Pasar laptop high-performance dengan dimensi yang compact sedang melejit lagi akhir-akhir ini. Banyak produsen tak hanya berlomba-lomba menghadirkan produk flagship berdimensi jumbo dengan spesifikasi mahadewa, tapi diam-diam mereka juga berlomba-lomba menghadirkan laptop seportabel mungkin, namun menawarkan performa setinggi mungkin. Di awal 2017 ini, mungkinkah dimensi compact bisa berjalan beriringan dengan spesifikasi tinggi? Mari kita lihat pada salah satu contoh produk yang dimaksud. Berikut, Review Gigabyte Aero 14 W7 dengan Kaby Lake dan GTX 1060 6GB.
Perkembangan aplikasi profesional seperti Autodesk yang sudah lebih bersahabat dengan pararel computing, merupakan hal yang ditunggu-tunggu bagi para profesional, khususnya tempat mereka bekerja karena lebih bersahabat dari sisi budget. Tapi apakah Laptop seperti Gigabyte Aero 14, juga Gigabyte P34K V5 yang juga compact dan sudah kita review sebelumnya mampu memberi solusi yang di harapkan para pekerja profesional tadi?
Baca juga : Gigabyte P34K V5, Best Budget Profesional Gaming Ultrabook
Spesifikasi Gigabyte Aero 14 W7
Dengan update komponen dari sisi CPU dan GPU, Gigabyte Aero 14 yang berdimensi 335(W) x 250(D) x 19.9(H) mm ini menjanjikan upgrade performance yang amat massive di banding versi terdahulunya yang pernah kita review juga. Intel core i7 7700HQ sendiri memiliki peningkatan performa hingga 20% lebih tinggi untuk skenario tertentu dibanding Intel core i7 6700HQ versi skylake. Sedangkan di sisi GPU, Nvidia Geforce GTX 1060 6GB GDDR5-nya membuat saat ini ia memiliki performa setingkat produk flagship tahun 2016 yang dibekali Geforce GTX 980M dengan bobotnya yang hanya 1,89KG.
Adapun disisi memory atau RAM, Gigabyte Aero 14 secara default di bekali DDR4 pc 2400MHz yang lebih kencang dari beberapa kompetitornya yang hanya menggunakan pc 2133MHz. Sedangkan untuk sisi storage, selain ia memiliki keterbatasan dimana ia tidak menawarkan slot 2.5 karena mengejar kapasitas battery besar, Aero 14 versi 1060 kali ini mendapat pemangkasan dari jumlah slot m.2. Jika versi GTX 965M sebelumnya menawarkan 2 slot M.2, versi GTX 1060 ini hanya menawarkan 1 buah slot m2. Tentu, slot m.2-nya mendukung PCIe SSD. Nampaknya hal tersebut harus dilakukan sebab posisi yang sebelumnya bisa dipakai untuk SSD ke dua, terpakai oleh chip VRAM yang jumlahnya membengkak.
Untuk kapasitas battery, sebagai pengingat, Gigabyte Aero 14 menggunakan battery dengan kapasitas yang sama dengan pendahulunya yakni 94.24WHr. Sebuah kapasitas battery yang hampir mustahil di tanam dalam sebuah barebone 14-inch dengan ketebalan 19mm. Gigabyte menjanjikan mobilitas seharian sebagai salah satu sales poin Aero 14, tentunya dengan kondisi non-gaming. Pengujian yang kami lakukan memang tidak menunjukkan meningkat signifikan di banding versi terdahulu yang mencapai 154 menit lewat pengujian Battery Eat Pro mode classic. Versi W7 ini hanya memberi tambahan 10 menit atau bertahan di angka 165 menit.
Yang patut di acungi jempol, Gigabyte coba memberi benefit yang serupa dengan Razer perihal power adapter. Untuk Aero 14, Power Adapternya jauh lebih compact dari kebanyakan laptop gaming ber-GTX 1060. Dengan dimensi panjang x x mm, secara keseluruhan belum se-compact milik Razer Blade. Tapi milik Aero 14 menawarkan Port USB charging yang bisa anda manfaatkan untuk mengisi ulang battery gadget anda tanpa menghabiskan outlet listrik di dinding rumah.
