Pernahkah kalian merasa kesal saat kalian membeli CPU baru karena menyadari bahwa CPU tersebut tidak bisa dipasangkan di motherboard lama kalian yang memiliki socket yang berbeda.
Hmm.. mengapa bisa demikian?
Hal pertama yang harus diketahui adalah setiap pin pada CPU memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada pin nya berfungsi untuk mengirimkan daya ke CPU, ada juga yang berfungsi untuk mentransmisikan data, dan setiap pin data terhubung ke BUS motherboard lainnya seperti PCIe, USB, dan BUS lainnya. Sedangkan pin-pin lain dijadikan sebagai pin cadangan jika suatu saat CPU manufaktur mau membuat fungsi lainnya.
Sebagai contoh AMD menggunakan pin cadangannya untuk menambahkan dukungan PCIe 4.0 pada Arsitektur Zen 2. Jalur bus yang lebih cepat sistem kalian seperti versi baru dari USB yang membutuhkan lebih banyak pin untuk pengiriman daya dan transmisi data dari socket yang kalian gunakan sehingga memerlukan perubahan desain pada Socket CPU. Lalu jika kalian menggunakan socket lama ke CPU baru yang memiliki fitur baru, maka power draw bisa menjadi masalah yang serius.
Inilah alasannya kenapa Intel menambahkan jumlah pinnya dari 1151 menjadi 1200 pada CPU Intel generasi 10 karena prosesor tersebut membutuhkan daya yang lebih banyak. Dengan menambahkan lebih banyak pin dapat mengatasi masalah pada pengiriman daya, tetapi ini juga mengharuskan penggunanya untuk menggunakan motherboard baru. Meskipun banyak pengguna yang merasa dirugikan, manufaktur juga mengkhawatirkan jika ada pengguna yang memasang CPU baru yang memerlukan daya yang lebih pada motherboard lama.
Hal ini dapat mengakibatkan masalah yang serius bagi pengguna karena pengiriman daya pada motherboard lama tidak didesain untuk prosesor yang memiliki TDP tinggi (Thermal Design Power). Oleh karena itu, dengan mengganti socket baru mengharuskan manufaktur motherboard untuk mengubah desain VRM-nya (Voltage Regulator Module) yang dapat mendukung penarikan daya yang tinggi daripada harus mengambil resiko jika pengguna mengalami kendala bluescreen.
Hal ini juga berlaku untuk teknologi berkecepatan tinggi seperti RAM, USB, PCIe, semakin cepat teknologi tersebut maka semakin besar pula integritas sinyal menjadi kendala. Ini berarti motherboard harus dibuat menjadi lebih bagus, seperti membuat PCB menjadi tebal dengan lebih banyak layer untuk memastikan kecepatan BUS tersebut sesuai dengan spesifikasi dan mencegah terjadinya interferensi. Beberapa brand harus mengganti socket motherboard mereka sesuai dengan spesifikasi CPU yang baru untuk memastikan CPU tersebut cocok dengan motherboard. Hal ini memang terdengar counterintuitive (tidak sesuai dengan keinginan), tapi sebenarnya ada aspek consumer friendliness untuk pergantian socket. Chip maker mau membuat tingkat upgrade untuk penggunanya sebisa mungkin.
Sebagai contoh CPU baru dapat digunakan pada socket lama terkadang membutuhkan BIOS update pada motherboard-nya, dan prosesor lama untuk menjalankannya. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi pengguna dan chip maker yang mengetahui hal ini. Mereka bisa saja memilih untuk mengganti socket baru untuk mengurangi rasa kebingungan dan frustasi penggunanya, terutama dengan banyaknya pengguna mainstream yang tidak mengerti cara melakukan BIOS update untuk menggunakan CPU baru-nya.
Kendala serupa juga dihadapi oleh AMD dengan adanya kontroversi mengenai chipset ZEN 3 karena awalnya mereka menjanjikan semua CPU berarsitektur Zen dapat digunakan untuk semua motherboard yang menggunakan socket AM4. Akan tetapi, masalahnya adalah ketika Arsitektur Zen 1 merilis chipset BIOS ROM yang memberikan size 16MB, dan size chip ini tidak cukup untuk menampung firmware baru yang dibutuhkan karena chip dengan size yang besar memiliki harga yang lebih tinggi.
AMD tidak mau mencabut dukungan BIOS dari chip lama, jadi mereka melakukan transisi ke chipset yang baru dengan size 32MB. Hal ini dilakukan karena AMD mendengarkan feedback dari penggunanya yang mengalami kendala BIOS update yang membuat CPU lama mereka tidak dapat lagi digunakan pada motherboard mereka dikarenakan size chip yang terlalu kecil untuk menampung semua firmware CPU AM4. Jadi mengharuskan penggunanya untuk mengganti motherboard baru dengan socket yang sesuai merupakan hal yang cukup bermasalah karena kebanyakan consumer akan merasa dirugikan.
Sumber: Techquickie
Editor: Salman