Performance
Berbekal prosesor Intel Kaby Lake G, serta kombinasi chip grafis Intel HD Graphics 630 dan AMD Radeon RX Vega M GL with 4GB HBM2 Graphics Memory, laptop ini cukup bertenaga untuk menjalankan aplikasi-aplikasi terkini.
Ditujukan untuk content creator atau pekerja industri kreatif, kinerjanya cukup baik saat menjalankan aplikasi penyunting seperti Adobe After Effect dan Photoshop. Begitu pula dengan pengujian sintetis lainnya yang menunjukkan skor yang sesuai dengan spesifikasinya.
Namun untuk profesional, bisa dibilang laptop ini masih belum ideal untuk menjalankan aplikasi profesional berbasis rendering. Ini terlihat dari skor yang didapat SPECviewPerf yang mewakili aplikasi rendering kelas berat seperti 3DMax, Maya, atau Catia.
Seperti biasa, meski bukan merupakan laptop gaming, kami tetap menguji kemampuannya menjalankan beberapa game populer. Dan hasilnya, performa RX Vega pada laptop ini harus diacungin jempol karena mampu bersaing dengan GTX 1050 Ti Max-Q Design.
Kesimpulan
Dengan kisaran harga 38 juta kurang seribu rupiah, laptop ini memang bukan untuk semua orang. Kemampuannya bisa dimanfaatkan bagi para pelaku industri kreatif yang tidak tidak hanya butuh performa mantap, tapi juga desain dan fitur yang keren untuk kebutuhan lain. Selain untuk bekerja, layarnya juga asik diajak untuk hiburan seperti menonton film kualitas tinggi.
Meski bukan laptop gaming, kamu juga masih bisa memanfaatkannya untuk bersenang-senang menjalankan game terbaru. Meski pengaturan grafisnya rata tengah, ya setidaknya playable lah. Jika dilihat dari sisi harga, kompetitornya ada pada Macbook, sedangkan jika dilihat dari sisi fitur dan performa, Dell XPS 15 ini unggul banyak untuk suatu sistem yang compact.