Destiny 2 sudah tersedia dalam banyak sekali platform. Mulai dari Playstation 4, 5, Xbox One, Xbox Series X dan S, hingga PC. Saking menyebarnya jumlah pemain dari platform game yang berbeda, para pemain mulai bertanya-tanya soal fitur cross-save dan cross-play.
Akhirnya, doa itu terkabul juga. Destiny 2, salah satu game free to play ternama dikabarkan akan memiliki fitur cross-play tahun depan.
Dalam pesan update (dev update) di situs resmi Bungie, asisten game director, Joe Blackburn, mengatakan bahwa fitur cross-play akan diluncurkan tahun depan. Seperti apakah sistem cross-play yang Ia maksud? Apakah pemain dari beragam konsol bahkan PC akan bermain bersama-sama dalam satu sesi? Sampai saat ini pertanyaan itu belum terjawab.
Sejauh ini, fitur cross-play Destiny 2 masih dibatasi oleh platform yang sama. Pemain yang memiliki Playstation 4 bisa bermain dengan pemilik Playstation 5. Begitu pula pemilik Xbox One bisa bermain dengan pemain lain yang memiliki Xbox Series X/S.
Fitur ini sebenarnya sudah diangkat secara berkala, dimulai dari hadirnya cross-save pada tahun lalu. Fitur tersebut memampukan pemain untuk membawa hasil jerih payah mereka bermain walaupun dilakukan pada platform yang berbeda.
Namun, maraknya para cheater pada platform PC menjadi kekhawatiran bagi jika cross-play akhirnya hadir untuk Destiny 2. Bungie mesti menerapkan sistem anti-cheat agar tidak terjadi kesenjangan lintas platform.
Selain pernyataan mengenai cross-play, dibawah ini adalah fitur lain yang bakal datang pada Destiny 2 tahun depan:
- Transmog akan datang bersamaan dengan update Season 14.
- Perlindungan DDOS (Distributed Denial of Service) akan hadir pada semua platform dalam update Season 13
- Kembalinya misi raid Vault of Glass
- Fallen S.A.B.E.R. and Devil’s Lair hadir pada update Season 13
- Rotasi Legendary dan Master Lost Sector akan diperluas dengan Lost Sectors on the Moon di update Season 13.
- Akan ada 3 set armor dengan rarity Exotic pada update Season 13
Cross-play adalah fitur yang tidak mudah diterapkan oleh semua developer game. Pasalnya, fitur tersebut membutuhkan kerjasama silang dengan para produsen konsol. Hingga saat ini, game yang memiliki fitur ini masih dapat dihitung jari. Game seperti Fortnite, PUBG, sampai Genshin Impact.