ADATA XPG meluncurkan SSD terbarunya melalui seri SX8200 Pro M.2 2280 SSD. Produsen storage ternama asal Taiwan ini menghadirkan SSD kencang yang ditujukan untuk penggemar PC, gamer, dan overclocker.
SX8200 Pro memiliki interface PCIe Gen3x4 interface ultra-cepat dengan kecepatan baca/tulis hingga 3500/3000 MB per detik, yang jauh melampaui SATA 6Gb/s. Selain itu, SX8200 Pro yang mendukung NVMe 1.3 tersebut juga menghadirkan kinerja baca/tulis acak yang sangat baik dan kemampuan multi-tasking.
“Dapat digunakan pada NVMe 1.3, SX8200 Pro memberikan kinerja baca/tulis acak yang sangat baik sebesar 390K/380K IOPS,” ujar Hengky Phangsuma, Regional Sales Manager dari ADATA Technology.
Related Post
SX8200 Pro yang dilengkapi dengan cache SLC, buffer DRAM Cache, perlindungan data E2E, dan LDPC ECC mempertahankan kecepatan tinggi dan integritas data, bahkan selama pemakaian yang sangat intensif seperti rendering game, dan overclocking.
“Dengan cache SLC yang cerdas dan buffer cache DRAM, SX8200 Pro dapat mempercepat kecepatan baca/tulis acak sekuensial dan 4K untuk mempersingkat waktu respons sistem, membuatnya sangat cocok untuk pengeditan multimedia dan game,” lanjut Hengky.
SX8200 Pro dibangun dengan Flash NAND 3D, serta hadir dalam kapasitas hingga 2TB untuk menawarkan efisiensi yang lebih tinggi, dan lebih andal daripada SSD 2D. Berkat dukungan teknologi perlindungan data, SX8200 Pro juga menyajikan TBW tinggi dan daya tahan yang sangat baik untuk memenuhi permintaan berbagai aplikasi.
Selain itu, SX8200 Pro juga mendukung teknologi error correcting code LDPC (Low-Density Parity-Check) untuk mendeteksi dan memperbaiki berbagai kesalahan data untuk transfer data yang lebih akurat dan masa pakai SSD yang lebih lama, serta mendukung Perlindungan Data E2E (End-to-End) dan RAID Engine, untuk memastikan keamanan data, integritas dan memberikan masa pakai yang lebih lama.
“Setiap komponen pada SX8200 Pro telah lulus penyaringan, pengujian, dan sertifikasi yang cermat. Selain itu, SX8200 Pro juga didukung oleh garansi selama 5 tahun.” tutup Hengky Phangsuma.
