Melihat dari sejarah rentetan produk Infinix yang pernah didistribusikan di Indonesia, brand yang satu punya ciri khas pada optimalisasi desain dan build quality, dibanding hanya memikirkan performa hardware. Juga, Infinix merupakan salah satu brand yang mempelajari dengan serius keinginan pasar Indonesia. Tak heran, setiap merilis produk terbaru, kami lihat mendapat respon yang cukup baik dari pecinta gadget smartphone, khususnya yang berbasis Android. Dan kali ini, Pemmzchannel diperkenankan mencoba salah satu seri terbarunya yakni, Infinix Note 4 X572.
Fitur Unggulan Infinix Note 4 X572
- Desain Muka dan Finishing Chassis nan Elegan
- Kualitas LCD Sekelas Smartphone Premium
- Kapasitas Baterai Besar dengan Pengisian ulang yang cepat (X-Charge)
- Sistem Operasi Android Nougat terbaru dengan UX ringan tapi penuh fitur
Desain, Handling & Build Quality
Kita bukan yang expert-expert banget menilai desain smartphone. Kalian mungkin sudah ada yang mengantongi conclusion dari berbagai reviewer lain perihal Infinix Note 4 ini. Tapi jika kalian maksa, ok deh. Kita akan coba sampaikan pendapat pemmzchannel (sok penting mode : ON)
Sepintas lalu, desain bagian muka mirip Galaxy Note 5, namun dengan warna full black yang membuatnya kurang eye-catchy menurut kami. Yap, untuk unit yang kita terima ini kebetulan warna hitam. Tak ada identitas brand Infinix di bagian muka, yang masih menurut kami, menjadikan ia terlihat ekslusif. Tapi tombol home yang didesain lebih rounded, tampil tanpa eksen chrome. Yang sebenarnya, bisa memberi ia ciri khas sebuah produk premium. Saat disentuh dan diangkat untuk pertama kali, yang terlintas di benak kami ialah image berat. Hmm.., tapi mengingat ia merupakan seri phablet, tambah lagi ia menawarkan kapasitas battery yang besar, nampaknya hal ini masih bisa lah ditolerir. Tapi untuk ketebalan-nya, smartphone ini tergolong “bohay”.
Diperhatikan lebih dekat, baru terlihat lebih jelas sentuhan modern pada Infinix Note 4 X572 ini. Terutama dari desain curved 2.5 pada tepian touchscreen-nya. Ditambah lagi frame chassisnya kanan dan kiri dibentuk seperti terbelah dibagian tengah, menjadikan ia terlihat ramping dan segaris dengan lengkungan LCD glass-nya. Hal ini juga menjadikan ia lebih enak di genggam. Walau untuk sebagian orang, tetap saja merupakan hal yang sulit. Sekalipun tombol power dan volume ditempatkan disisi kanan dengan posisi yang mudah dijangkau. Untuk yang kesulitan, bisa aktifkan mode One-Handed operation lewat quick togle. Satu hal yang mungkin mengurangi kesan moderennya adalah, ia belum menerapkan konsep uni-body. Tapi bukanlah hal buruk, karena anda masih dapat dengan mudah mengakses area sim card dengan membuka cover belakangnya.
Masih seputar cover belakang. Sepintas, kami menyangka bahannya terbuat dari material logam. Tapi ternyata masih menggunakan plastik yang sisi baiknya, diberi finishing yang memberi kesan seperti keramik porselen, atau lebih mirip kaca sih. Sebagai informasi, saat keluar dari kemasan, cover belakang ini sudah dilapisi anti gores. Infinix juga membekali anti gores untuk bagian LCD yang harus anda pasang sendiri. Untuk bagian atas, terdapat sebuah headphone jack yang ditempatkan agak ke kiri. Sedangkan bagian bawah terdapat dua buah lubang seperti lubang speaker speaker yang mengindikasikan, ia seperti punya dual speaker atau stereo. Tapi ternyata, tebakan nya salah. Karena lubang di sisi kanan adalah lubang mic yang dibuat menyerupai lubang speaker. Tapi yang agak mengganggu, penempatan speaker dan mic ini terbalik. Jadi saat digunakan untuk bermain game posisi landscape, tangan kita akan menutupi lubang speaker. Sedangkan jika layar di putar, seringkali tombol power tertekan secara tidak sengaja. Mana lagi, tombol tombol pada Infonix Note 4 ini, clicky banget.
Spesifikasi, Harga dan Paket Penjualan
Infinix Note 4 X572 menggunakan SoC Octa core Mediatek kelas menengah. Sebuah processor dengan dua cluster berarsitektur ARM A53 yang masing-masing cluster berisi empat core. Satu cluster, core-nya berjalan pada frekuensi 1,5GHz, dan cluster yang lain berjalan di frekuensi lebih rendah yakni 1,3GHz.
Seperti yang kita infokan dalam artikel launching produk ini beberapa waktu lalu, versi yang beredar di Indonesia didukung RAM 3GB LPDDR3 dan ROM 32GB. Tapi Infinix tak latah menambah embel-embel Pro atau X menyikapi perbedaan spesifikasi ini dengan versi yang beredar di India. Sedangkan untuk spesifikasi lain, sama persis dengan yang bisa anda lihat pada laman resmi produk ini.

Perihal efisiensi, SoC ini masih menggunakan fabrikasi 28nm yang masuk grade B. Walau sebagian core berjalan di frekuensi yang terbilang rendah, konsumsi daya yang dibutuhkan wafer ber-fabrikasi 28nm, merupakan salah satu penyebab ia terhitung boros. Lalu bentang layar IPS 5,7 inch beresolusi 1080p juga berperan besar menyedot kapasitas baterai. Untungnya, baterai berkapasitas 4300mAh -nya cukup bisa di andalkan mengawal kelangsungan hidup X572 sejak pagi buta hingga malam menjelang tidur. FYI, penulis tipikal penggunan migrain kalau gak pegang HP ;).
