Facebook, Whatsapp, dan Instagram. Memang sudah menjadi jaman untuk menyematkan fitur berbelanja pada setiap sosial media yang ada. YouTube kini akan mendapat perlakuan yang sama. Google mengumumkan dalam situs resminya bahwa mereka ingin memberi fitur berbelanja juga.
“Menguji cara baru untuk berbelanja di YouTube: Kami sedang menguji cara baru bagi orang-orang untuk dengan mudah menemukan dan membeli produk yang diunggulkan dalam video YouTube. Pembuat konten dalam uji coba ini dapat menambahkan produk tertentu ke videonya. Penonton kemudian dapat melihat daftar produk unggulan dengan mengklik ikon tas belanja di pojok kiri bawah video. Dari sana, penonton dapat menjelajahi halaman setiap produk untuk melihat informasi lebih lanjut, video terkait, dan opsi pembelian untuk produk tersebut. Kami sedang menguji coba fitur ini dengan sejumlah pembuat yang terbatas. Ini dapat dilihat oleh pengguna di AS pada iOS, Android, dan desktop.” pernyataan resmi pada situs tersebut.
Hal ini cukup bikin heran. Pasalnya, situs video ini sudah punya banyak cara untuk mendapatkan masukan. Mulai dari iklan video, YouTube Premium (untuk menghapus iklan), dan sistem membership yang hadir pada beberapa kanal. Namun kali ini, Google masih ingin menambah fitur belanja yang tersemat dalam video yang kita tonton.
Google menjelaskan bahwa mereka sedang mengerjakan cara baru untuk berbelanja di platform streaming. Ini meminta beberapa content creator untuk menambahkan “produk tertentu” ke video mereka. Para khalayak kemudian dapat melihat daftar produk unggulan ini melalui tautan di video.
Percobaan ini hanya dapat dilihat oleh orang-orang di Amerika Serikatyang menggunakan Android, iOS, dan desktop. Pada saat menonton video, mereka dapat menemukan ikon tas belanja di sebelah bawah kiri layar.
Sebelumnya, Bloomberg telah melaporkan pada Oktober 2020 bahwa YouTube meminta content creator untuk menandai dan melacak produk yang ingin ditampilkan dalam video mereka. Produk tersebut kemudian ditautkan ke analitik dan alat belanja dari Google.
Saat itu, publikasi mengatakan tujuan akhirnya adalah agar Google menjual barang langsung melalui situs video massal ini, bukan hanya mengiklankan barang dari situs lain. Seorang juru bicara bahkan mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang menguji fungsionalitas dengan beberapa saluran, tetapi menolak untuk membagikan detail lebih lanjut saat itu.
Kita belum tahu apakah fitur ini akan tersematkan pada YouTube di daerah Indonesia. Semoga saja tidak, mengingat risiko konsumerisme pada hal seperti ini.