VR (Virtual Reality) sedang menjadi topik perbincangan hangat akhir-akhir ini. Dan memang pasar tampaknya sedang berada dalam titik gairah tinggi meski hanya ada tiga pemain besar di bidang VR, yakni Playstation VR, HTC Vive, dan Oculus Rift. Sayangnya tiada satu pun di antara mereka yang memiliki sebuah aplikasi yang khusus VR yang lebih menggigit.
Memang agaknya dibutuhkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan VR sampai ke tingkat popularitas yang mumpuni. Namun berita telah tersebar dan antusiasme telah dibangkitkan. Situasinya barangkali agak mirip dengan beberapa tahun lalu, ketika motion gaming pertama kali diperkenalkan. Dan sekarang kehadiran PlayStation VR (PS VR), yang dulu disebut sebagai Project Morpheus, tampaknya menyeruak di saat yang tepat.
Playstation VR masih perlu lebih banyak waktu untuk berkembang, namun setidaknya ada beberapa hal menjanjikan yang bisa muncul dari perangkat tersebut.
Desain dan Kepraktisan
PlayStation VR akan menjadi lebih lezat bila disandingkan dengan PS4 Neo. Namun proses setup tampaknya bakal lebih rumit bila pengguna memutuskan untuk menggunakan dengan PS4. Bila memilih untuk menggunakan PS4, akan ada dua unit terpisah: sebuah unit PS4 dan satu lagi dus berisi perangkat kecil (mirip seperti PS4 mini) dengan sepasang kabel yang bisa dikoneksikan ke headset PS VR. Pilihan Sony untuk memberikan sebuah perangkat kecil dengan sepasang kabel sebetulnya menjadi keputusan ganjil, mengingat Sony biasanya identik sebagai perusahaan yang getol merilis produk berbasis nir-kabel. Jadi bisa dibilang, Sony mengambil langkah mundur di sini. Orang tentunya sulit membayangkan harus mengoperasikan PS VR dengan kabel tertancap di perangkat lain. Tentu akan sangat mengganggu dan merepotkan, sekaligus membatasi gerak.
Lebih jauh lagi, headset PS VR terlihat sedikit terlalu tipis untuk sebuah perangkat yang sejatinya bakal diproduksi secara massal. Dengan dimensi yang tipis, perangkat PS VR terlihat terlalu ringkih dan mungkin tidak menjadi sebuah perangkat VR yang bakal menarik banyak perhatian.
Hanya saja, sekali membuka dus penyimpanan VR, orang akan mendapatkan sebuah perangkat yang terasa ringan ketika dipegang dan nyaman ketika digunakan. Berat keseluruhan VR didistribusikan dengan baik, sehingga kenyamanan menjadi sebuah nilai yang bakal didapatkan oleh orang yang menggunakannya. Layar headset nya cukup bagus, namun tidak berada di tingkat yang sama dengan HTC Vive, misalnya.
Bagaimana Performanya?
Perangkat yang satu ini memang belum mampir ke Indonesia, namun beberapa sumber telah menggunakannya untuk memainkan game tertentu. Game yang dicoba untuk dimainkan dengan PS VR adalah Battlezone, sebuah game shooter di mana pemain akan berada di dalam kokpit tank. Kontrol game ini setara dengan game tipe FPS (First Person Shooter). Kontrol direplika sedemikian rupa di dalam semesta game, lengkap dengan tombol yang mesti ditekan dan gerak real-time nya. Di dalam suasana VR, pemain akan masuk ke dalam kokpit dimana ia akan menemukan banyak detail yang bakal menarik perhatian.
Nilai PS VR
Apakah PS VR menjadi sebuah headset yang pantas dibeli? Dari segi harga, setidaknya PS VR berada di kelas tersendiri, sebab lebih murah dibandingkan kompetitornya. Pada rentang harga $399 (5,1 jutaan), PS VR menjadi perangkat yang harganya relatif terjangkau. Akan tetapi seseorang yang berminat membelinya harus memiliki sebuah PlayStation Camera supaya PS VR bisa bekerja, dan ini menjadi sebuah kekurangan. Dan bila sebuah PS4 hilang dari ruang bermain, maka akan ada lebih banyak uang yang harus dikeluarkan.
Untuk sebuah perangkat yang meminta banyak hal supaya berfungsi sempurna, memiliki sebuah PS4 tanpa headset VR tampaknya sudah lebih dari cukup.