Paten Fingerprint Layar Xiaomi telah diajukan. Teknologi fingerprint scanner di bawah layar sudah ada di smartphone sejak 2018. Meski memiliki performa yang lambat saat awal peluncuran, perkembangannya terus berjalan hingga kini. Namun, kali ini Xiaomi mulai memberikan gebrakan baru. Mereka telah mematenkan inovasi teknologi pemindai sidik jari dalam layar yang dapat memindai sidik jari di bagian layar manapun.
Baca juga: TKDN Xiaomi 12, Xiaomi 12 Pro, POCO M4 Hadir
Fingerprint Layar Xiaomi Terbaru
Perkembangan in-screen fingerprint scanner tidak dimulai dengan mulus. Awalnya para pengguna mengkritik dari segi keamanan karena teknologi ini menggunakan sensor optikal. Performa fingerprint dalam layar juga memiliki performa yang lebih lambat dibanding dengan tombol fisik. Tidak berhenti di sini, akurasi pindaian juga sering dinilai kurang dapat diandalkan.
Dengan berbagai literasi baru, perusahaan seperti Qualcomm lanjut mengembangkan teknologi ini. Kini, teknologi ultrasonik telah digunakan untuk fingerprint dalam layar. Membasmi kedua kritik dengan performa yang jauh lebih cepat dan lebih aman karena menggunakan gelombang suara.
Dilansir dari Gizmochina, teknologi ultrasonik perlu bersiap untuk kedatangan lawannya. Xiaomi telah mematenkan teknologi pemindai sidik jari di bawah layar baru yang dapat memindai jari di seluruh bagian layar. Perbedaan pemindai sidik jari ini dibanding dengan yang ada sebelumnya adalah Xiaomi tidak menggunakan sensor optik ataupun ultrasonik. Melainkan menggunakan rangkaian pemancar LED inframerah.
Terdapat lapisan tambahan pemancar infra merah yang diletakkan di bawah bagian layar sentuh. Sementara itu, ditambahkan juga receiver di atas layar AMOLED. Total ada dua lapisan yang akan ditambahkan untuk menggunakan teknologi ini.
Saat pengguna akan memindai sidik jari mereka di layar, dia menyentuh bagian layar layar manapun dan layar sentuh akan mencatat di mana sentuhan tersebut dilakukan. Posisi dan bentuk jari direkam lalu dikirimkan ke pemancar LED inframerah. Data kecepatan pantulan dari pemancar infra merah akan direkam untuk merekam bentuk sidik jari yang nantinya akan dikirim ke receiver. Bila data tersebut sesuai dengan yang terdaftar, maka kunci layar akan terbuka.
Baca juga: Xiaomi Mengumumkan Game Battle Royale Buatannya, Survival Game
Sebelumnya Dipatenkan Huawei
Sebelumnya, Huawei telah mematenkan teknologi fingerprint untuk seluruh layar pada Agustus 2020. Mereka mengklaim layar kunci sudah tidak diperlukan lagi karena akan langsung memindai saat pengguna memilih aplikasi. Namun teknologi ini belum berhasil direalisasikan oleh mereka.Bila teknologi ini berhasil diterapkan ke produk jadi, tentu akan sangat membantu proses membuka layar.
Perlu dicatat, teknik yang diterapkan ini adalah menggunakan pancaran infra merah. Data yang didapat oleh inframerah biasanya kurang dapat diandalkan dibanding sensor ultrasonik. Dalam penerapan lain, sensor ultrasonik biasa digunakan untuk mengukur jarak suatu benda dari sensor. Sedangkan pemancar inframerah hanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda.
Namun, tentunya ini hanyalah teori. Kita belum melihat produk final dari teknologi ini dan belum ada kepastian terkait kapan jenis pemindai sidik jari ini akan tersedia pada smartphone di pasaran nantinya.
Baca juga: