Bisa dibilang kami cukup sering menguji Acer seri Nitro. Cuma karena SKU-nya banyak dan kombinasi hardware-nya menarik, jadi kami pun tertarik untuk mereviewnya. Laptop dengan seri lengkap Acer Nitro AN515-44 kali ini menggunakan CPU AMD Ryzen 4000 series yang baru.
Buat menopang performanya, GPU-nya menggunakan Nvidia GeForce GTX1650Ti. Dari GPUnya sekilas laptop ini diperuntukkan bagi game-game esport tapi gimana untuk skenario lainnya ?
Lebih lengkapnya, yok kita langsung liat aja tabel spesifikasinya!
Spesifikasi
Desain
Buat yang sering ngikutin review seri Nitro atau Predator, pasti gak asing dengan desainnya. Ya, desain seri ini emang bisa dibilang monoton. Meski tetap ada perubahan tapi gak banyak, dan gampang ketebak meski logo brand-nya ditutupin.
Bodi bagian atas menggunakan warna hitam dengan lapisan finishing carbon fiber yang kesat dan gak ada aksen warna merah seperti sebelumnya. Untungnya tulisan Acer di bagian tengah menyatu dengan bodi, bukan tempelan lagi. Bodinya dibikin bermotif yang menampilkan kesan gaming. Tapi seperti kebanyakan bodi dengan lapisan ini, lapisannya masih gampang kotor sama bercak jari atau tangan. Jadi ya sering-sering di lap aj jika mau tetap kinclong.
Beralih ke bagian dalam, punya tema yang sama dengan bodi bagian atasnya. Semua tampilannya polos. Yang menarik ada di bagian sisi belakang yang terdapat airhole motif gaming dengan variasi warna merah di tiap sisinya. Dan khusus SKU yang kami uji ini, bodinya sedikit lebih tipis dibanding seri Predator helios. Laptop ini juga punya hinge yang kuat, dan asiknya saat membuka layar laptop bisa dilakukan dengan menggunakan satu tangan saja.
Dimensi
Laptop ini memiliki dimensi panjang 36.3cm serta lebar 25.5cm. Yang menarik, tidak seperti Nitro sebelumnya yang cukup tebal, kali ini ketebalannya hanya 2,39 cm. Padahal GPU-nya bukan seri Max-Q yang memang dirancang untuk laptop dengan dimensi lebih tipis. Untuk bobotnya masih standar seperti kebanyakan laptop gaming terbaru saat ini, tidak terlalu berat, yaitu 2,4 kg. Jadi masih terbilang pas masuk tas ukuran sedang.
Layar
Laptop ini punya layar berukuran 15 inci dan resolusi full HD 1080p. Untuk refresh rate-nya udah game banget, 144Hz. Karena masih baru, software yang kami gunakan belum bisa mendeteksi seri panel maupun produsen pembuatnya. Untuk color gamut, kami menggunakan Spyder dan hasilnya layar ini memiliki color gamut NTSC 44%, Adobe RGB 46%, sRGB 61%, dan 45% untuk DCI P3. Spesifikasi ini memang gak wah karena emang disesuaikan sama segmen yang lebih terjangkau. Tapi jangan remehin juga kualitasnya, layar ini sudah memiliki viewing angle yang cukup luas, tidak terjadi degradasi warna berlebih saat dilihat dari sudut-sudut ekstrim. Cuma untuk kebutuhan yang mengandalkan layar berakurasi warna yang tinggi, seperti edit foto, kami menyarankan saat color correction menggunakan monitor yang lebih professional.
Keyboard
Agak tumben nih, keyboardnya gak cuma punya backlight warna merah doang. Kali ini, backlight-nya RGB 4 zona. Punya empat tingkat kecerahan yang diatur dengan menekan tombol Fn+F9 dan Fn+F10. Untuk desain dan layout-nya masih sama dengan Nitro sebelumnya. Tiap tombol diberi jarak yang cukup renggang, kecuali area numpad serta tombol bagian atas yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil dan lebih rapat. Gak punya tombol macro, tapi ada tombol untuk Nitro Sense di area numpad dan juga tombol Power di ujung kanan atas. Untuk feel-nya, Keyboard versi chiclet ini memiliki feel yang cukup tactile dan empuk ditekan.
Touchpad
Mirip Nitro lainnya, touchpad-nya punya desain yang sama. Ukurannya besar, gak ada tombol fisik untuk klik kiri dan kanan. Seluruh pinggirannya dikasih lis warna merah. Untuk feel-nya, jika fungsi klik kiri dan kanan pada bagian ujung2nya ditekan, landasannya agak kedalam. Tapi jika sudah terbiasa, hal ini sih bukan masalah yang penting. Oiya, gak ketinggalan sudah support multi gesture sampai empat jari.
