Memilih Power Suply Unit (kami singkat PSU) terkadang masih di nomer sekiankan oleh PC user di Indonesia, bahkan ada yang beranggapan salah bahwa semakin besar kapasitas Watt pada PSU, maka lebih bagus. Yang lebih parah, banyak juga pengguna yang sama sekali tidak tahu Merk, kapasitas dan kualitas PSU yang datang bersama PC rakitan mereka. Nah untuk anda yang ‘consider’ dengan kestabilan sistem dan keawetan komponen, sebaiknya mulai saat ini beri perhatian yang lebih saat memilih PSU terutama jika komponen PC anda sudah masuk kategori High-End atau bahkan antusias.
<
Memang, merk PSU di pasaran saat ini sangat banyak. Namun tak semuanya memiliki standar QC serta komponen yang benar-benar layak. Bahkan ada yang menempelkan embel-embel “Hi-Quality Component” untuk menarik pembeli. Setelah di bongkar, ternyata isinya komponen kelas 10 :D. Ok, jadi bagaimana memilih PSU yang baik untuk mendukung ritual komputasi anda?
MERK
Memang identik dengan harga, tapi ketahuilah, sebuah pabrikan apalagi yang sudah memiliki reputasi yang baik, tak akan menjatuhkan nama baik produknya dengan cara “membungkus sampah dengan kertas emas”. Jikalau terkendala ‘budget’, pilihlah kelas 2 dari merk yang bagus dari pada kelas 1 dari merk baru atau yang belum terkenal reputasinya. Corsair, Seasonic dan Antec adalah beberapa merk yang komitmennya bisa anda percaya. Masih banyak sebenarnya merk yang bagus, hanya saja kami belum pernah mencobanya satu persatu.
Vendor yang baik, akan selalu memperhatikan penggunaan komponen dalam PSU buatan mereka. Entah dengan Kapasitor yang lebih besar, Choke dengan material pilihan, kipas yang besar serta komponen lainnya, termasuk menggunakan heatsink yang besar hingga membuat bobot PSU melonjak. Jadi jika anda menemukan PSU 700W tapi sangat ringan, segera cari merk lain!
Sesuaikan Kebutuhan
Tentu saja anda perlu mencari tahu dulu spesifikasi komponen PC anda. Anda bisa mencari referensi berapa maksimal power yang di konsumpsi tiap-tiap komponen anda. Misalkan seperti yang kami draft di bawah ini. Beberapa web pabrikan PSU juga ada yang memberikan opsi simulasi penghitung daya atau PSU wattage calculator. Simulasi ini akan sangat membantu bagi anda yang belum terlalu mengerti spesifikasi komponen komputer.
Hal lain yang perlu diingat adalah kebutuhan konektor. Jangan sampai anda membeli PSU yang jumlah konektornya tidak sesuai dengan yang komponen anda butuhkan. Terutama untuk konektor ATX utama dan +12 ATX nya. Pabrikan yang baik selalu menyertakan informasi konektor serta jumlah nya pada kemasan PSU.
Saat mencari PSU, ada 3 hal utama yang wajib anda perhatikan dengan baik selain fitur-fitur penunjang lain, yakni
- Output Power
- Rail
- “Kadar” Efisiensi
Output Power VS Efisiensi
Semakin besar Watt pada PSU, semakin besar power yang dapat ia suply. Umumnya, PSU untuk Desktop berkisar antara 200 hingga 1800 Watt. Diatas 1800W sudah pasti tidak sesuai dengan rata-rata output yang disediakan PLN di Indonesia bahkan di dunia. Idealnya, pilihlah PSU yang memadai untuk semua komponen anda plus cadangan guna berjaga-jaga jika suatu saat anda mengupgrade komponen. Contoh, jika saat ini total komponen pada PC anda membutuhkan 350W, pilihlah PSU berkapasitas minimal 500W. Jangan lupa, pilih yang bersertifikasi 80+ “Asli”. Karena PSU dipasaran memiliki efisiensi yang berbeda-beda. Mulai dari 40% untuk PSU murah, hingga 80% untuk PSU yang baik.
Masih saja ada yang berfikir jika PSU 1000W mengkonsumsi daya lebih tinggi dibanding PSU 500W. Kenyataannya, yang terhitung oleh meteran PLN hanya sebesar beban komponen. Jadi, jika anda mempunyai dana lebih dan mempunyai rencana mengupgrade komponen ke kasta yang jauh lebih tinggi, tak pernah ada salahnya membeli PSU 1000W atau lebih di awal merakit PC. Yang penting, kemampuan efisiensi pada PSU tersebut bisa di andalkan. Karena semakin tinggi kinerja efisiensi sebuah PSU, semakin minim power yang terbuang percuma. PSU dengan efisiensi 80% mampu menghantarkan.
