Pasar Tablet memang masih belum seaktif smartphone. Menurut banyak pengguna gadget di Indonesia, Smartphone sudah cukup mampu melakukan hampir semua tasking yang bisa dilakukan tablet, hanya dalam tampilan yang lebih kecil tentunya. Dan kini kita akan berbicara tentang pasar tablet gaming, yang mana lebih segmented lagi. Dan yang akan mewakili adalah Acer Predator 8, sebuah tablet berbasis Android dengan performa SoC Intel dan Intel HD Ghrapics gen. 8. Dan berikut pendapat pemmzchannel tentang Acer Predator 8.
Intel X7-Z8700 SoC – Lebih Kencang dan Efisien
Ini merupakan SoC Intel 64-bit berbasis Chery Trail platform 14nm berinti 4 dengan hyperthreading. Berjalan di base clock 1.6GHz dan turbo clock hingga 2.4GHz, X7-Z8700 menawarkan performa dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pendahulunya, Bay-Trail T. Karena bisa juga untuk produk berjenis 2-in-1, chip ini Menawarkan GPU chip Intel HD gen 8 yang masih satu keluarga dengan Intel HD pada platform Broadwell. Overall performance, masuk kasta high-end sebenarnya, karena beberapa reviewer menemukan performanya setara snapdragon 8xx series atau Exynos 7240. Begitupun dengan performa Intel HD-nya, nyaris mendekati Andreno 330.
Spesifikasi Acer Predator 8
Di luar CPU, Acer Predator 8 disokong RAM LPDDR3 berkapasitas 2GB, storage 32GB yang bisa diexpand via MicroSD, layar 8-inch beresolusi 1920×1200, dan Android OS 5.1. Sisi networking, tablet ini tidak menawarkan koneksi nirkabel 3G apalagi 4G. Anda harus berada di jaringan WiFi untuk menggunakan tablet ini untuk terhubung ke internet. Untungnya, hardware WiFi yang digunakan sudah di optimalkan menggunakan jenis transmisi 2×2 MIMO yang juga jadi andalan Acer pada produk-produk laptopnya.
Dimensi Acer Predator 8 GT810 bukan yang paling compact sebenarnya. Tapi dengan ketebalan 8.6 mm dan bobot 353.8 gram, bukan masalah memegang tablet ini dengan satu tangan. Sayangnya, tak ada fitur one-handed operation untuk mengoptimalkan poin handling ini. Dengan panjang 217.9 mm dan lebar 127 mm, Layar IPS 8-inch berkekuatan 16 juta warna-nya memakan 67.1% bagian muka sang tablet, lagi-lagi ini bukan yang terbaik dipasaran. Di sisi kamera, Acer Predator 8 dibekali kamera belakang berkekuatan 5MP dengan kemampuan merekam video hingga resolusi 1080p, plus kamera depan 1MP.
Unique Audio System
Tablet dengan kapasitas battery 4420mAh ini memiliki salah satu sales poin disisi audio. Tak tanggung-tanggung, 4 buah speaker duduk manis di ke-4 sudut tablet ini berhias mesh hole berkelir merah yang membuatnya tambil lebih sangar. Kualitas output suaranya amat detail untuk ukuran speaker tablet. Kebanyakan tablet, sejauh yang kita tahu, memang tidak banyak yang memanfaatkan ukuran body untuk memaksimalkan audio system. Acer mendesain keempat speaker ini sepertinya bukan untuk mendapatkan suara paling kencang, melainkan memberi sensasi surround bagi pengguna.
Desain
Pertama kali melihat wujud si predator 8 ini, yang memberi kesan unik tentu bagian sudut dimana speaker berada. Warna merah pada Mesh hole yang digunakan sebagai Cover speaker berpadu serasi dengan warna gun metal pada bingkai lcd. Bagian front panel sendiri sebenarnya clean, tak seperti banyak smartphone modern yang menempatkan berbagai sensor di atas LCD. Hanya terdapat lubang front camera tanpa ada ear-pieace dan Ambience sensor. Tablet ini tak membekal modul selular juga fitur auto brightness apalagi gyroscope. Sebuah minus yang harusnya tak menempel untuk tablet berharga lumayan tinggi ini.
