir.
Varian GE66 Raider versi 2021 ini hadir dengan pilihan GPU sampai RTX 3080 dan juga layar sampai resolusi 4K. Dan unit review yang punya seri lengkap MSI GE66 Raider 10UG-254ID ini menggunakan GPU RTX 3070 dan layar full HD. Untuk lebih lengkapnya, berikut tabel spesifikasinya:
Spesifikasi
Desain
Sebagai salah satu flagship dari MSI, laptop ini punya bodi gaming yang relatif kompak. Bodi covernya tampil polos dengan warna abu-abu. Tapi ditengahnya ada logo Dragon dari MSI yang bikin keliatan tambah gagah. Sementara lapisannya kesat dan tidak mudah kotor sama sidik jari. Tampilannya makin terlihat gagah karena pada sisi belakangnya terdapat airhole besar. Sementara engsel layar posisinya agak kedalam sehingga bagian airhole jadi agak sedikit menonjol. Engselnya kokoh sehingga layar bisa dibuka cukup dengan satu tangan saja.
Sementara bagian dekat keyboard hadir dengan warna hitam yang juga polos. Namun bagi yang suka dengan sensasi lampu RGB, laptop ini tidak hanya menyertakannya pada area keyboard, tapi juga pada sasis laptop bagian depan. RGB bagian depan ini menggunakan Mystic Light yang akan menampilkan RGB yang senada dengan RGB pada area keyboard.
Dimensi
Punya ketebalan 2,34 cm, laptop ini masih bisa dibilang ringkas untuk sebuah laptop gaming. Soalnya, GPU yang dipake cukup powerfull. Untuk panjangnya 35,8 cm dan lebarnya 26,7 cm. Bobotnya yang seberat 2,38 kg juga gak berat-berat amat lah. Gak bikin punggung pegel kok kalo dibawa pake tas ransel.
Layar
Seri GE66 Raider punya SKU yang juga dibedakan oleh pilihan refresh ratenya. Ada yang punya 240 Hz dan ada yang pake 300 Hz. Sementara layar yang kami review ini punya refresh rate 240 Hz. Refresh rate tinggi emang cocok banget buat game berjenis FPS yang biasanya memiliki pergerakan cepat. Makin tinggi refresh rate, maka pergerakannya makin mulus. Menggunakan panel IPS bikinan Sharp yang punya seri lengkap LQ156M1JW03, layarnya punya resolusi full HD dan kecerahan 250 nits.
Kami juga mengkalibrasi ulang layarnya menggunakan Spyder dan hasilnya sRGB-nya 93%, NTSC 66%, Adobe RGB 71%, dan DCI P3 71%. Jadi untuk skenario gaming, layar ini udah asik banget dengan warna dan detail yang nyaman di mata. MSI juga menambahkan beberapa software untuk mengoptimalkan tampilan layar, diantaranya True Color yang memberikan preset warna yang sesuai dengan skenario yang kalian butuhkan.
Keyboard
Untuk urusan keyboard, laptop ini punya backlit RGB per-key bawaan Steelseries yang memang sering digunakan pada laptop gaming MSI. Ini memang jadi salah satu ciri khas guna menunjukkan jati diri sebagai laptop gaming premium. Gak cuma itu, kalian juga akan mendapatkan pilihan untuk meng-custom lighting pada tiap tombol menggunakan software SSE atau Steel Series Engine.
Cara mengaktifkannya cukup dengan menekan tombol Fn dan F9 secara bersamaan. Dari software ini, kalian juga akan menjumpai pilihan profil yang disesuaikan dengan jenis game yang digunakan, seperti game berjenis FPS yang nantinya lampu akan menyala pada tombol-tombol AWSD dan lainnya. Tersedia juga pilihan profil untuk game MOBA, MMO, dan skenario tema warna lainnya. Lighting pada keyboard juga akan menyesuaikan dengan lighting color pada mystic light yang ada di sasis laptop bagian depan.
Touchpad
Touchpadnya tidak menyertakan tombol fisik untuk klik kiri dan klik kanan dan tampil minimalis tanpa hiasan atau warna tambahan. Ukurannya lebar dengan posisi pas sejajar dengan tombol spasi. Permukaannya licin dan enak buat navigasi. Untuk fungsi kliknya juga standar dan tidak terlalu berat untuk ditekan. Tidak ketinggalan fungsi multi gesture yang bisa memanfaatkan touchpadnya hingga empat jari.
Webcam
Webcam di laptop ini agak beda. Kalau rata-rata masih pake resolusi 1 MP, laptop ini punya resolusi 2 MP full HD. Sebenarnya ini gak ngaruh langsung ke kualitas gambar sih, tapi lebih ke keukuran gambar aja yang jadi lebih besar. Untuk aspect rationya 16:9 serta frame rate 30 fps. Sayang, webcamnya gak support Windows hello. Sementara kalo kualitasnya bisa dibilang cukup baik. Ketajaman gambar serta tingkat noise sesuai dengan pencahayaan pada ruangan yang digunakan. Jadi kalo kondisi ruang cukup terang, sudah cukup untuk kebutuhan seperti video call atau meeting online.
