Walaupun ada banyak sekali keterbatasan stok pada GPU Nvidia RTX seri 30, mereka masih meraup untung yang cukup banyak.
Kali ini, mereka menyatakan bahwa perkiraan untung pada kuartal ke empat tahun 2021 akan menjadi lebih banyak. Bukan karena mereka menjual lebih banyak GPU ke para gamer, bisnis, maupun content creator, namun karena mereka mulai menjual GPU khusus untuk para cryptominers.
Seperti kebanyakan produsen semikonduktor lainnya, Nvidia telah mengalami serangkaian kekurangan dan gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Lebih buruknya lagi, para gamer merasa sangat kesulitan mencari kartu grafis. Bukan akibat para calo yang menjual ulang dengan harga lebih mahal, melainkan karena menguaknya penambangan cryptocurrency secara tiba-tiba.
Kenaikan nilai Ethereum yang sangat drastis menjadi kambing hitam dalam masalah ini. Nvidia juga tidak mengharapkan situasi ini berakhir dalam waktu dekat, dan menemukan “kesempatan emas” dalam kondisi pasar ini.

Nvidia CFO Collete Kress memprediksi bahwa perusahaan mereka dapat meraup untung antara US$ 100 hingga US$ 300 juta dari pendapatan Q4 berasal dari penjualan ke cryptominers.
“Kami menduga bahwa peningkatan signifikan dalam tingkat hash Ethereum yang diamati selama beberapa bulan terakhir ini didorong oleh kombinasi dari kapasitas penambangan yang dipasang sebelumnya yang diaktifkan kembali, serta berita penjualan GPU dan ASIC,” jelas Kress.
Baik Kress dan CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa perusahaan tidak berharap penambangan cryptocurrency akan segera berakhir. Sudah jelas sebelumnya banyak cryptominers sudah bersiap memborong RTX 3060 yang sebenarnya ditujukan untuk gaming dan content creation kelas menengah. Faktor-faktor seperti ini mendorong perusahaan untuk melakukan langkah kontroversial, yakni memasang limiter kinerja penambangan Ethereum pada kartu grafis RTX 3060 yang akan datang.
Nvidia juga baru-baru ini memperkenalkan lini baru kartu CMP (prosesor cryptomining) yang dirancang khusus untuk penambang cryptocurrency. Perusahaan mengharapkan untuk menjual untung dari kartu-kartu ini senilai sekitar US$ 50 juta selama kuartal pertama tahun ini.
Huang mengakui bahwa pasokannya perusahaan masih terbatas, tetapi dia tidak berharap kekurangan GPU memengaruhi pasokannya ke pasar database yang menguntungkan. Itu menyiratkan bahwa Nvidia memprioritaskan pasokan GPU database daripada GPU gaming.
Seperti yang telah kita lihat pada masa gelembung cryptocurrency sebelumnya, penurunan profitabilitas penambangan berdampak pada kebanjiran kartu grafis di pasar barang bekas. Hal tersebut sangat mengancam profitabilitas Nvidia.
Huang mengatakan bahwa kali ini mungkin tidak akan terjadi. Menurutnya dengan menggunakan GPU khusus cryptomining, mayoritas penambang industri akan mempertahankan GPU mereka bahkan jika profitabilitas Ethereum surut sementara. Mereka dapat memindahkan fungsi mining pada cryptocurrency yang lain.























