Google dikabarkan telah menghapus lebih dari 2000 channel yang membahas tentang China, sebagai upaya untuk membersihkan nama jelek dari negara mereka. Ribuan channel tersebut dihapus antara bulan April dan Juni sebagai bagian dari penyelidikan mengenai operasi yang terakhir dengan negara tirai bambu tersebut.
Mereka menjelaskan bahwa channel yang dihapus selalu mengunggah konten spam dan non-politik. Namun tak bisa dipungkiri ada juga berberapa channel yang terang-terangan membahas politik.
Google tidak memberikan info secara detail mengenai saluran yang mereka hapus, namun untuk mencantumkan video tersebut memiliki aktivitas yang sama dengan kampanye yang ditemukan oleh Twitter.
Menurut laporan yang beredar, kondisi tersebut datang bersamaan ketika Amerika Serikat dan China sedang panas-panasnya perang teknologi dan media sosial jelang pemilihan umum negara Paman Sam Tersebut.
Tambah lagi, kondisi semakin memanas mengingat pihak kementerian di Gedung Putih mengatakan bahwa mereka sedang mengingkatkan upaya agar aplikasi China tidak masuk ke jaringan digital negara mereka. Tiktok dan WeChat juga disebutkan memiliki ancama yang sama.
TikTok memiliki waktu paling lama hingga tanggal 15 September 2020 untuk mendapatkan kesempatan pembelian oleh Microsoft jika aplikasi mereka ingin tetap aktif di Amerika Serikat.