Harga Gigabyte Aero 14 W7 di Indonesia
Harga yang ditawarkan Gigabyte Aero 14 W7 dengan konfigurasi Intel core i7 7700HQ, Geforce GTX 1060 dan beberapa spefikasi seperti disebutkan di atas adalah 27,999 juta rupiah. Dengan dimensi 14-inch, saat ini lawan yang sebanding di pasar Gaming mungkin hanya Razer Blade 1060, yang saat artikel ini di tulis di banderol 40 juta rupiah lebih (di Indonesia). FYI, kebanyakan laptop ber-GTX 1060 6GB memiliki dimensi 15.6-inch dan di tawarkan di rentang harga mulai dari 23 juta rupiah. Lalu dengan banderol lebih mahal sekitar 4 juta rupiah, apa benefit yang di tawarkan Gigabyte Aero 14?
Baca juga : Review Gigabyte Aero 14 – Razer Blade Killer?
But hey, Gigabyte seperti di marketingkan pada web resminya, menargetkan Aero 14 ini ke 2 segmen pengguna berbeda, Gamer dan Profesional. Dengan Ketebalan tak sampai 20mm, ia memang masih bisa di sandingkan dengan ultrabook profesional dari beberapa merk lain. Misalkan saja, Lenovo Yoga 910, HP Spectre, Microsoft Surface Book Pro, Dell XPS hingga Macbook Pro yang dibanderol minimamal 20 juta rupiah untuk spesifikasi tertingginya. Dibanding produk-produk yang di sebutkan tadi, Gigabyte Aero 14 memang yang paling wahid performa GPU-nya. Ini mengapa di awal kita mengajak para profesional mempertimbangkan produk ini sebagai mesin render portabel di lapangan.
QHD+ Display Panel
Benefit pertama adalah Panel display QHD+. Untuk seorang profesional, yang memerlukan PC untuk rendering, monitor resolusi tinggi merupakan kebutuhan yang mutlak. Untuk mengambil ceruk pasar pro-user tersebut, Gigabyte membekali Aero 14 dengan display panel 14-inch beresolusi tinggi. Performa Geforce GTX 1060 nampaknya akan mendapat lawan yang sepadan, terutama dari sisi kemampuan rendering berbekal kapasitas VRAM-nya yang cukup besar.
Gigabyte Aero 14 yang pemmzchannel review menggunakan panel LG Philips LP140QH1-SPB1, Model: LGD0419 yang menawarkan resolusi 1440p. Dengan tingkat kecerahan 310nit, panel LCD display pada Gigabyte Aero 14 memang bukan yang paling crispy. Tapi untuk akurasi warnanya, masuk kategori mewah.
Design, Build Quality dan Handling
Build Quality dan handling adalah dua benefit lain andalan Gigabyte Aero 14 W7. Paduan material alumunium dan high-quality plastik, menjadikan ia sebuah produk compact yang rigid tapi cenderung ringan. Banyak pabrikan yang berusaha mentargetkan produk mereka agar jadi lebih ringan, dengan menggunakan material premium. Imbasnya, harganya jadi relatif mahal. Gigabyte nampaknya tetap ingin Aero masuk ke segmen dibawah Aorus. Menawarkan performa tinggi, tapi dengan opsi design dan material yang lebih terjangkau.
Sedangkan untuk desain, mostly hampir tidak ada perubahan termasuk opsi warna baru selain Hitam, hijau dan orange yang memang sudah di tawarkan pada seri sebelumnya. Area segitiga bertekstur karbon juga masih anda temukan sebagai penghias dominasi warna pastel tadi. Seperti MSI GS63 yang kita review terdahulu, model hings LCD panel Gigabyte Aero 14 ini juga memungkinkan ia terbuka hingga 180°. Ada kemungkinan, Gigabyte menyiapkan satu SKU Aero 14 yang menggunakan display panel dengan fitur layar sentuh.