Webcam
Webcam bukan jadi suatu unggulan di laptop ini. Selain banyak noise meski ruangan cukup cahaya, tingkat ketajamannya pun kurang. Padahal dari sisi software sebenarnya cukup lumayan. Karena kamera akan mendeteksi pergerakan wajah agar selalu fokus. Ini ditandai dengan tanda kotak merah yang tampil di wajah pengguna. Untuk spesifikasinya juga standar, memiliki resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9, frame rate mentok di 30 fps. Jadi jika ingin melakukan video call atau video conference secara profesional, disarankan sih pake webcam eksternal.
Baterai
Dibekali baterai dengan kapasitas 56 watt hour, laptop ini mampu bertahan hingga 4 jam 43 menit. Hasil ini didapat melalui pengujian dengan aplikasi PCMark 8 Home Conventional dengan mode Power Saver menyala dan brightness minimum. Daya tahan ini berada di atas rata-rata untuk notebook gaming yang biasanya berada di kisaran 3 jam. Dengan daya tahan tersebut kalian tidak perlu khawatir apabila ingin menggunakan laptop ini untuk mengetik dalam waktu yang lama tanpa charger.
I/O Port
Untuk pilihan konektivitasnya terbilang standar. Jangan harap ada Thunderbolt ya. Untuk di sisi kiri ada kensington lock, satu port LAN gigabit, dua USB 3.1 Type A Gen 1, dan jack audio. Untuk sisi kanan, ada USB 3.1 Type A Gen 1, USB 3.2 type-C Gen 2, dan HDMI. Tidak terdapat card reader. Terus dimana jack DC-in? Ternyata penempatan port ini sudah diperbaiki oleh acer dan ditempatkan sendirian di sisi belakang pas di bagian tengahnya.
Storage
Laptop ini menyediakan storage besar dan tetap mengedepankan performa. Untuk storage utama terpasang SSD M.2 NVMe dengan kapasitas besar yaitu 1 TB. Bandwith-nya juga kencang karena menggunakan jalur PCIe 3.0 x4. Sedangkan untuk penyimpanan data, storage keduanya menggunakan HDD dengan kapasitas tidak kalah besar, yaitu 2 TB dengan kecepatan putaran 5400 RPM.
Dan saat di benchmark, skor rata-rata-nya memang cukup kencang, walaupun bukan yang tercepat, karena pada SSD-nya, skor hanya berada di angka 2000-an, sedangkan dibanding pengujian lain, sudah cukup banyak laptop gaming menggunakan speed 3000-an. Sedangkan untuk HDD-nya, skor yang dicapai sudah mencukupi untuk kebutuhan penyimpanan data besar. Yang perlu kami sampaikan disini adalah laptop ini masih engineering sample, jadi kemungkinan untuk ram dan storage akan berbeda konfigurasinya saat di resmikan di Indonesia.
Upgradability
Ketersediaan opsi untuk upgrade sebenarnya cukup baik, karena semua slot untuk itu sudah di sediakan. Pada laptop engginering sample Nitro 5 ini, semua sudah terisi maksimal. Liat aja RAM dan storage-nya yang berukuran besar. Untuk RAM ada dua slot yang dua-duanya sudah diisi masing-masing 16 GB tiap slotnya. Begitu juga dengan SSD M.2 NVMe tersedia 1 slot yang sudah terisi kapasitas 1 TB. Sedangkan untuk HDD 2.5 incinya sudah disedikan juga untuk laptop ini walau harus mengorbankan kapasitas baterai.
Audio
Audio pada laptop ini menggunakan dua speaker yang terletak di bagian bawah kiri dan kanan. Gak ketinggalan sudah dilengkapi dengan fitur Acer TrueHarmony yang nyediain 8 preset. Fitur ini ada di software Nitro Sense. Melalui speaker pada laptop ini, masing-masing preset memang cukup terasa perbedaannya. Saat volume disetel hingga 100%, suara tidak terasa berisik, malah cenderung terlalu pelan. Untungnya suaranya tidak pecah. Meski demikian, treble terdengar lebih dominan dengan suara bass yang minim. Jika kurang puas dengan audio yang disediakan, kalian bisa menggunakan headphone untuk experience yang lebih maksimal.
Software
Seperti sebelumnya, laptop gaming Acer dilengkapi dengan software yang namanya Nitro Sense. Tapi karena ini merupakan laptop kelas entry gaming, didalamnya tidak terdapat pengaturan yang lebih kompleks, seperti misalnya overclock GPU yang ada pada laptop gaming kelas sultan Acer lainnya yaitu seri predatornya. Nitro Sense disini fokus pada menyediakan pengaturan fan yang terdiri dari pilihan Auto, Max, dan Custom. Putaran fan terkencang pada pilihan Max menghasilkan putaran hingga 5100-an rpm pada CPU dan 5600-an RPM pada GPU. Tidak ketinggalan fitur CoolBoost juga ada pada laptop ini. Meski demikian masih ada lagi pengaturan yang tersedia yaitu untuk audio melalui fitur Acer TrueHarmony, pengaturan lighting RGB yang ada pada keyboard, serta pilihan power plan pada baterai.
