Dalam beberapa kabar selama beberapa hari terakhir ini, akan ada keterbatasan pengiriman DRAM untuk sebagian besar vendor. Hal ini dikarenakan salah satu produsen chipset DRAM, SK Hynix mengalami kendalam dalam pembuatan perangkat tersebut.
Baru-baru ini, SK Hynix telah mengakui beberapa produk DRAM yang baru-baru ini dikirimkan dinyatakan rusak. Tentu saja, hal ini tidak hanya membuat vendor RAM rugi, melainkan perusahaan mereka sendiri pun ikut merugi.
Tak tanggun-tanggung, kerugian yang dialami oleh SK Hynix mencapai $1,7 miliar. Mereka pun sedang menggelar penyelidikan internal terkait kerusakan DRAM yang mereka rasakan belum lama ini.
Seperti diketahui, pada hari Senin lalu, terdapat rumor bahwa SK Hynix mengirimkan sebanyak 240.000 DRAM ke beberapa vendor. Ada beberapa rumor yang beredar, namun hingga saat ini semuanya masih dalam penyelidikan.
Ada beberapa spekulasi mengenai kerusakan tersebut. Beberapa percaya bahwa ada beberapa pabrik yang mengalami kerusakan dalam satu waktu yang sama. Beberapa lainnya percaya bahwa kerusakan ini datang dari satu pabrik dan telah terjadi selama berbulan-bulan.
“Kami sedang berbicara dengan sejumlah pelanggan yang terkena dampak ini untuk mengatasi masalah, meskipun terlalu dini untuk memperikrakan potensi kerugian,” ujar juru bicara SK Hynix.
Hampir seperempat juta DRAM yang rusak memiliki efek dramatis pada ketersediaan RAM di pasar dan harga memori global. Apa lagi, saat ini industri teknologi sedang mengalami kesulitan karena terbatasnya produksi chipset secara global.
Terlepas dari masalah chip memori SK Hynix yang rusak, harga DRAM telah meningkat pada paruh kedua tahun ini.
Pemasok DRAM telah menyimpan persediaan rendah yang biasanya berjumlah empat minggu stok. Pembuat PC juga telah menyimpan inventaris DRAM hingga 10 minggu. Oleh karena itu, untuk sementara ini harga DRAM meningkat 23% pada Q2 dibandingkan dengan Q1.




















