Laptop ini merupakan “holy grail” bagi kalian yang sedang mencari laptop dengan fisik sangat portable tapi pengen bisa diajak buat main game atau content creation, setidaknya itu menurut kami. Laptop ini adalah Razer Blade Stealth 2019, SKU yang kami gunakan untuk video ini adalah SKU yang menggunakan panel touchscreen beresolusi 4K. Razer merupakan brand premium untuk laptop maupun peripheral gaming, apakah performanya akan premium juga seperti brandnya? Sebelum lanjut lebih jauh, sebagai catatan, laptop ini merupakan sample unit, sehingga ada perbedaan spesifikasi dengan versi retailnya yaitu pada storagenya.
Spesifikasi
Desain
Laptop ini memiliki desain yang sangat minimalis, dengan penggunaan warna hitam dan permukaan matte di seluruh bodynya tanpa ada aksen RGB ataupun sudut-sudut tegas, sehingga sama sekali tidak menimbulkan kesan gaming semua pada laptop ini. Sayangnya walaupun sudah menggunakan bahan matte, seluruh permukaannya masih fingerprint magnet, sehingga harus rajin-rajin dibersihkan. Untuk materialnya sendiri laptop ini menggunakan full alumunium, sehingga sangat memberikan kesan premium dan memiliki build quality yang jempolan.
Di bagian cover LCD terdapat logo tribal Razer berwarna abu-abu tanpa backlit, beralih ke bagian dalam, hanya terdapat stiker Thunderbolt 3 dan Nvidia GeForce GTX1650 yang berada di area kanan dan kiri atas keyboard, sedangkan di palmrest hanya terdapat stiker Intel Core i7 10th gen.
Pada bagian layar hanya terdapat logo tulisan Razer di bagian bawah dan stiker 4K 100% sRGB Touchscreen yang berada di bagian kiri atas, bezel layarnya juga sudah termasuk tipis walaupun bezel bawah yang lebih tebal. Membuka layar dapat dilakukan dengan satu tangan, hal ini menunjukan kalau engsel laptop ini juga premium.
Dimensi
Laptop ini memiliki dimensi panjang 30.4cm, lebar 21cm, ketebalan 1.53cm dan berat 1.48Kg tanpa charger, laptop ini memiliki ukuran yang sangat portable sehingga sangat nyaman untuk membawa laptop ini kemana-mana, selain itu dikarenakan ukurannya yang cukup portable membuat laptop ini bahkan muat untuk dimasukan kedalam tas yang berukuran kecil.
Layar
Layar pada SKU yang kami uji menggunakan layar sebesar 13.3 inch ber-resolusi 4K dan sudah touchscreen, panelnya menggunakan panel IPS dengan lapisan glossy dari AUO Optronics yang memiliki tipe B133ZAN02.0 dengan refresh rate 60Hz. Walaupun refresh rate pada layar laptop ini masih 60Hz, setidaknya color gamutnya cukup tinggi, yakni dengan 65% NTSC, 93% sRGB, dan 71% AdobeRGB. Dengan color gamut yang tinggi, membuat layar pada laptop ini sangat cocok untuk segala macam content creation maupun digunakan untuk menonton film. Soal layar untuk laptop ini bisa dikatakan juara.
Keyboard
Keyboard pada laptop ini memiliki permukaan berwarna hitam dengan penempatan yang sedikit lebih rendah dari sekelilingnya dan tombol power yang menyatu di area keyboard. Untuk layoutnya sendiri menurut kami cukup nyaman, tidak banyak perubahan dari keyboard laptop pada umumnya, hanya tombol shift kanan yang berada disebelah tombol panah atas dan berukuran cukup kecil, sehingga perlu waktu untuk adaptasi. Selain itu, untuk SKU yang kami uji hanya mendukung backlit RGB single zone dan sudah anti ghosting.
Untuk keyboardnya sendiri memiliki jarak yang cukup lapang satu sama lain, untuk feel saat mengetik travel distancenya cukup rendah. Tapi buat yang suka keyboard dengan travel key distance yang rendah, mungkin laptop ini jodoh kalian.
Touchpad
Touchpadnya terletak persis di bawah tombol spasi dengan ukuran yang berukuran cukup besar dengan permukaan yang cukup licin, hal ini dikarenakan permukaan touchpadnya menggunakan lapisan glass. Walaupun tanpa dedicated button, tapi touchpadnya cukup nyaman digunakan, ini dikarenakan touchpad pada laptop ini sudah menggunakan windows precision driver, sehingga tetap nyamani walaupun tanpa menggunakan mouse.
Webcam
Webcam yang terdapat pada laptop ini mempunyai spesifikasi tergolong standar. Webcam yang diapit oleh dua microphone ini memiliki resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9, frame rate mentok di 30 fps.
Untuk hasilnya webcamnya sih biasa saja, terdapat banyak noise dan kualitas gambar yang pas-pasan seperti laptop pada umumnya, sehingga kami sangat merekomendasikan untuk menggunakan webcam eksternal apabila akan digunakan untuk video conference
Storage
Retail sample dari laptop yang masuk ke lab kami ini menggunakan storage berjenis M.2 NVMe dengan kapasitas 256GB dari Samsung. Memang kapasitasnya tergolong kecil, tapi perlu diingat ini adalah sample unit, dan untuk unit retailnya nanti memiliki kapasitas storage yang lebih besar lagi yaitu 512GB.
Baterai
Laptop ini menggunakan baterai berkapasitas 53.1Wh Untuk menguji ketahanan baterainya, kami menggunakan PCMark 8 Home Conventional dengan mode Power Saving menyala, WiFi dan backlit keyboard dimatikan dengan brightness diatur ke paling rendah.
