Pembukaan, Spesifikasi, Design, Dimensi, Layar
Pembukaan
Acer Swift SF313-52-552X atau yang kami sebut dengan Acer Swift 3 Air 2 merupakan notebook yang memiliki dimensi yang unik. Dengan rasio layar 3:2, notebook ini akan cocok untuk kegiatan office, coding dan sedikit design. Dengan bobotnya yang ringan, Acer Swift 3 Air 2 sangat enak untuk dibawa kemana-mana.
Tambah lagi, daya tahan baterai yang cukup lama, sehingga pengguna tidak perlu khawatir kehabisan baterai jika dipakai seharian. Penasaran dengan performa dari notebook ini? kita langsung bahas aja cekidot!
Spesifikasi
Design
Design dari notebook ini terbilang berbeda dari seri Swift lainnya, bentuknya body notebook ini cenderung lebih panjang dari seri Swift yang biasanya lebih lebar. Dengan warna silver yang polos tanpa ada motif apapun, notebook ini akan cocok untuk para pekerja profesional yang ingin tampil minimalis dan simple.
Cover LCD notebook ini terbuat dari bahan metal tanpa ada motif-motif apapun, hanya ada logo “Acer” yang terdapat di tengah. Cover ini juga tidak mudah meninggalkan sidik jari.
Berpindah ke bagian layar, Bezel notebook ini berwarna hitam dan terbuat dari Polikarbonat dengan sisi kiri, kanan, dan atas yang tipis. Pada Bezel atas, Acer masih menempatkan webcam & microphone. Sedangkan di sisi bezel bawah-nya masih cukup tebal yang ditemani logo “Acer”.
Dengan tulisan “Swift” pada bagian hinge membuat laptop ini terkesan minimalis dan simple. Hinge ini dapat dibuka hingga posisi 180 derajat, namun berat hinge yang cukup berat membuat notebook ini dapat dibuka dengan satu tangan.
Palm rest laptop ini terbilang cukup standard dengan fingerprint sensor kecil yang mempunyai akurasi yang cukup cepat dan sticker-sticker yang sudah ditempatkan oleh Acer. Sebelah kiri palm rest terdapat sticker spesifikasi Intel Core i5 dan sticker Intel Iris Plus Graphic. Sementara pada sebelah kanan terdapat sticker Intel yang bertulisan “engineered for mobile performance”, dan beberapa sticker tambahan yang berisi nilai jual dari notebook ini.
Berpindah ke bottom case kalian akan menemukan lubang intake yang lumayan panjang beserta stiker-stiker mengenai, tipe notebook, serial number-nya, dan lain-lainnya.
Dimensi
Acer Swift 3 Air 2 memiliki dimensi yang cukup compact, yaitu dengan panjang (23,3 cm), lebar (30,25 cm), ketebalan (1,6 cm), dan bobot yang hanya 1,19 kg saja tidak termasuk adapter. Dengan membawa adapter 65-watt, notebook ini akan cocok untuk dibawa kemana-mana. Tapi notebook ini mempunyai kekurangan yaitu tidak akan muat untuk sleeve notebook yang berukuran pas 13,3 inci dikarenakan ukuran layarnya yang sedikit berbeda.
Layar
Layar pada notebook ini berukuran 13,5 inci dengan aspek rasio 3:2, resolusi 2256 x 1504, dan refresh rate 60 Hz. Color gamut pada layar ini sangatlah tinggi.
Pada saat melakukan pengecekan dengan alat kami, layar ini dapat mendapatkan hasil 98% sRGB, 69% NTSC, 75% Adobe RGB dengan tingkat kecerahan mencapai 415 cd/m². Layar seperti akan sangat cocok untuk kegiatan pembuatan konten, seperti design ataupun edit video.
Notebook ini menggunakan panel oxide TFT dengan viewing angel IPS level yang Acer sebut sebagai CineCrystal IPS Technology (buatan BOE dengan seri NE135FBM-N41). View Angle dari notebook ini sangatlah luas, jika dilihat dari sudut-sudut samping, maka tidak akan terjadi perubahan warna. Dengan aspek rasio 3:2 maka ada hal yang beda saat menonton video, film ataupun bermain game di aspek rasio 16:9 karena akan ada black bar pada bagian atas dan bayar layarnya.