Sisi samping kiri terdapat slot microSD sederhana tanpa penutup. So, dilarang jorok pakai tab ini jika tidak ingin debu masuk semua lewat celah ini. Atau, kamu bisa cari accessories berbahat karet yang fit untuk lubang microSD slot ini. Bagian bawah dibuat clean, tak ada tombol atau port yang ditempatkan disini. Untuk tombol power dan volume rocker, di tempatkan disisi sebelah kanan. Tombol power sendiri posisinya di atas tombol volume yang membuatnya akan sedikit sulit di akses dengan satu tangan. Sisi Atas terdapat charging port berinterface micro USB, combo audio port dan lubang microphone.
Bagian cover belakanglah yang tampil paling gahar dengan aksen hard case. Dan hanya di bagian belakang menempel penutup berbahan logam dengan logo predator. Di kiri kanan plat ini ditambahkan area yang sepertinya ditempatkan untuk mendukung hand-grip. Sepintas bagian ini seperti bertekstur karet, tapi setelah di amati lebih dekat dan di sentuh, area ini ternyata berbahan plastik juga. Hanya saja di tambahkan tekstur doff berwarna hitam yang mirip seperti rubber. Seperti tablet android lain pada umumnya, camera belakang acer predator ini juga duduk sendiri tanpa ditemani led flash.
Fitur
Untuk mendukung predikat tablet gaming, Acer bekerja sama dengan Gameloft untuk meng-embed secara default salah satu game andalan mereka, Asphalt 8 racing. Game ini dipilih ternyata memiliki sebab, yakni untuk memberikan pengalaman gaming yang lebih real dengan Predator TacSense. Pengguna juga akan mendapatkan in-game credit senilai 320,000 (atau setara US$50) yang bisa digunakan memodifikasi mobil pilihannya nanti. Selain itu ada 2 fitur yang paling pemmzchannel suka dari Acer Predator 8 ini.
– Smart Gesture
Fitur ini bukan sesuatu yang baru sebenarnya, tapi yang ditawarkan Acer cukup unik. Ada 3 kombinasi mode gesture hingga 5 touch yang di tawarkan Acer Predator 8 ini. Dan ketiganya bisa kita sesuaikan menurut kebutuhan. Disini pemmzchannel coba setup double tap untuk langsung mengaktifkan kamera, dual tap simultan untuk akses playstore dan 5 touch simultan untuk shortcut ke Gmail. Semuanya berjalan sangat baik, terutama akses untuk membuka kamera yang tergolong responsif.
– EZ Tasking, Dual Screen Mode ala Acer
Seperti halnya Touch gesture, fitur ini sejatinya merupakan sales point dari Android Lollipop. Disini Acer membuatnya lebih atraktif walau memerlukan sedikit adaptasi bagaimana cara cepat memanfaatkannya. Dengan fitur ini, anda bisa membalas email tanpa tertinggal trailer film yang sedang anda saksikan di youtube. Tapi, untuk aplikasi bawaan tertentu saja. Sedangkan untuk kebanyak aplikasi 3rd party, tidak bisa kita aktifkan dalam fitur Ez-Tasking ini.
– Bloatware, Positif atau Negatif?
Walaupun sebenarnya Acer berniat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan experience maksimal dari produk ini dengan menanamkan berbagai aplikasi bawaan pabrik, tapi beberapa jenis pengguna bakal merasa terganggu sepertinya. Tapi pemmzchannel yakinkan, ada beberapa apps yang memang masuk kategori bloatware namun sepertinya akan sangat berguna, seperti EZ Gadget dan EZ Note misalnya. Dengan EZ Gadget misalnya, kita dimungkinkan menjalankan 4 pilihan apps termasuk calender, mini web browser, calculator dan memo secara floating. Selain itu, kita sendiri merekomendasikan pada Acer untuk menghilangkan saja bloatware dari produk Tablet mereka ini. Ingat, hal ini sudah mulai banyak ditinggalkan oleh vendor lain karena amat mengganggu karena kadangkala berjalan di background tanpa Izin dan sepengetahuan pengguna.
User Interface
User interface seputar menu tampil simple dan praktis. Tiap aplikasi diwakili icon yang proposional dan tak bikin bingung. Perpindahan dari satu menu ke menu lain juga terasa smooth. Intinya, user interface Acer predator 8 ini dapat dengan mudah anda pelajari tak lebih dari 1 jam pemakaian. Nah, tapi agak berbeda saat mengakses fitur. Perlu waktu bagi saya untuk terbiasa memanfaatkan fitur seperti EZ Tasking misalnya.