Workstation, Port & Connectivity
Area ini juga tak ada yang berubah, termasuk fitur-fitur pendukungnya. Ukuran Tuts-nya yang lebar akan mudah disukai oleh mereka yang jarinya berukuran XL. Namun memang sedikit membutuhkan pembiasaan untuk anda yang lebih banyak menggunakan keyboard ini untuk mengetik. Karakteristik tuts-nya lebih nyaman untuk gaming dibanding membuat laporan. Begitupun dimensi touchpadnya yang menurut kita sudah cukup maksimal untuk sebuah workstation laptop 14-inch. Walau performa touchpadnya memang kurang memberi eksperimen yang memuaskan. Anda juga masih akan mendapatkan 5 buah tombol macro yang bisa anda sesuaikan hingga 5 preset berbeda via dedicated macro key switch-nya. Tombol ini akan menyala dengan warna berbeda sesuai preset yang anda pilih.
Gigabyte Aero 14 W7 menawarkan konfigurasi konektifitas yang hampir serupa dengan Gigabyte P34K. Hanya saja Aero 14 punya display out yang lebih advance dengan hadirnya mini DisplayPort. Sayangnya, port USB 3.1 type C-nya belum mendukung thunderbolt 3. Gigabyte Aero 14 juga dibekali eksternal LAN adapter (Optional) yang saat anda harus gunakan, salah satu port USB harus di korbankan. Keseluruhan, untuk sisi port dan konektifitas, Gigabyte Aero 14 bisa dikatakan bersahaja banget. Untuk koneksi jaringan dan wireless, Gigabyte Aero 14 dibekali WiFi a/c dan bluetooth V4 yang tergolong kekinian.
Performa Paling Maksimal Yang Pernah Ada di Laptop 14-inch
Dengan 2 komponen utama yang sudah diperbarui, hasil akhir yang pemmzchannel dapatkan naik signifikan di banding versi GTX 970M tahun lalu. CPU naik rata-rata 20% dan GPU Alhamdulillah naik lebih parah lagi, mencapai rata-rata 40% lebih. Ini juga menjadi benefit bagi Aero 14 saat ini, di mana banyak produsen laptop kelas profesional lain belum mengapalkan laptop gaming dengan konfigurasi Kaby lake dan GTX 1060 6GB. Lebih lengkapnya, anda bisa lihat pada tabel berikut.
Kemampuan yang signifikan ini mungkin merupakan pencapaian performa paling maksimal yang pernah di torehkan sebuah laptop 14-inch, even di banding Razer Blade 1060 yang juga kita akan review. Wajar saja, membuat ia masih di banderol cukup tinggi jika dibandingkan laptop GTX 1060 6GB lain. Untuk bermain game, pemmzchannel memang tidak menyarankan anda hanya mengandalkan kemampuan cooling system bawaan-nya saja. Sebaiknya anda gunakan ekstra cooling pad untuk jangka waktu bermain yang panjang.
Conclusion
Seperti kita tahu, produk laptop premium untuk para profesional umumnya menawarkan konsep dan desain premium juga. Menurut pemmzchannel ya, desain Aero 14 ini sudah much-much better dari P series mereka sebelumnya. Tapi jika ia keluar kandang dan di adu dengan para jawara di pasar laptop profesional, Gigabyte memang harus musti lebih banyak belajar membuat jajaran Aero ini lebih terlihat premium looks jika memang menargetkan para profesional sebagai salah satu segmen pengguna.
Di segmen gaming, banyak yang sebenarnya masih meragukan kapabilitas barebone 14-inch. Mindset di pasar lokal, laptop yang memiliki kemampuan gaming tuh minimal 15.6-inch. Tapi di era fabrikasi 14nm dan performance per watt saat ini, semua pabrikan sudah mampu membuat komponen high-end berlari di barebone yang jauh lebih compact. dan Gigabyte Aero 14 W7 merupakan salah satu ultra portabel gaming notebook dengan performa paling kencang parah di katalog produk pemmz.com.