Hal yang cukup disayangkan adalah permukaan layar notebook ini masih menggunakan lapisan Glossy yang membuat permukaan ini dapat memantulkan cahaya apabila kita sedang berada ditempatyang terlalu terang.
Keyboard, Touchpad, Webcam, Battery
Keyboard
Acer masih menggunakan desain chiclet yang sama dengan seri swift lainnya. Warna keyboard yang senada dengan warna palm rest dengan berwarna abu-abu pada saat backlight keyboardnya dimatikan. Backlight keyboard ini memiliki kecerahan 2 tingkar berwarna putih.
Tombol power kyboard masih menyatu dengan keyboard, sehingga tidak perlu khawatir jika Anda secara tidak sengaja menekan tombol tersebut karena notebook ini tidak secara otomatis sleep kecuali ditekan selama beberapa detik dan akan muncul tampilan “slide-to-shutdown”.
Meskipun notebook ini tidak dibekali dengan tombol numpad sama seperti notebook 15,6 inci lainnya. Acer memberikan fitur untuk mengaktifkan NumLock pada notebook pada bagian kanan keyboard, dan untuk mengaktifkannya hanya perlu menekan tombol FN + F12 atau F12 saja (Tergantung Pengaturan Function Di BIOS kalian).
Bicara key feeling, notebook ini mempunyai tombol yang cukup empuk saat ditekan dengan travel key yang dalam dan jarak antar keyboard yang cukup renggang. Saat kami menggunakan keyboard ini ada sedikit typo dalam sesi pengetikan. Namun, ini hanya masalah adaptasi saja.
Hal yang cukup mengewakan adalah tidak adanya indikator LED untuk caps-lock saat ditekan, jadi kekurangan ini cukup repot bagi seseorang yang sering mengetik.
Touchpad
Touchpad pada ini memiliki ukuran yang besar dengan permukaan yang cukup licin. Secara penempatan, touchpad ini berada pas dibawah keyboard jadi tidak terlalu ke kanan ataupun ke kiri. Touchpad ini sudah didukung oleh Windows Precision Driver yang membuat Anda dapat menggunakan fitur multi-gesture pada notebook ini hingga 4 jari.
Webcam
Acer masih bisa menempatkan webcam & microphone meskipun memiliki bezel atas yang tipis. Spesifikasi webcam yang diberikan juga termasuk standar-standar saja. Webcamnya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan hasil 30 FPS. Hasil dari webcam ini juga masih memiliki banyak noise, tetapi jika kalian menggunakannya hanya sebatas video conference untuk sementara maka webcam ini masih mumpuni.
Battery
Acer menanamkan battery 55,9Wh pada notebook ini. Mereka mengklaim bahwa battery ini mempunyai daya tahan hingga 17 jam. Tapi, apakah hal tersebut benar?
Untuk membuktikannya, kami telah melakukan uji coba dengan 2 skenario menggunakan software PC-Mark 10 Modern Office yang mensimulasikan skenario penggunaan yang cukup ringan seperti misalnya browsing, office, sampai video conference.
Pengujian Pertama
Dilakukan dengan mode Power Saving menyala, Wi-Fi dan backlit keyboard dimatikan dan brightness LCD diatur ke tingkat yang paling rendah.
Pengujian Kedua
Dilakukan dengan mode Power Saving menyala, Wi-Fi dinyalakan, backlit keyboard dimatikan serta Brightness LCD diatur ke tingkat 50%.
Berdasarkan skenario pengujian pertama yang kami lakukan, notebook ini mampu bertahan hingga 14 Jam 10 Menit. Dan pengujian kedua, notebook ini dapat bertahan hingga 13 Jam 20 Menit. Hal ini memang sedikit berbeda dengan apa yang Acer klaim, tetapi dengan hasil yang kami dapatkan, maka tidak perlu khawatir jika kehabisan battery dalam satu hari pemakaian jika penggunaannya hanya sebatas yang kami simulasikan tadi.