Membeli PSU yang tidak jelas sertifikasi Efisiensinya sama dengan membuang uang dan membuat bumi ini makin panas. Sebagai contoh, PSU 600W dengan efisiensi 60+ akan menyedot hingga 1000W(Contoh saat full load) dari steker PLN. Padahal yang diperlukan hanya 600W, yang 400W akan menguap menjadi panas, coba hitung kerugian anda selama setahun? :D. Sedangkan PSU dengan efisiensi 80+, hanya akan menyedot 750W yang artinya kelebihannya hanya 150W.
Sertifikasi 80+ ada beberapa type yang dibedakan dengan warna, mulai dari Bronze, Silver, Gold, Platinum, dan Titanium. Juga kinerja efisiensi pada PSU tidak pro rata, akan berubah seiring persentase beban yang di pikulnya. Seperti yang bisa anda lihat pada tabel di atas.
Polemik “RAIL”
Guna mengidentifikasi power output, pabrikan biasanya memberikan penjelasan pada kemasan PSU. Nah disini dikenal istilah “Single RAIL” dan “Multi RAIL”. Yang diperdebatkan hingga saat ini adalah, mana yang lebih baik, single atau multi?. Single RAIL menggabungkan semua kekuatan arusnya di satu jalur +12 dalam jaringan outputnya, sedang PSU Multi RAIL membaginya kebeberapa jalur.
Masalah yang sering terjadi pada PSU dengan Single RAIL adalah, saat bagian kontrol rusak, arus yang naik kemungkinan merusak lebih banyak komponen. Sedangkan kekurangan PSU dengan Multi RAIL adalah tidak bisa di gabung secara manual dan harus pasrah tak berguna jika harus berhadapan dengan komponen yang membutuhkan arus lebih besar dari yang bisa dia hantarkan. Namun di setiap PSU modern biasanya sudah dibekali fitur OCP (Over Current Protection) dimana berfungsi menurunkan arus berlebih yang tidak sesuai dengan spesifikasi RAIL. Fitur OCP lebih membantu pada PSU Multi RAIL karena pada PSU Multi RAIL, setiap RAIL di kontrol dan otomatis menurunkan semua jalur jika mendeteksi kelebihan arus. Sedang pada PSU Single RAIL, kontrol hanya berfungsi pada Arus yang benar-benar tinggi dan beresiko membuat komponen meleleh.
Jadi, kembali pada kebutuhan anda, mana PSU yang anda butuhkan. Sekedar mengingatkan, PSU yang baik adalah investasi di kemudian hari. 😉
*Disadur dari berbagai sumber
Jadi, jika anda mempunyai dana lebih dan mempunyai rencana mengupgrade komponen ke kasta yang jauh lebih tinggi, tak pernah ada salahnya membeli PSU 1000W atau lebih di awal merakit PC.
kurang setuju sama pernyataan di atas, karena eh karena perkembangan periperal saat ini menuju ke efisiensi daya lho…. contoh : upgrade dari sandy ke ivy, phenom ke vischera, HD6000 ke HD7000.
CMIIW
bisa jadi benar, tapi “kasta” yang saya maksud lebih kearah naik kelas, Contoh kelas “Core” yg lebih banyak.
misal dari 2 core ke 6 core, atau dari GT ke GTX, atau mungkin dari HD XX50 ke HD XX90 . . .
gitcu kakak . . . :salaman:
Reblogged this on rifanfernando.
gan, saya mau merakit PC dengan spesifikasi :
Intel Haswell Core i7 4770k 3.5Ghz 8MB LGA 1150 Box LGA 1155
Gigabyte LGA1150 G1-SNIPER B5 (2xPCIe16x,ddr3,vga,sc,GBlan) NEW LGA 1155
1X Corsair DDR3 CMSX16GX3M2A1600C10 (2 X 8GB)
Wd SATA3 2TB 7200Rpm GREEN
Azza Genesis CSAZ-9000W White
Gigabyte Pro-Laser GM-M6980 Wired Mouse
Razer Arctosa Keyboard
Philips 234CL2SB 23″ LED 1920X1080 HDMI 2ms
Asus Geforce GTX 760 2GB DDR5 DirectCU II OC
Samsung DVDRW SATA 24x OEM Internal
supaya performance-nya maksimal lebih baik menggunakan psu apa ?
Perkiraan kebutuhan daya saat PC full load dari spesifikasi di atas adalah 450 watt, dengan estimasi per komponen sbb :
i7 4770K 100W
GTX760 150W
MB, RAM, HDD, ODD 200W
Jadi menurut kami sebaiknya menggunakan PSU 500W dengan efisiensi 80+