Menjadi pro player bukanlah hal yang mudah. Tentu saja ada banyak resiko yang membuat orang enggan masuk ke pro scene di e-sport. Pro player dalam dunia e-sport harus konsisten, kompeten, professional dan kreatif.
Sayangnya, tidak semua orang dapat bertahan dengan 4 unsur tersebut. Termasuk pula, satu pro player dota ini.
Yili “Garter” Ramadani adalah sosok midlaner asal Albania yang memiliki spesialis hero di Invoker, Juggernaut dan Anti Mage. Dia adalah pemain tier 2 yang sempat bergonta-ganti tim, sebelum ia memutuskan untuk pensiun scene pro player DOTA 2.
Out with the old, in with the new
Read: https://t.co/UTIKrEMbHl
— Ylli Ramadani (@gartergaming) January 2, 2020
Melalui tweetnya, Garter telah masuk ke scene kompetitif DOTA 2 semenjak tahun 2011 ini memutuskan untuk pensiun di scene DOTA 2 pada awal tahun ini. Dia telah memutuskan untuk berpindah scene dari yang awalnya DOTA 2, sekarang berpindah ke game MOBA klasik Riot Games, League of Legends.
Hal tersebut dikarenakan scene pro player DOTA 2 yang terbilang cukup toxic. Banyak tim yang ingin cepat memenangkan kejuaraan dengan cara mengambil pemain tim lain dan terus bergonta-ganti tanpa henti. Dan juga scene DOTA 2 untuk tier 2 tidak seramai tier 1 yang memang kita kenal saat ini.
Dia pun juga menambahkan bahwa sistem MMR berubah menjadi medal membuat mood bermain dia jadi cukup buruk. Dengan dua akun yang memiliki 8000 MMR, ia pun harus menunggu lebih dari satu jam hanya untuk sekedar mendapatkan match.
Untuk sekarang, Garter berharap ia akan mendapatkan harapan karir yang lebih jika berpindah haluan scene e-sport.
Goodluck Garter!