Performa
Baiklah, kita akan kupas satu persatu kemampuan dari tablet bergenre gaming dengan otak utama Intel Atom ini. Performa gaming tentu yang minta di sorot oleh Acer terhadap tablet ini, dan menurut pemzchannel, akan ada sedikit glimps saat berharap apda performa SoC Intel untuk gaming. Seperti kita tahu, di platform laptop yang sudah di kuasai Intel sekalipun, nama Intel belum masuk perhitunga untuk sebuah device gaming. Lalu, bagaimana dengan di gadget seperti tablet?
– Gaming
Penggunaan multitasking, SoC Intel Atom X7-8700p cukup memuaskan walalu hanya disandingkan dengan RAM sebesar 2GB. Quad core dan Hyperthreading banyak membantu disini walaupun efeknya battery cukup banyak tersita. Sedang untuk gaming, SoC ini sudah menawarkan Intel HD Graphics seperti halnya produk processor Intel untuk laptop. Bedanya, Intel HD gen 8 pada Acer Predator ini hanya dibekali 16EU berclockspeed 200MHz. Tapi seperti seri laptop-nya, clockspeed bisa meningkat hingga 600MHz dengan fitur turboclock.
Untuk performa general, Intel HD gen 8 ini berada di atas Adreno 330 dan dibawah Adreno 420. Yang artinya, memang punya kemampuan yang bisa diandalkan sebagai gaming processing. Wajar jika Acer mempertaruhkan predikat Predator pada SoC ini. Hampir semua game berat yang ada di PlayStore, berjalan mulus di atas Predator 8.
– Display
Untuk mendukung gaming berjam-jam, butuh layar juga battery yang mumpuni. Panel 8-inch dengan resolusi 1920×1200 plus 283 PPI adalah solusi untuk kedua poin tadi. Resolusi full hd tentu tak seboros 3K atau UHD pada banyak tablet flagship sekelasnya. Pun dengan 283 PPI, gambar yang ditampikan sudah sangat lembut bahkan tak akan terlihat terlalu berbeda saat disandingkan dengan beberapa tablet China dengan resolusi 1440p.
Acer juga menambahkan 4 preset display berbeda untuk berbagai kebutuhan pengguna dengan nama, Predator Media Master. Mulai mode standard, album, movie, hingga game. Untuk penggunaan luar ruangan mungkin masih bukan yang terbaik, di tambah absennya auto brighness, anda perlu menyesuaikan secara manual tingkat brightness tablet ini. Diluar itu, kecerahan dan akurasi warnanya masuk kategori bintang 4 lah menurut pemmzchannel. Ini tak lepas dari fitur ColorBlast technology andalan Acer pada tablet ini.
– Camera
Jika anda pernah menggunakan tablet berbasis Android, apalagi merk-merk lokal, kualitas kamera mereka bisa di bilang tiarap. Acer sepertinya sudah berusaha lebih untuk membuat kualitas kamera pada Acer Predator 8 memberi kualitas yang lebih baik. Dengan resolusi yang terbilang kecil, 5MP untuk kamera utama dan 1MP untuk kamera depan, hasil tangkapannya masuk kategori lumayanlah. Auto Focus dan beberapa seting seperti HDR, panorama, burst mode nya cukup membantu, memperbaiki kualitas jepretan untuk berbagai kondisi. Untuk merekam video, kameranya sudah mampu merekam hingga resolusi 1080p. Sayangnya, untuk night mode absen di sini.
Conclusion
Di beberapa jenis mobile game, layar besar tentu sangat dibutuhkan. Handling juga jadi lebih mantap plus durasi bermain yang lebih panjang sebab kapasitas battery yang umumnya lebih besar. Acer Predator 8 membawa kualitas panel, audio dan haptic feedback (untuk Game-game tertentu) yang menjanjikan pengalaman gaming lebih real. Apalagi dengan layar seluas 8-inch, seolah anda membawa console dan sebuah lcd sekaligus kemanapun. Tentunya ini mempengaruhi sisi ekonomis si produk.
Dengan harga saat ini sekitar 4,5 juta rupiah, apa yang di tawarkan Acer predator 8 sudah jauh lebih worth to buy di banding awal dulu launching. Jadi, buat kamu yang sedang cari tablet android, khususnya untuk gaming, coba pertimbangkan Acer Predator 8.