Seperti biasanya, selain eksibisi berbagai game, menjadi panel diskusi dari perilisan titel juga konten baru dari game-gamenya Blizzard juga terus menjadikan BlizzCon 2019 sebagai ajang puncak pada berbagai turnamen dari titel mereka sendiri.
Tahun ini, empat game dipertandingkan yaitu Starcraft II, Overwatch, World of Warcraft, dan Hearthstone minus satu game dari tahun lalu dimana Heroes of the Storm telah dihentikan kompetisi resminya semenjak akhir tahun lalu walau gamenya sendiri masih berjalan hingga kini dan sesuai janji Blizzard, game tersebut juga masih terus diupdate.
? CONGRATULATIONS TO THE 2019 #WCS GLOBAL CHAMPION!! ?
GGs @sc2Dark! #BlizzCon pic.twitter.com/0U1q9xtV6t
— StarCraft Esports (@esportstarcraft) November 2, 2019
Tahun ini nyaris saja WCS Global Final bukan menjadi milik Korea Selatan lagi yang dominasinya sudah legendaris semenjak Starcraft pertama tapi tahun lalu pertama kali non KorSel berhasil menjuarai WCS Global Final yaitu Serral yang tahun ini gugur di semifinal oleh Reynor dari Itali. Bracket yang masih didominasi pemain Korsel hingga total enam pemain dengan satu sama lain saling menumbangkan lawannya dengan Dark yang memang salah satu pemain unggulan benar-benar tampil sangat baik tahun ini hingga grand final Global Final dengan hanya memberi Reynor 1 map saja dari match Bo7.
World Champions. pic.twitter.com/uVvgO8CzNT
— Team USA Overwatch ?? (@USAOWWC) November 3, 2019
Berbeda sendiri dari cabang lainnya, Overwatch yang memiliki Overwatch League selalu menyelesaikan musimnya sebelum BlizzCon dan menyelenggarakan Overwatch World Cup yang berisikan tim-tim dari negara yang sama. Sama seperti StarCraft sebelumnya pemain Korea Selatan yang lebih mumpuni dari berbagai tim dari Amerika tapi di OWWC kembali ke negaranya dan selalu mendominasi OWWC yang tahun ini pertama kali tim Amerika berhasil menjuarainya setelah tumbangkan Korea Selatan di semifinal dan juga Cina di grand final yang seperti mengindikasikan OWL musim depan tampaknya semakin tinggi tingkat kemampuan pemain dari Amerika dan Cina yang secara bertahap Blizzard terus memperbanyak tim-tim di liganya dari berbagai kota negara besar tersebut.
After an intense seven match series #MethodBlack is your #BlizzCon2019 Arena World Championship winners! pic.twitter.com/ea96yoqvaU
— World of Warcraft (@Warcraft) November 3, 2019
Tidak ketinggalan World of Warcraft meski sebagai game MMORPG tapi konten PvPnya juga terkenal sangat dalam, kini konten tersebut menjadi ajang besar juga lewat Arena World Championship yang lagi-lagi dijuarai oleh tim Method yang juga berupa guild di dalam game dimana untuk divisi ini dinamai Method Black yang tahun lalu menjadi juara tiga dan Method Orange yang menjadi juaranya.
Tahun ini Blizzard juga menambahkan kompetisi baru dari WoW yaitu 2019 Mythic Dungeon International Global Finals yang mempertandingkan tim-tim dari penjuru dunia untuk menyelesaikan dungeon tertentu dan sesuai namanya dalam tingkat kesulitan Mythic yaitu tingkat tersulit dalam dungeon dimana berbagai modifier khusus yang mengarah pada menyulitkan pemain untuk menyelesaikannya. Dan lagi-lagi Method masih membuktikan tim/guild ini sebagai yang terbaik di semua konten WoW yang sepanjang tahun ini juga terus memborong gelar first clear pada setiap raid expansion Battle For Azeroth.
Your #HearthstoneGlobalFinals Champion!! pic.twitter.com/YHv3DObYSc
— Hearthstone Esports (@HSesports) November 2, 2019
Kini beralih ke game yang sedang panas bukan karena kontennya melainkan insiden besar dari salah satu atlit Hong Kong, Blitzchung yang mungkin tidak perlu dibahas lagi karena namanya sudah terdengar dimana-mana untuk para pecinta esports. Blizzard juga bahkan membuka BlizzCon 2019 dengan pernyataan maaf lagi atas kesalahan ini dan turnamen Hearthstone tetap berlanjut disini.
Tahun ini juga sistem esport Hearthstone berubah lagi dengan menjadi Hearthstone Masters dan Grandmasters dimana menariknya dari game ini selain banyak pemain tangguh pria juga banyak sekali pemain wanita yang sama kuatnya dengan tahun ini dijuarai Liooon dari Cina membuktikan wanita juga bisa berkiprah di ranah esport.
Editor : Salman “mmonrz”