I/O Port, Storage, Upgradibility, Audio
I/O Port
I/O Port yang terdapat pada notebook ini hampir lengkap tetapi masih ada yang kurang, apa itu? Terdapat Port Adapter DC-in, HDMI Port, USB 3.1 Gen 1 Type A dan USB 3.1 Type C yang support Thunderbolt 3 disebelah kiri.
Sedangkan di sebelah kanan terdapat Kensington Lock, Battery LED Indikator, Power LED Indikator, USB Type A 2.0 dan Combo Audio Jack 3,5 mm. Tak adanya Port SD-Card pada notebook ini akan dirasa merepotkan untuk beberapa orang. Untuk Port USB 3.1 Gen 1 Type A memiliki fitur USB charging yang dimana ini berfungsi untuk mengecas device lain, meskipun notebook ini sedang dalam keadaan mati.
Storage
Untuk urusan storage, unit yang kami dapatkan diberikan SSD berkapasitas 512GB. SSD yang digunakan adalah jenis M.2 NVMe dari Kingston dengan seri RBUSNS8154P3512GJ1. Memang bukan storage yang tercepat tapi sudah jauh lebih cepat dari hardisk. Untuk mengetahui seberapa kencang proses read & write pada SSD ini kami menggunakan software As SSD Benchmark & CrystalDiskMark.
Berikut adalah hasil pengujiannya.
Upgradability
Upgradability pada notebook ini sangatlah terbatas, karena hanya dapat melakukan upgrade atau penggantian sparepart di slot storage & Wi-Fi. Wi-Fi card yang digunakan adalah Intel Wi-Fi 6 (six) AX201 – 160MHz. Untuk RAM-nya, tidak dapat dilakukan upgrade ataupun pergantian sama sekali, karena RAM yang diberikan oleh Acer adalah RAM On-Board. RAM 8GB sebenarnya sudah cukup untuk kegiatan office, tetapi untuk kegiatan mengedit video ataupun kegiatan content creation, kami sarankan kalian menggunakan SKU yang memiliki RAM 16GB.
Audio
Speaker yang ada pada notebook ini terdapat di bagian bawah kiri dan kanan. Suara yang dihasilkan oleh speaker ini pun terbilang lebih ke Treble, sedangkan suara Bass-nya tidak terlalu terasa. Acer tidak menyediakan software tuning apapun untuk notebook ini, sehingga untuk yang tidak mempermasalahkan kualitas Audio di notebook maka akan merasa fine-fine saja. tetapi jika urusan kualitas audio sangat dipermasalahkan, maka ada baiknya menggunakan Headset atau Earphone.
Software, Suhu, Performa, Kesimpulan
Software
Untuk Software, Acer memberikan software Acer Care Center, Acer Collection S, Acer Product Registration, PhotoDirector for Acer, PowerDirector for Acer dan Acer Quick Access. Acer Care Center berguna untuk mengetahui spesifikasi general system, mengetahui apakah hardware-nya dalam kondisi bagus atau tidak, mengetahui software apa saja yang membuat sistem menjadi lambat, mendeteksi driver apa saja yang perlu di update, dan juga untuk backup ataupun reset sistem.
Software lainnya seperti Acer Collection S yang fiturnya hampir mirip dengan Microsoft Store. PhotoDirector for Acer untuk mengedit foto. PowerDirector for Acer untuk mengedit video. Acer Quick Access untuk mengkonfigurasikan Silent Mode, Bluelight shield, Color intelligence, dan masih banyak lagi.
Suhu
Prosesor i5-1035G4 merupakan CPU Quad Core yang memiliki TDP (Thermal Design Power) rendah, berdasarkan yang Intel klaim TDP-nya ada di sekitar 15 watt. Ekspektasi kami mengenai CPU dengan TDP rendah akan menghasilkan suhu yang rendah juga.
