Apple memang sudah sangat terkenal dengan produk premium yang lebih dari sekedar “merogoh kocek”. Kali ini mereka ingin terjun ke pasar virtual reality. Spekulasi baru dari Bloomberg menyatakan bahwa VR headset Apple ultra-high-end sedang dalam proses pengembangan. Namun laporan baru dari The Information mengisyaratkan sekumpulan fitur-fitur mutakhir, termasuk “lebih dari selusin kamera” dan “resolusi 8K. ”
Laporan dari The Information menguatkan beberapa detail dari Bloomberg, termasuk bahan jaring kain yang dipercaya mampu meringankan bobot perangkat. Sayangnya, bahan tersebut mendapat label harga yang tinggi. Laporan baru mengklaim harganya bisa mencapai sekitar US$ 3.000 (Rp 42 Juta), jauh lebih tinggi daripada kebanyakan headset VR mandiri lainnya, seperti US$ 299 (Rp 4,1 Juta) Oculus Quest 2.
Desain yang diduga juga tampaknya meminjam dari berbagai perangkat Apple lainnya, termasuk ikat kepala bergaya Apple Watch dan kain mesh gaya HomePod.
Ada juga detail baru tentang perangkat keras sebenarnya untuk perangkat yang dirumorkan. Headset ini katanya mendukung virtual reality dan mixed reality. Fitur ini memungkinkan berkat lebih dari selusin kamera (untuk melacak gerakan tangan) dan sensor LIDAR (untuk ruang pemetaan, mirip dengan efek AR. di iPad Pro dan iPhone 12 Pro).
Headset VR juga dikatakan menampilkan layar 8K ganda dengan teknologi eye tracking yang dapat menawarkan resolusi jauh melampaui headset VR komersial saat ini yang ada di pasaran saat ini.
Bagaimana bisa? Headset VR ini sesungguhnya tidak seratus persen menunjukkan resolusi 8K. Tampilan yang mendetail hanyalah ada pada objek yang kita lihat. Fitur eye tracking mencari tahu objek apa yang kita lihat dalam headset VR, kemudian memberikan detail yang lebih tinggi dengan mengubah resolusinya. Sedangkan objek lain yang bukan dalam fokus mata mendapat resolusi yang lebih rendah.
Chip yang memberi tenaga pada headset ini, diharapkan menjadi perangkat keras Apple Silicon yang dikembangkan secara internal.
Apple dilaporkan bereksperimen dengan berbagai metode kontrol, termasuk pelacakan tangan dan pelacakan mata, pemasangan dial di sisi headset, dan aksesori “seperti bidal”, meskipun belum ada yang dikatakan selesai.