Suhu
CPUnya memang gak gila panas, tapi didukung dengan cooler yang baik, laptop ini memiliki thermal management yang baik banget. Gak percaya? Ini kami buktikan dengan menjalankan stres test menggunakan AIDA64. Dengan skenario fan control diatur ke posisi Maximum, mengaktifkan fitur Coolboost, serta ruangan ber-AC dengan suhu 24 derajat celcius. Hasilnya CPU Ryzen 7 4800H menunjukkan suhu rata-rata saat full load 73 derajat celcius.
Sedangkan suhu GPU-nya rata-rata di kisaran 61 derajat celcius saat full load. Menariknya lagi, hampir tidak adanya titik panas berlebih pada permukaan keyboard. Bahkan air hole di sisi belakang juga tidak terlalu panas. Padahal stres test ini yang kami berikan harusnya membuat suhu meningkat drastis. Jadi kalau untuk urusan thermal management, laptop ini sudah sangat powerfull.
Performa
Laptop ini menggunakan CPU AMD Ryzen 7 4800H yang memiliki konfigurasi 8 Core 16 Thread dengan base 2.9 Ghz dan maximum turbo boost 1 corenya 4.2 Ghz. Dari hasil stress test menggunakan AIDA64, terpantau CPU stabil di frekuensi 3,9 GHz all core yang terbilang cukup tinggi karena hampir mendekati frekuensi turbo boostnya. Gw pribadi sbenernya masih bingung kenapa turbo pada renoir pada tinggi2 banget, yah nanti lah kita ngobrol2 soal konspirasi AMD pada konten terpisah.
Okay kita lanjut ke performance nya, jika melihat skor benchmark melalui pengujian sintetis, skor-nya juga tinggi. Bahkan di beberapa pengujian skornya imbang dengan ASUS TUF A15 FX506 yang memiliki spesifikasi mirip. Misalnya saja pada Cinebench R15, tapi pada single-core lebih tinggi sedikit, untuk urusan turbo single core, kami sering menemukan pada nitro yang sering kami uji mempunyai performance lebih baik sedikit dari rival rivalnya.
Sedangkan pada GPU-nya yang menggunakan GTX1650Ti mampu memainkan game eSport hingga AAA dengan pengaturan konfigurasi berbeda. Untuk game eSport yang lebih ringan seperti CS:GO, Dota 2, Apex Legends, serta PUBG, pengaturan rata kanan sudah pasti berjalan mulus. Namun karena mengikuti standar pengujian sebelumnya agar lebih seragam, kami atur ke preset rata kiri. Dan skornya lagi-lagi seimbang dengan ASUS TUF A15 FX506.
Untuk game AAA yang lebih berat, kami coba menjalankan benchmark yang diwakili dengan Far Cry 5 dan Assassin’s Creed Odyssey dengan preset rata kanan mentok. Hasilnya memang tidak terlalu ideal, hanya Far Cry 5 yang masih sanggup mencapai rata-rata skor 60 fps. Assassin’s Creed Odyssey sendiri hanya mampu mencapai rata-rata 30 fps saja. Skor ini tentu tidak jelek, mengingat Nvidia GeForce GTX1650Ti memang diperuntukkan bagi penggunaan grafis kelas menengah dan lebih dikhususkan untuk game-game esport. Untuk hasil benchmarknya bisa di lihat dari chart berikut ini.
Kesimpulan
Acer Nitro AN515-44 sedikit menampilkan perubahan pada jati dirinya dengan menggunakan backlit RGB pada keyboard-nya. Soalnya, biasanya selalu warna merah yang dipakai sebagai backlit.
Gak cuma itu, desainnya meski masih terasa aura versi sebelumnya, namun sudah dibuat lebih praktis dan dinamis. Begitu pula dengan ketebalannya yang lebih tipis, padahal GPUnya bukan seri Max-Q. Mantap-nya lagi, thermal management pada laptop ini sangat baik, Malah suhu saat stress test masih terbilang adem.
Performa juga gak kalah, dengan frekuensi clock yang tetap tinggi saat stress test. Penggunaan RAM memori juga menyenangkan karena total 32GB ini sudah terpasang pada mode dual-channel yang seperti diketahui mampu mengangkat performa Ryzen lebih optimal. Menariknya lagi, opsi storage-nya cukup lengkap, jadi buat instal game-game baru yang rakus kapasitas, atau untuk menyimpan video-video dengan resolusi tinggi, tentu tidak terlalu jadi masalah.
Terus gimana harganya? Ini sih yang agak lucu, harga resminya sama persis seperti ASUS TUF yang menggunakan CPU dan GPU sama, yaitu Rp. 15.499.000 dengan konfigurasi SSD nvme 512gb dan ram single channel 3200Mhz 8GB.
Nah untuk kelebihannya sendiri ada pada thermal management yang lebih baik dan 4 zone RGB sedangkan untuk lainnya sama. Mengenai soal design pilihan ada di kalian. Mungkin pada sesi ini yang bisa kalian pertimbangkan yaitu dari sisi after salesnya, dan bonus bonus yang diberikan nantinya.
Yang keyboardnya udah RGB beli di mana ya?? Kok di toko2 online cuma ada yg backlit merah doang buat yg versi ryzen ini?