Audio
Laptop ini dilengkapi dua speaker stereo dengan sistem suara DynaAudio. Agar lebih powerful, MSI juga menyertakan software Nahimic versi terbaru. Dengan software ini, kalian bisa mengatur secara manual segala macam skenario penggunaan, mulai dari movie, gaming, music, serta communication. Dengan mengaktifkan efek ini, keluaran suara memang terasa lebih wide dan megah. Suaranya cukup keras pada volume 100% dan tidak pecah. Meski kami juga tidak mendapati suara bass yang dominan, namun udah cukup mantap untuk skenario seperti gaming.
Untuk movie dan music, juga sudah memuaskan selama kalian bukan audiophile yang sensitif akan suara bass. Sementara pada skenario communication, keluaran suara vokal terdengar cukup jelas. Jadi untuk aktivifitas kayak chat atau video conference, udah sangat layak.
Storage
Laptop ini pakai satu storage SSD yang punya kapasitas lumayan gede yaitu 1 TB. Gak cuma itu, kecepatan baca dan tulisnya juga kencang berkat SSD M.2 NVMe nya yang menggunakan PCIe 3.0 x4. Ini juga terbukti pas kami benchmark pake Crystal Disk Mark, skor baca dan tulisnya rata-rata mencapai angka 3000 MB/s. Sedangkan AS SSD benchmark juga hampir mendekati 3000 MB/s.
Baterai
Sebagai laptop yang powerful, tentu konsumsi daya yang digunakan cukup besar. Maka dari itu, seri ini dipasang baterai dengan kapasitas gede yang hampir mencapai 100Wh, tepatnya 99,9 Wh. Begitu pula untuk adaptornya yang juga punya daya cukup besar, yaitu 230 watt. Ini tentu untuk memaksimalkan performanya yang butuh daya besar tadi. Namun khusus untuk baterai, saat kami melakukan pengujian menggunakan PCMark 10, hasilnya sedikit dibawah ekspektasi kami. Baterai hanya mampu bertahan hingga 3 jam 45 menit. Padahal skenario yang digunakan adalah menjalankan simulasi berbasis office productivity.
Jadi jika menjalankan gaming, tentu daya tahannya akan lebih cepat lagi. Oiya, skenario pengujiannya masih sama dengan sebelumnya, dimana layar diatur tingkat kecerahannya ke posisi 50%, dan mengatur power mode ke batery saver.
Konektivitas
Untuk konektivitasnya gak kalah lengkap dan menggunakan versi terbaru. Pada sisi kiri ada USB 3.2 Gen 2 type-C. Disebelahnya masih ada USB 3.2 Gen 2 type-A, sama jack audio combo. Disebelah USB type-A ada lampu indokator untuk baterai, dan diujungnya ada kensington lock. Untuk sisi kanan, ada dua USB 3.2 Gen 1 type-A dan SD card reader. Udah? Ternyata belum. Masih ada konektor lain di sisi belakang. Disana masih ada mini DisplayPort, USB 3.2 Gen 2 type-C, ethernet RJ45, HDMI, dan power connector. Banyak ya. Tapi sayangnya untuk USB type-C-nya belum support Thunderbolt.
Sementara untuk konektivitas wirelessnya menggunakan WiFi 6E dan Bluetooth 5.2. Untuk informasi tambahan, GE66 Raider ini merupakan laptop pertama di dunia yang menggunakan WiFi 6E. Wi-Fi 6E ini menawaran faster data delivery pada spektrum 6 GHz yang lebih kencang dibanding WiFi 6 standar.
Upgradability
Ada dua komponen yang bisa diupgrade, yaitu RAM dan Storage. RAM-nya ada dua slot dan bisa dipasang hingga 64 GB. Dan keduanya sudah terpasang masing-masing 16 GB. Jadi total sudah terpasang 32 GB pada mode dual channel. Menurut kami, kapasitas ini sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game-game berat. Jadi kayaknya untuk RAM kalian gak perlu repot-repot nambah kapasitas lagi, paling tidak dalam waktu dekat ini.
Sementara untuk storage, laptop ini nyediain dua slot SSD NVMe PCIe Gen 3. Satu slot sudah terpasang kapasitas 1 TB dan satunya masih kosong. Jadi kalian masih bisa nambah satu lagi jika 1 TB dirasa masih kurang.
Software
Seperti laptop gaming MSI lainnya, software Dragon Center masih jadi andalan untuk memantau serta mengoptimalkan performa laptop. Dengan tampilan antarmuka yang lebih baru, software ini memisahkan beberapa kategori untuk berbagai fungsi. Salah satu yang paling menarik ada pada pilihan User Scenario. Jika ingin memaksimalkan performa, bisa memilih Extreme Performance. Disini sistem akan bekerja secara maksimal yang berimbas pada putaran fan yang kencang untuk meredam suhu panas. Skenario ini cocok jika kalian ingin mendapatkan performa terbaik saat menjalankan game AAA berat untuk mendapatkan fps yang tinggi.