Lalu apakah CPU ini akan Overheat saat di stress test? Untuk mengujinya, kami menggunakan Software AIDA64 Extreme, durasi yang kami test sekitar 15 menit lebih dan kondisi ruangan ber-AC dengan suhu 24 derajat celsius.
Saat proses stress pertama kali berjalan, suhu CPU-nya sempat melonjak tinggi hingga 90 derajat celsius tetapi setelah beberapa detik suhu CPU-nya stabil di 68 – 78 derajat celcius dengan clock speed berjalan stabil di 2,5 Ghz untuk ke empat corenya.
Tidak ditemukannya thermal throttle yang berlebih saat kami menjalankan pengujian ini, meskipun hanya dibekali 1 heatpipe dan 1 buah fan. Perlu diingat, pengujian ini tidak mewakili aktivitas komputer sehari-hari, tapi lebih untuk melihat bagaimana laptop menghandle panas yang dikeluarkan CPU-i5-1035G4. Jadi buat aktivitas yang ringan seperti mengetik, browsing, & menonton film, laptop ini masih nyaman untuk dipakai.
Performa
Notebook ini ditenagai dengan CPU Quad Core Low Power, Intel Core i5-1035G4, GPU Intel Iris Plus, dan RAM 8GB on-Board 3200 Mhz Dual-Channel. Spesifikasi tersebut memang sudah cukup untuk aktivitas seperti editing ringan Photoshop, Premiere Pro, dan Office.
Lalu bagaimana hasil performa-nya? Untuk mencari tau hasilnya, kami menggunakan dua skenario, yang pertama dengan pengujian software sintetis dan yang kedua dengan pengujian beberapa game kompetitif E-sports.
Pada Cinebench R15 kami mendapatkan skor 166 CB untuk single core & 529 CB untuk multicore-nya. Mengedit gambar menggunakan Photoshop kami mendapatkan waktu render 2,37 detik. Dan untuk rendering yang berat seperti Blender, kami mendapatkan waktu sekitar 12 menit untuk CPU & 14 menit untuk GPU.
Berdasarkan hasil pengujian yang kami dapatkan performanya memang masih dibawah ekspektasi kami jika dibandingkan dengan kompetitornya.
Lalu bagaimanakah performa notebook ini jika dibuat untuk gaming?
Meskipun beberapa E-Sport game masih bisa berjalan diatas 30 FPS dengan resolusi HD pada notebook ini, perlu diketahui bahwa notebook ini bukan diperuntukan sebagai perangkat gaming, sehingga ada baiknya mengurangi ekspektasinya dalam performance gaming. Tetapi untuk kegiatan yang berhubungan dengan office, coding & content creation, notebook ini sudah sangat cocok untuk digunakan.
Berikut hasil benchmarknya.
Kesimpulan
Acer Swift 3 Air 2 ini diciptakan untuk pengguna yang mengincar notebook yang memiliki aspek rasio 3:2 dengan harga termurah saat ini untuk kegiatan office, coding, dan content creation ringan. Dengan kelebihan-kelebihan seperti desain yang unik, bobot yang ringan, layar dengan color gamut yang tinggi, fitur keyboard yang menarik, touchpad yang mendukung Windows Precision Driver, USB Type C yang didukung Thunderbolt 3, serta battery yang tahan lama, rasanya wajar-wajar saja jika notebook ini dibandrol dengan harga Rp 12.999.000.
Dengan harga tersebut kalian juga sudah mendapatkan Bundle Office 2019 Home and Student. Sedangkan kekurangan dari notebook ini yang paling terasa adalah tiadanya slot SD-Card, RAM On-Board yang tidak bisa di upgrade atau diganti, serta performa CPU & GPU yang menurut kami besar untuk power limit-nya, andai saja power limit yang diberikan laptop ini dinaikkan sedikit oleh acer, maka performa laptop ini akan cukup kenceng.
Editor: DayuAkbar
Lengkap banget penjelasannya Kak, ACER SWIFT 3 emang joss bangett