Setelah 35 tahun lamanya, Toshiba dikabarkan resmi menutup lini produk laptopnya.
Toshiba pun telah melakukan pengalihan 19,9 persen sisa saham bisnis PC mereka kepada Dynabook Inc, yaitu perusahaan milik Sharp. Jumlah saham tersebut merupakan saham minoritas miliki Toshiba setelah bisnis mereka dibeli oleh Sharp pada 2018.
“Dengan memberikan saham terakhir ini, Dynabook resmi menjadi anak perusahaan Sharp,” ungkap Toshiba
Pada tahun 2018, Toshiba telah mnjual 80,1 persen saham bisnis PC dan laptop mereka kepada Sharp yang bernilai $US36.000.000 (jika dikurskan menjadi Rp 526 milliar). Sejak penyerahan itulah, Sharp menganti nama bisnis PC dan laptop mereka menjadi Dynabook.
Toshiba juga mengatakan bahwa Sharp telah menggunakan hak saham mereka sejak Juni. Kini, proses itu telah usai dan sepenuhnya milik mereka.
Keluarnya Toshiba dalam dunia perlaptopan memang cukup mengejutkan banyak pengemmar teknologi. Brand dari negara matahari terbit itu selalu menjadi brand laptop teratas sejak 1990-2000an.
Namun pada 2015, Toshiba dikabarkan telah mendapat kerugian $US318.000.000 (jika dikurskan menjadi Rp 4,6 T) dalam kurun waktu setahun. Kerugian itu disinyalir merupakan alasan Toshiba untuk hengkang dari dunia perlaptopan di pasar Eropa sejak tahun 2016.