Ada yang tau gak, kenapa CPU laptop mainstream kelas consumer global, cuma terdapat 2 pemain utama, Intel-AMD? Padahal pasar laptop sendiri luas banget, langsung saja kita bahas and Let’s check it out!
Intel-AMD Gunakan Arsitektur X86
Sebelum jauh ke bahasan utamanya, perlu diketahui dulu bahwa CPU AMD dan Intel merupakan CPU berbasis X86 merupakan sebuah instruction set yang tertanam di kedua platform CPU tersebut.
Instruction set sendiri sebenarnya ada beberapa macam, salah satunya ada ARM. Ini biasanya terdapat pada perangkat smartphone, contohnya Samsung Exynos atau Qualcomm Snapdragon.
Kisah Awal Rivalitas Keduanya
Lanjut ke pertanyaan utama, kenapa hanya ada Intel dan AMD? Nah disini kita flashback ke tahun 1981. Dimana IBM PC diluncurkan yang saat itu dipersenjatai CPU Intel 8088, yang merupakan salah satu cikal bakal Intel 13th gen raptor lake yang ada saat ini.
CPU buatan IBM tersebut menjadi sangat populer, dan bahkan membanjiri banyak pasar komputer di US. Berkat kemampuannya yang serba bisa serta harga yang sangat reasonable. Yaitu mulai dari $1565 atau setara dengan 21 jutaan rupiah lah, mengingat harga komputer jaman dulu tuh bisa sampe 100 jutaan, hanya untuk sebuah komputer.
Popularitas IBM PC Buat Intel Berjaya
Jadi emang sebelum IBM PC muncul, komputer ini hanya dimiliki sebagian kecil orang yang kaya saja. Dengan hadirnya IBM PC dimana mana akhirnya mendesak para developer untuk mengembangkan software yang kompatible.
Berkat popularitas IBM PC, Intel pun ikut merasakan manisnya popularitas tersebut, yang menjadikannya jadi perusahaan mikroprosesor paling berjaya pada masa tersebut. Nah situasi ini juga membuat Intel kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasar karena demand yang sangat tinggi.
Intel Hampir Terjerumus Monopoli Pasar
Bahkan, hampir membuat Intel terjerumus kedalam monopoli pasar. Agar terhindar dari hal tersebut, setidaknya Intel membutuhkan partner yang mampu memproduksi CPU yang sama.
Hal yang membuat intel mau tak mau melisensikan teknologi X86 nya ke berbagai perusahaan. Seperti IBM, AMD, bahkan Cyrix agar perusahaan tersebut dapat membuat CPU X86 nya sendiri. Kesepakatan ini adalah awal mula lahirnya CPU AMD yang saat ini jadi rival abadi Intel.
Nah, berkat kerja sama ini juga Intel tetap mendapatkan keuntungan lebih, bahkan tanpa membuat CPU sama sekali. Bisnis seperti ini harusnya gak terdengar asing ya, karena sama seperti yang dilakukan ARM saat ini.
Intel Pentium Jadi Titik Suksesnya Intel
Di Tahun 1990 an, dimana mulai banyak versi CPU X86 yang dibuat berbagai perusahaan. Ini bahkan membuat Intel juga harus bersaing dengan pasar. Lalu di tahun 1996, Intel pertama kali merilis seri Pentium.
Saat perilisannya, CPU ini langsung laku banget di pasar, kayak gorengan, karena punya performa yang powerfull banget dengan harga terjangkau jika dibandingkan kompetitor saat itu.
Bahkan, ini membuat beberapa perusahaan bangkrut karena kewalahan bersaing dengan pentium. Ada juga beberapa perusahaan seperti IBM yang akhirnya fokus untuk mengembangkan CPU power PC milik mereka.
Akhirnya Banyak Perusahaan Mulai Tergeser
Di tahun ini juga, akhirnya hanya tersisa 3 perusahaan yang masih menggunakan teknologi X86 yaitu Intel, AMD, dan Cyrix. Cyrix 6X86. AMD K5 adalah produk yang mampu bersaing dengan Pentium.
Di tahun itu juga, Cyrix percaya diri untuk membuat CPU nya optimal untuk penggunaan software berbasis integer. Sayangnya, ternyata pasar lebih suka software berbasis floating point ketimbang integer. Sehingga akhirnya pada tahun 2000 an Cyrix mundur dari lapangan tempur dan berakhir diakuisisi oleh Perusahaan national semiconductor.
AMD Serang Balik dengan Set Intruksi X64
Mulai saat itulah hanya tersisa Intel dan AMD sebagai perusahaan pengguna teknologi X86 di market CPU dunia. Sadar dengan dominasi Intel, membuat AMD harus menaikan level CPU mereka, yang berakhir lahirnya ekstensi 64 bit pada CPU mereka.
Apa yang dibuat AMD merupakan sebuah terobosan yang brilliant dan menjadi cikal bakal CPU modern yang ada saat ini. Instruction set ini pertama kali hadir pada CPU server bernama AMD Opteron di tahun 2003, dan baru memasuki pasar consumer pada tahun 2005 lewat AMD athlon 64 X2.
Intel pun mencoba melakukan hal yang sama, dengan mengeluarkan Itanium sebagai CPU 64 bit pertama Intel, sayang nya hal ini gak berjalan mulus, yang membuat Intel pun meminta lisensi instruction set nya dari AMD.
Sepakat Memulai Kerja Sama Kuasai Pasar Chip Dunia
Mulai saat itu, terciptalah kesepakatan lintas lisensi yang berakhir dengan duopoli kedua raksasa CPU X86 yang saling menimbulkan simbiosis mutualisme sampai saat ini. Ini membuat pabrikan lain pun enggan melawan dominasi raksasa X86 ini.
Baca juga: