Micron mengumumkan pada 25/6, bahwa mereka sedang memulai produksi massal RAM GDDR6. Sebagaimana informasi yang dilansir dari Toms Hardware, industri kartu grafis, otomotif, serta networking sedang bersiap mempersiapkan jalan untuk mengadopsi standar GDDR6 ke dalam sejumlah produk teknologi yang akan dirilis masa depan.
Meski laporan menyebut peningkatan permintaan untuk GDDR6, namun industri kartu grafis disebut-sebut sebagai sasaran utama pemakaian RAM model tersebut.
Peningkatan performa jadi sebuah nilai substansial yang ditawarkan GDDR6, yang pada dasarnya akan menaikkan nilai GDDR6 ketika dihadapkan dengan RAM GDDR5 yang paling cepat sekalipun.
Micron juga dikabarkan sedang berencana untuk merilis GDDR6 8Gb dengan kecepatan baca 12Gbps dan 14Gbps; dua varian tersebut ditujukan untuk industri kartu grafis. Di masa depan mereka berencana untuk memperkenalkan chip RAM GDDR6 8Gb dengan kecepatan baca 16Gbps.
Selain peningkatan dalam hal performa, Micron juga memproduksi RAM mereka dengan konsumsi daya yang lebih rendah. Rencananya RAM GDDR6 8Gb 12Gps beroperasi di daya sebesar 1.35V, sedangkan 8Gb 12Gbps beroperasi di daya sebesar 1.5V.
Untuk kapasitas RAM, Micron disebut-sebut sedang berada dalam tahap pengembangan chipse RAM 16Gb. Lebih jauh lagi, spesifikasi teknis GDDR6 juga menyebut bahwa perangkat tersebut akan memiliki kapasitas maksimum sebesar 32Gb.
Bagi para penggemar overclocking, kabar bahwa Micron juga bereksperimen dengan data rate jadi sesuatu yang menyenangkan. Dalam sebuah laporan, Micron dikabarkan sukses melakukan overlock untuk salah satu prototype chip memori, di mana peningkatan voltase I/O memori berhasil meningkatkan kecepatan RAM menjadi 20Gbps.
Meski Micron tampak sedang fokus pada penyediaan RAM untuk industri kartu grafis, namun mereka juga sedang mengembangkan chip memori yang dibuat khusus untuk keperluan industri networking dan otomotif. Ini bisa dilihat pada usaha mereka mengembangkan memori GDDR6 8Gb di kecepatan 10Gbps dan 12Gbps. Hanya saja Micron menurunkan voltase memori menjadi 1.25V untuk menopang kepentingan kedua industri tersebut. Jadi, mereka mengorbankan performa demi memperoleh voltase daya memori yang lebih rendah – yang pada gilirannya membantu menghemat konsumsi daya perangkat.