Layar = Terang + Tajam
Infinix nampaknya sangat percaya diri dengan kemampuan baterai dalam Note 4 X572 mereka. Kita ketahui bersama, layar IPS apalagi dengan tingkat brightness hingga 500 Nits, amat sangat butuh tenaga. Tapi hasil tampilan yang didapatkan memang sepadan. Gambar yang dihadirkan menurut kami sangat cemerlang. Tak hanya terang hingga membuatnya bersahabat di bawah paparan sinar matahari, warna yang diproduksi-pun crispy. Membuat mata betah berlama-lama melihat hasil foto landscape di layar X572.
Usut punya usut, ternyata Infinix menggunakan LCD buatan Sharp. Ini jawaban kenapa kualitas warna layar di atas rata-rata produk sekelasnya. Untuk range harga 2 juta, rasa-rasanya, ia smartphone jenis Note yang paling cling kualitas LCD-nya.
X-OS – Bersih, Ringan dan Berlimpah Fitur
Keunggulan lain, Infinix note 4 ini menggunakan OS yang ringan, hampir mirip Stock Nougat yang ada di smartphone Google. Secara default, X-OS akan merotasi screenlock dengan pilihan gambar yang keren keren. Tak hanya itu, selain gambar yang berganti, ada kata-kata mutiara yang bisa menginsipirasi. Tapi untuk yang senang customize, Infinix juga memberikan banyak sekali pilihan paket tema dan widget yang siap anda unduh gratis.
Hal lain yang menarik buat kami adalah berbagai fitur dalam X-OS. Yang paling sering kita pakai adalah multi-account untuk berpindah ke profil pribadi atau kantor, lalu Freezer untuk menon-aktifkan sementara aplikasi yang sedang tidak kita perlukan, juga multi window yang memungkinkan layar menampilkan dua aplikasi secara bersamaan. Tapi serupa dengan merk sebelah, tidak semua aplikasi yang kita instal, bisa gunakan pada mode ini.
Kamera – Fitur Manual Yang Wow
Terus terang, saat pertama kali membuka menu kamera, sempet bingung. Karena susunan akses menu dan beberapa penamaan yang tidak familiar buat kami. Tapi lama kelamaan setelah terbiasa, terasa lebih memudahkan. Tinggal swipe ke kiri untuk konfigurasi mode, dan swipe ke kanan untuk mengatur seting kamera.
Hal yang paling menarik buat kami adalah fitur manual seting atau di Infinix ini mode profesional. Saat digunakan, akan muncul sebuah widget menyerupai ring manual di kamera SLR, Unik! Anda bisa mengatur semua kebutuhan sensor secara manual mulai dari ISO, Bukaan lensa, exposure dan tentu saja fokus-nya. Tapi secara hasil, bagi kami masih kurang memuaskan. Masih banyak kita temukan noise untuk pengambilan objek di area minim cahaya. Akurasi warna pada hasil tangkapan foto jika dibandingkan dengan objek aslinya, agak kurang natural, cenderung overtune.
Performa – Dewanya Casual Gaming
Langsung aja, untuk kebutuhan gaming seperti yang kita mention di judul, mari kita lihat sejauh mana Infinix Note 4 X572 ini bisa diandalkan. Dari pihak Mediatek, GPU Mali-T760MP2 ini dimasukan ke kategori GPU kelas menengah. Tapi lewat benchmark yang kita lakukan, nampaknya ia hanya mampu mensejajarkan diri dengan Adreno 400 series. Untuk performa di kelas ini, menjalankan game genre MMORPG ala android, seperti Arena of Valor (AoV), Mobile Legend atau Clash of Clan (CoC) yang menuntut screen on time sepanjang permainan, bisa dipastikan akan sangat menyenangkan menggunakan X572 ini. Bahkan untuk Vainglory yang terkenal cukup berat dari sisi detail grafis. Spesial untuk game satu ini, memang kita musti turunkan ke seting auto.
Untuk anda, fans berat game seperti Asphalt 8, MC5 : Blackout, atau Assasin Creed, GPU ini bukan pilihan yang tepat. Sekalipun, Kualitas gambar pada game-game berat tadi, tampak indah terpampang di LCD-nya. Membuat kita akan betah berlama-lama. Sayangnya, ia tidak menawarkan fitur bluelight filter bawaan. So, kamu harus mencari aplikasi pihak ketiga jika kamu masih sayang sama kesehatan mata kamu.
Kesimpulan
Infinix Note 4 X572 merupakan smartphone android yang menawarkan paket ‘hampir’ lengkap jika anda sedang menjajaki menjadi seorang mobil gamer MMORPG yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Layar lega, baterai besar, juga kualitas LCD kelas flagship, sangat mendukung anda memperbesar kemungkinan memenangkan turnamen game berhadiah 7M yang legendaris itu. Dan jangan lupa, fitur Quick Charge nya akan anda butuhkan jika anda seringkali berpindah tempat.

Beberapa peningkatan yang kami ingin sampaikan sebagai masukan untuk versi selanjutnya antara lain, konfigurasi hardware, penggunaan material dan peningkatan sensor kamera. Jika ketiga hal tersebut bisa terwujud, dijamin akan terjadi peningkatan X Fans (Sebutan untuk Infinix Fans Club) yang signifikan, termasuk penulis.
Harusnya sih kalo dia performa gamingnya bisa nyamain xiaomi redmi note 4 bakal langsung gua beli tanpa compare sna sini