Kematian George Floyd di Amerika Serikat telah memancing beberapa orang-orang dimuka bumi ini di beberapa wilayah di dunia, terutama di Amerika Serikat. Hal yang cukup mengejutkan adalah ternyata beberapa hacker juga turut mengeluarkan emosinya dengan meluncurkan beberapa serangannya secara online.
Menurut berberapa laporan yang dibuat oleh Cloudflare, ada kurang lebih 135 miliar cyber attack pada minggu lalu, tepatnya pada 30 – 31 Mei. Angka tersebut telah meningkat 17 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu, yaitu pada tanggal 25 – April yang mana Cloudflare telah melaporkan adanya sekitar 116 milliar cyber attack.
Cloudflare mengatakan bahwa beberapa situs web milik pembela hukum dan advokat telah mengalami peningkatan cyber attack hingga 1.120 kali lipat. Detailnya, penyerangan tersebut telah mencapai 120 juta serangan. Hal yang cukup menarik disini ialah cyber attack terhadap situs-situs advokat terbilang nihil pada tahun lalu.
Dan sementara untuk situs-situs milik pemerintahan diklaim juga meningkat.
Mereka juga menambahkan bahwa hacker-hacker ini menggunakan serangan yang berupa Distributed Denial of Service (DDOS) atau serangan yang bertujuan untuk melumpuhan suatu situs, agar server yang digunakan untuk situs tersebut menjadi down.
Tidak hanya itu, cyber attack terhadap situs pemerintahan pun juga ikut meningkat 1,8 kali lipat pada 30 – 31 Mei jika dibandingkan dengan minggu terakhir pada April. Situs militer pun juga ikut melonjak 3,8 kali lipat jika dibandingkan pada April lalu.
Merespon hal ini, Cloudflare mengatakan bahwa peningkatan cyber attack ini sangat sering terjadi. Terutama pada saat mencekam seperti ini.
“Seperti yang kita tahu, tindak kekerasan dan juga protes yang terjadi di dunia nyata akan disertai pula dengan serangan di internet,” ungkap Cloudflare