Sejarah umat manusia selalu diisi dengan rivalitas. Star Trek vs. Star Wars, Coca-Cola vs. Pepsi; dua-duanya merupakan contoh rivalitas di bidang hiburan dan industri minuman.
Tentu saja ada banyak sejarah rivalitas yang terjadi di bidang komputer, dan beberapa di antaranya masih berlangsung sampai sekarang. Di sini kami hendak mencatat sejumlah rivalitas yang pernah muncul di bidang tersebut. Mari kita mulai dari sejarah persaingan Intel vs. AMD.
- Intel vs. AMD: pertarungan di bidang mikro-prosessor
Baik Intel maupun AMD adalah dua perusahaan mikro-prosessor dan supplier CPU untuk sejumlah merk laptop ternama. Mereka berdua sudah menancapkan kuku di bidang CPU sejak akhir 1960-an, meski aroma persaingan keduanya baru sangat terasa pada tahun 1980-an.
Dulunya mereka adalah sahabat baik. AMD dan Intel menyepakati kerjasama di tahun 1976, di mana mereka berdua menandatangani kesepakatan cross-licensing. Pada tahun 1982, AMD dan Intel menandatangani sebuah kesepakatan terbaru, oleh karena IBM tidak ingin Intel menjadi pemasok tunggal untuk produk mereka. Singkat cerita, AMD memperoleh akses ke teknologi chip 286 (2nd generation) besutan Intel, sebagai kompensasi dari keinginan IBM yang meminta produsen kedua untuk arsitektur mikro-prosessor-x86 mereka.
Retaknya kemesraaan AMD dan Intel terjadi pada pertengahan 1980-an ketika Intel menolak untuk memberikan lisensi mikro-prosessor 386 miliknya kepada AMD. Penolakan ini berbuah tuduhan dari AMD, bahwa Intel bermaksud memonopoli pasar chip PC. Di tahun 1987, Intel menuduh AMD melanggar kesepakatan kontrak yang ditandatangani lima tahun sebelumnya. AMD kemudian mulai berontak dengan cara memasukkan petisi ke pengadilan, dan sejak saat itulah rivalitas keduanya terjadi.
Di zaman sekarang, Intel lebih mendominasi pasar CPU, meski pada dasarnya AMD memiliki segmentasi tersendiri terutama untuk prosessor yang berharga murah. Tahun-tahun ke depan, AMD siap bersaing sekali lagi dengan Intel, terutama karema mereka siap dengan prosessor terbarunya yang diberi nama Ryzen.
- Sega vs. Nintendo: rivalitas di bidang konsol
Nintendo dibangun pada 1889 sebagai sebuah perusahaan yang memproduksi playing card, sementara Sega didirikan pada tahun 1940 sebagai firma yang bergerak di bidang mesin slot. Kita tahu bahwa game-game arcade besutan Sega mendominasi pasar konsol pada tahun 1978 – 1983, namun Nintendo memiliki kesuksesan tersendiri berkat perangkat Game & Watch. Nintendo bahkan meraup kesuksesan berkat game Donkey Kong yang diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1981. Donkey Kong waktu itu turut mempopulerkan ikon budaya populer yang sampai sekarang masih diingat: seorang tukang kayu bernama Mario, yang kemudian menjadi tukang pipa di game Mario Bros yang dirilis pertama kali pada tahun 1983.
Nintendo kemudian merilis konsol NES pada 1985, dan meledak di pasar Amerika Utara di tahun tersebut. Konsel Master System besutan Sega masuk ke pasar yang sama setahun setelahnya, meski kepopulerannya masih kalah jauh disbanding NES.
Beberapa macam konsol dari Sega maupun Nintendo dirilis setelahnya. Meski game Sonic the Hedgehog membantu Sega berada di puncah ketenaran pada awal tahun 1990-an, namun kehadiran Nintendo N64 dan Sony Playstation mengakhiri hidup Sega di dunia konsol. Dreamcast merupakan konsol terakhir yang diciptakan langsung oleh Sega pada tahun 1998.
Nintendo masih eksis sampai sekarang, kendati perkembangannya lambat. Produk konsol termutakhir dari Nintendo adalah Wii U. Dan Nintendo masih berharap kepada NX yang konon katanya akan dirilis tahun depan.
Bagaimana kabar Sega? Perusahaan ini kini lebih tertarik untuk merambahi bidang mobile gaming, bisnis arcade, dan berperan sebagai publisher pihak ketiga.
- Apple vs. Microsoft: dari kawan menjadi lawan
Sama seperti persaingan antara AMD dan Intel, Apple dan Microsoft dulunya adalah kawan baik. Di awal 1980-an, Microsoft bekerja sama dengan Apple dan berperan sebagai pemasok software untuk Apple II. Hubungan mereka mulai retak ketika Microsoft memperkenalkan Windows sebagai GUI OS yang menjadi saingan bagi Macintosh OS.
Hubungan antara Apple dan Microsoft boleh dibilang sangat kompleks. Merkea berdua adalah kompetitor, namun Apple tergantung pada beberapa aplikasi Microsoft seperti Excel dan Word untuk Mac. Namun kelihatannya mereka berdua sudah cukup akur sekarang. Sebagai contoh: virtual AI besutan Apple yang bernama Siri berdiri berdampingan dengan Bing, mesin pencari default untuk sistem SIRI.