Dengan skenario pengujian seperti yang kami sebutkan, laptop ini hanya mampu bertahan selama 3 jam 34 menit sehingga dengan daya tahan seperti itu mengharuskan kalian membawa adapter laptop ini saat bepergian, untung saja adapternya berukuran cukup kecil sehingga tidak mengganggu saat dibawa. Dan untuk chargernya pun menggunakan port type C
I/O Port
I/O port yang terdapat pada laptop ini cukup irit secara berurutan di sebelah kiri ada port adaptor DC-in berbentuk USB Type-C dengan jenis 3.1 gen 2, 1x USB Type-A 3.1, dan combo audio port. Beralih ke sebelah kanan hanya terdapat USB Type-C dengan dukungan Thunderbolt 3 dan 1x USB Type-A 3.1. Penggunaan port Thunderbolt 3 dengan x4 PCIe lane akan membantu bagi kalian yang membutuhkan GPU tambahan untuk laptop ini. Untuk minusnya, port USB Type A nya tergolong sedikit, dan tidak disediakannya dongle type C
Upgradability
Laptop ini memiliki opsi upgrade yang sangat terbatas, mungkin hal tersebut imbas kecilnya body dari laptop ini, hanya terdapat 1 slot SSD M.2 NVMe yang sudah terisi yang dapat diupgrade, sedangkan untuk RAMnya sudah tersolder di 16GB yang berjalan di konfigurasi dual channel dengan memory speed 3733Mhz. Ukuran RAM yang standar untuk laptop dengan paltform yang kecil dengan CPU icelake, tapi menurut kami untuk ukuran RAM 16GB apalagi berkecepatan tinggi sudah memuaskan untuk notebook..
Audio
Audio pada laptop ini menggunakan dua speaker yang terletak di bagian kiri dan kanan keyboardnya. Untuk suara speakernya sendiri cenderung standar, suaranya didominasi oleh treble, sehingga kami menyarankan untuk menggunakan headphone jika ingin suara yang lebih mantap lagi.
Suhu
Untuk bagian cooling system laptop ini menggunakan dual fan dan dual heatpipe dengan tiga exhaust yang terletak di bawah engsel layar. Untuk menguji kemampuan cooling systemnya, kami melakukan stress test dengan menggunakan AIDA64 selama 15 menit di ruangan ber-AC dengan suhu AC 24 derajat celcius, dan hasilnya menunjukkan kalau CPU-nya ada di kisaran rata-rata 54 derajat celcius, dengan titik panas yang berada di area atas keyboard.
Selain itu, CPU Intel Core i7 1065G7 pada laptop ini di rata-rata 2.2Ghz .Walaupun suhu yang dihasilkan tergolong rendah, tapi dikarenakan penggunaan material alumunium pada laptop ini membuat area keyboardnya menjadi hangat sehingga kurang nyaman apabila digunakan untuk pada skenario berat dengan durasi yang lama.
Performa
Laptop ini ditenagai oleh CPU Intel Core i7 1065G7 dengan base clockspeed 1.3Ghz dan TurboBoost speed hingga 3.9Ghz untuk single core. Berdasarkan hasil pengujian sintetis dengan menggunakan 3DMark Time spy, Intel Core i7 1065G7 yang terdapat pada laptop ini mampu mencatat physic skor di angka 2484, cukup rendah memang, berlanjut dengan pengujian menggunakan Cinebench R15 skor yang dihasilkan sebesar 473CB. Rendahnya skor tersebut imbas dari power limit atau tidak adanya software untuk power option, karena pada sample yang kami miliki belum ada software bawaan dari Razer. Besar kemungkinan dengan retail unit, akan lebih baik dari sisi performance. Karna pada strest test yang kami berikan, suhu masih belum begitu panas dan meyakini extra power limit akan didapatkan pada software dari Razer nya.
Sedangkan untuk GPU Nvidia GeForce GTX 1650 Max Q pada laptop ini hanya mampu menghasilkan FPS yang tergolong tinggi untuk beberapa game AAA di resolusi FullHD 1080p dengan settingan rata kanan, seperti misalnya di GTA 5 dan Rise of the Tomb Raider. Apabila dimainkan dengan resolusi 4K 2160p, maka FPS yang dihasilkan akan sangat rendah, sehingga kurang nyaman untuk dimainkan. Sedangkan untuk game eSport baik di resolusi FullHD 1080p maupun 4K 2160p dengan settingan rata kiri, tidak ditemukan masalah. Apabila kalian kurang puas dengan performa gamingnya, kalian bisa menggunakan GPU eksternal dan memasangnya ke port Thunderbolt 3 pada laptop ini.
Kesimpulan
Laptop ini memiliki kelebihan di layar dengan resolusi yang tinngi dan akurasi warna yang tinggi, build quality yang sangat premium, dan spesifikasi yang tergolong tinggi untuk ukuran laptop sekecil ini.
Untuk kekurangannya laptop ini hanya memiliki satu buah slot storage dan I/O Port yang tergolong sedikit. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kalian bisa mendapatkan laptop dengan harga Rp.41 juta.
Memang jika dilihat dari spesifikasi dan performa yang dihasilkan, banyak banget laptop yang menawarkan spesifikasi dan performa yang jauh lebih baik dengan harga yang lebih bersahabat, tapi jika kalian ingin punya laptop dengan layar sentuh 4K , ukuran kecil dan ringan, performance gahar, ditambah dengan image brand Razer yang menandakan laptop kelas sultan,tomatis membuat pemakainya panjat sosial.