GPU/VGA Card menjadi hal yang cukup krusial dalam sebuah komputer/laptop. Sebuah GPU Card dapat menjadi tolak ukur apakah komputer kalian termasuk kedalam spesifikasi gahar atau tidak, entah itu VGA Card stand alone atau Integrated GPU (atau GPU yang sudah terintegrasi dengan prosesor).
Tapi pernahkah terpikir dipemikiran kalian, mengapa tidak semua vendor dapat menggabungkan GPU yang mempunyai spesifikasi tinggi ke CPU? atau mengapa Integrated GPU tidak bisa secepat GPU konvensional?
Yuk mari kita bahas!

Kendala pertama ada pada tempat untuk menaruh GPU itu sendiri. Selain ukuran GPU yang lebih besar daripada ukuran kebanyakan CPU, untuk membuat Integrated GPU dapat secepat Discrete GPU, tentu cukup mustahil karena tak adanya cukup ruang pada CPU Package.

Namun dari situ timbul pertanyaan, mengapa kita tidak membuat GPU yang berspesifikasi tinggi yang ringkas agar dapat dimuat di CPU Package?
AMD & NVIDIA sudah berusaha untuk membuat ukuran transistor yang terdapat pada GPU-nya menjadi sekecil mungkin, namun tetap saja ukuran GPU selalu lebih besar daripada CPU. Hal ini menyebabkan tidak praktisnya jika CPU & GPU digabungkan dalam satu package CPU.
GPU berspesifikasi tinggi juga mengalami kendala suhu yang cukup rumit karena GPU berspesifikasi tinggi harus mempunyai heatsink yang cukup besar. Tambah lagi, heatsink yang dimiliki oleh CPU belum tentu mampu untuk mendinginkan suhu CPU.
Bayangkan jika GPU dan CPU berspesifikasi tinggi digabung dalam satu package? Oh tentu, komputer anda dapat memasak telor ceplok nantinya.

Kendala kedua juga dipengaruhi oleh budget. Ukuran GPU yang cenderung lebih besar daripada CPU yang membuat GPU memerlukan lebih banyak tempat pada satu wafer. Oleh karena itu, semakin ukuran GPU-nya yang besar, wafer yang dibutuhkan pun semakin banyak dan hal ini tidak murah.
Sedangkan CPU memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak sulit untuk AMD & Intel untuk membuat CPU dengan jumlah banyak dalam satu wafer.

Tak hanya itu, anda pun harus bertemu dengan masalah limitasi memori pada Integrated Graphics. Jika kalian pernah membeli GPU card, maka anda dapat melihat bahwa memori yang digunakan adalah GDDR atau HBM. Memori ini dikhususkan untuk bekerja lebih cepat daripada GPU yang dapat diketahui bahwa arsitektur keduanya sangatlah berbeda.
Sedangkan memori pada Integrated Graphics pada CPU menggunakan fitur sharing RAM pada PC kalian yang mengakibatkan GPU yang terintegrasi tidak hanya lambat, tapi juga memiliki ukuran memori yang lebih kecil daripada Discrete GPU. Hal ini dapat berpengaruh terhadap resolusi dan kualitas tekstur pada game yang membutuhkan banyak sumber.
Ett.. tapi bukan berarti GPU yang terintegrasi useless atau tidak berguna. Seiring teknologi maju, ukuran transistor juga semakin mengecil dan menghasilkan efisiensi daya yang cukup baik. AMD dan Intel juga berhasil menciptakan Integrated Graphics yang dapat memainkan beberapa game dengan lacar di resolusi 720p atau 1080p dengan catatan tidak pada kualitas gambar yang tinggi, terutama untuk game esports yang tidak memerlukan banyak resource.
Sumber: Techquickie
Editor: Salman “mmonrz”