Skenario lain yang bisa dipilih adalah Balanced, Silent, Super Battery, dan User. Gak cuma itu, disini juga kalian bisa ngeliat pengaturan lain maupun informasi seputar hardware. Dan untuk mengaktifkannya, cukup dengan menekan tombol Fn dan F7 bersamaan.
Suhu
Untuk meredam panas, laptop ini dibekali dengan dua fan yang menempel pada heatsink dan terhubung dengan beberapa heatpipe. Saat sistem dalam kondisi full load, aktifkan fitur cooler boost dengan menekan tombol Fn dan F8 agar sistem pendingin bekerja maksimal. Kami coba menjalankan stress test menggunakan AIDA64. Saat dijalankan hingga menit ke 15, suhu ada di 88 derajat. Sedangkan suhu tertinggi yang terpantau adalah 93 derajat celcius. Sistem pendingin yang mampu menurunkan suhu hingga sekitar 5 derajat sebenarnya cukup lumayan mengingat CPU yang digunakan adalah SKU Intel Core i7 yang kencang dengan 8 core. Sedangkan untuk rata-rata suhunya ada di angka 87 derajat celcius.
Sementara untuk GPU-nya suhu tertinggi ada di angka 78,9 derajat celcius dengan clock tertinggi mencapai 1,8 Ghz. sedangkan untuk rata-rata suhunya ada di angka 60 derajat dengan rata-rata clock 910 Mhz.
Performa
Untuk performa, laptop ini sebenarnya bisa lebih kencang lagi jika saja suhu panasnya bisa lebih di kontrol. Ini terlihat saat stres test dimana penurunan suhu memang tidak terlalu besar. Bahkan suhu panas yang dihasilkan sempat membuat throttling beberapa kali. Dan jika melihat skor pada pengujian Cinebench R15, skor 1507 cb yang didapat masih sedikit dibawah Lenovo Legion SLim 7i yang mencapai 1735 cb. Namun untuk skor PCMark 10, MSI GE66 lebih unggul dengan skor 6600 dimana Lenovo Slim 7i cuma dapat skor 5929. Sebagai informasi, kedua laptop ini menggunakan prosesor yang sama yaitu Intel Core i7-10870H.
Terus gimana untuk performa gamingnya? Nah, disini MSI memang menampilkan performa yang tinggi. Gak heran karena GPU-nya udah pake GeForce RTX 3070 GDDR6 8GB yang kencang. Performanya bisa dibilang mendekati GPU kelas desktop. Apalagi RTX 3070 ini memiliki fitur baru melalui teknologi Resizable Bar.
Selama ini akses CPU ke VRAM dalam GPU dibatasi hingga 256MB untuk transfer data. Ketika data melebihi batas, akan menyebabkan penurunan kinerja dalam sistem. Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan teknologi Resizable Bar yang memberikan CPU akses full ke GPU Memory. MSI mengimplementasikan CPU Intel plus GPU NVIDIA yang secara teknis akan meningkatkan frame-per-second (FPS) sebesar 5%-10%, yang saat ini menjadi solusi terbaik untuk akses memori langsung antara CPU dan GPU.
Untuk mengaktifkannya, MSI memberi kemudahan dengan mengaturnya melalui software Dragon Center. Pada bagian General Settings, kalian tinggal mengubah pengaturan GPU Switch ke pilihan Discrete Graphics Mode. Dengan pengaturan tersebut, laptop mampu menjalankan game–game seperti Red Dead Redemption 2 dan Cyberpunk dengan lancar pada pengaturan rata kanan dengan skor rata-rata 40-50 fps. Berikut skor game-game AAA lain yang kami uji.
Kesimpulan
Dari sisi spesifikasi, MSI GE66 Raider SKU 2021 yang kami uji ini memang menawarkan performa tinggi. Ini bukan basa-basi karena dari pengujian yang kami lakukan, game-game berat kekinian kayak Red Dead Redemption 2 dan Cyberpunk dengan pengaturan rata kanan, masih dapat skor tinggi.
Ditambah lagi dengan desainnya yang gahar namun minimalis. Begitu juga buat yang suka dengan lighting RGB yang meriah. Hal menarik lainnya yaitu opsi upgrade yang masih dimungkinkan, konektivitas banyak, dan baterai yang gede.
Sementara yang masih kurang menurut kami adalah tidak adanya dukungan Thunderbolt, daya tahan baterai yang kurang lama. Dan meski sudah cukup kencang, namun ekspektasi kami performanya masih bisa ditingkatkan lagi.
Untuk harganya, laptop kencang ini dibanderol dengan harga Rp39.999.000. Kaget? Ya nggak lah, kan sesuai dengan apa yang ditawarkannya. Apalagi MSI juga ngasih bonus berupa tas gaming Urban Raider Backpack yang keren. Dengan harga 40 jutaan jika berkaca pada waktu jaman 9th gen dan 2070 atau 10th gen 2070 super, harganya masih tetap saja, nah sekarang dengan 10870h dan rtx 3070 di harga 40 jt, harusnya dengan harga yang tetap dan spek lebih tinggi akan jadi lebih menguntungkan bagi calon pembelinya.