Kini Samsung Galaxy S21 Ultra telah tersedia di pasaran dan sebagian sudah berada di tangan konsumen. Peluang untuk menguji dua chip andalan dari Qualcoom dan Samsung pun bisa dilakukan untuk mengetahui chip mana yang lebih unggul.
Kedua chip terbaru dari Qualcomm dan Samsung tersebut menawarkan peningkatan kinerja yang sangat baik dibandingkan pendahulunya. Pasalnya, chip terbaru memiliki prosesor dari ARM Cortex-X1 dan Samsung 5nm. Tetapi bagaimana kita mengetahui yang mana yang lebih unggul? Baru-baru ini, AnandTech telah melakukan percobaan penggunaan kedua chip tersebut pada Samsung Galaxy S21 Ultra dan membagikan hasilnya secara rinci.
Dari hasil tersebut, ada satu hal yang menjadi catatan AnandTech, yakni node tempat chip ini dibangun. Dengan menggunakan proses Samsung 5nm, kinerja kedua chip dari Qualcomm dan Samsung meningkat dan menjadi lebih efisien. Untuk perbandingan, proses Samsung 5LPE sebenarnya lebih setara dengan node TSMC 7nm daripada 5nm jika menggunakan chip dari Qualcomm.
Meski begitu, saat membandingkan chip generasi saat ini dengan generasi sebelumnya, Samsung tampaknya telah mampu mengurangi tegangan yang digunakan oleh Exynos 2100. Misalnya, 3 core Cortex-A78 di 2.5GHz hanya membutuhkan 862mV, sedangkan core Cortex-A76 dari chip generasi sebelumnya membutuhkan sebanyak 1050mV.
Sayangnya, peningkatan yang sama ini tidak benar-benar diterjemahkan ke dalam latensi memori, dengan Exynos 2100 bekerja pada 136ns versus 121ns di Exynos 990 (lebih rendah lebih baik). Itu juga dibandingkan dengan 114ns yang diukur pada Snapdragon 888.
Di sisi lain, chip Qualcomm terbaru juga menunjukkan peningkatan kinerja yang luar biasa dari pendahulunya, yakni Snapdragon 865. Namun, Exynos 2100 juga berhasil menjadi yang terbaik dalam sejumlah pengujian, seperti performa keseluruhan serta efisiensi.
Soal beban kerja, Exynos 2100 menunjukkan performa yang cukup kurang memadai saat di bawah kipas angin, dibandingkan dengan chip Snapdragon 888 dalam kondisi yang sama. Walaupun begitu, segalanya menjadi lebih baik ketika Exynos Galaxy S21 Ultra ditempatkan di freezer.
Chip milik Qualcomm mengukur persentase kecil lebih cepat daripada chip milik Samsung, serta juga mengonsumsi lebih sedikit daya, dan hasilnya 14% lebih efisien. Hal ini sangat penting, mengingat bahwa kedua chip dibuat menggunakan proses dan konfigurasi yang sama, tetapi beberapa hal ini dari Qualcomm memberikan keunggulan tersendiri, seperti cara mengimplementasikan cache di core X1.
Sayang, chip Snapdragon 888 ini masih terkendala oleh proses manufaktur Samsung, meski sudah mengungguli chip Exynos dan juga pendahulunya. Selain itu, tidak ada chip yang memanfaatkan core sepenuhnya, terutama dengan X1 yang lebih cepat.
Hal tersebut mungkin terdengar sedikit mengecewakan, namun itu juga bisa memberi kita gambaran tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan chip-nya di paruh kedua tahun 2021 ini. Terlepas dari apa yang dihasilakn dalam tes, kedua chip masih cukup mengesankan dan Exynos telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dari sebelumnya.