Setelah AMD mengumumkan kerjasama dengan Qualcomm untuk mengembangkan Always Connected PC, Intel mulai melakukan hal serupa dengan pesaingnya itu. Setelah itu, konsep Always Connected PC menjadi sebuah nomenklatur yang menunjukkan standar baru di dunia komputasi, baik dalam bentuk laptop maupun PC.
Meski begitu, konsep Always Connected PC sebetulnya belum memiliki standar konsumen yang jelas. Lagipula, konsep tersebut sebetulnya pertama kali terdengar dari mulut Microsoft, atau setidaknya: Microsoft lah yang pertama kali mengeluarkan konsep tersebut. Tetapi dalam aliran waktu pasar teknologi, istilah tersebut bukanlah sebuah merk dagang milik Microsoft.
Yang perlu diketahui oleh kita-kita, konsumen dan pengguna teknologi komputasi adalah beberapa arti penting yang melekat di istilah Always Connected PC. Makna istilah tersebut seringkali diartikan dengan beberapa cara, namun beginilah cara Microsoft memaknainya:
- Walau menggunakan kata “PC”, namun istilah “Always Connected” yang mendahuluinya sebetulnya lebih merujuk pada perangkat laptop.
- Dengan demikian, istilah tersebut bisa diartikan sebagai laptop yang (lebih) tipis, ringan, dan memiliki kemampuan mumpuni. Ini berarti juga membicarakan beberapa vendor yang sudah siap untuk merilis produk, termasuk di sini Surface, Asus, Lenovo, HP, ASUS, dan lain sebagainya.
- OS Windows dengan beragam fitur untuk pembuat konten, mulai dari touch, voice, ink, dan menu Start yang lebih baik. Selanjutnya, ini juga mencakup software terbaik mulai dari Office dan Paint 3D sampai Minecraft.
- Laptop dengan daya tahan baterai mumpuni, mulai dari 13 sampai 20 jam, dan bahkan sanggup mencapai 20 hari dalam kondisi standby.
- Dan yang paling penting: Always Connected berarti laptop akan selalu terkoneksi dengan jaringan LTE, selain Wifi.
Microsoft sendiri tentu punya tujuan dengan konsepnya itu. Menurut kabar, mereka ingin membantu konsumen untuk mencapai lebih banyak hal dengan laptop mereka. Jadi di masa depan kita akan melihat sebuah laptop di bawah istilah Always Connected yang hadir dengan fitur berbeda, mulai dari daya tahan baterai yang lebih lama, performa yang lebih gres, serta konektifitas instan ke jaringan LTE.
Kita memang belum bisa melihat wujud konkrit dari apa yang disebut laptop Always Connected, namun embrionya sudah bisa dilihat. Di ajang CES 2018, Intel memperlihatkan sebuah prototype PC Always Connected, dan di tempat lain ada HP Envy X2 yang ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 835 Mobile PC, plus sebuah modem Qualcomm Snapdragon x16 LTE.
Masa depan laptop ada di depan kita, meski masih belum terlihat jelas. Tapi bolehlah kita berharap banyak dengan Always Connected PC, ya kan?