Awalnya kami mengangap Gigabyte Sabre 15 atau Gigabyte P45 series hanya di posisikan untuk pasar GTX 1050 saja. Nyatanya, ia dirilis juga dalam versi GTX 1060. Kemudian, kami juga beranggapan, ini adalah Sabre versi Pro, Atau SabrePro. Tapi ternyata, yang hadir di pemmzchannel merupakan Sabre 15 dengan chassis yang sama dengan versi GTX 1050 terdahulu. Sengaja kah Gigabyte untuk menekan production cost Gigabyte Sabre 15 P45W dengan hanya mengganti chip GPU saja? Apakah strategi ini berhasil mengulang sukses yang pernah diraih Sabre 15 versi GTX 1050 2GB – nya? Dari pada penasaran, langsung kita ulas lebih jauh yuk.
Spesifikasi dan Harga Gigabyte Sabre 15 P45W
Untuk CPU atau processor, Gigabyte Sabre 15 P45W masih mengandalkan Intel core i7 7700HQ. Namun, agak berbeda dengan laptop GTX 1060 lain yang langsung menawarkan VRAM 6GB, GTX 1060 pada Sabre 15 P45W, hanya menawarkan VRAM 3GB. Hmm.. indikasi mengejar value lagi ni nampaknya?
Untuk RAM, Gigabyte memilih menancapkan hanya sekeping RAM 8GB DDR4 pc 2400MHz untuk memberi keleluasaan user melakukan upgrade hingga 2 slot yang tersedia penuh. Untuk storage system, ia mengandalkan M.2 SATA SSD 128GB. Sedangkan untuk DATA, menggunakan HDD 1TB 7200 yang cukup langka ditemukan pada laptop sekelasnya saat ini. Untuk koneksi wireless, ia mengandalkan adapter berchipset Intel Pro Wireless dual band 3165 yang juga mengintegrasikan dual mode bluetooth 4.2 adapter. Perbedaan yang pertama kami temui adalah, versi 1060 ini menggunakan battery yang lebih besar yakni 62wh, dimana seri 1050 nya menggunakan 47wh. Hmm… apa lagi ya? Oh iya, untuk LCD, ia masih menggunakan panel yang sama dengan versi P45K GTX 1050.
Same Design & Material Chassis
Untuk chassis yang digunakan, kami pastikan dimensi, desain dan material nya sama persis. Bahkan hingga ke finishing dan warna yang digunakan. Nah, untuk beratnya, hasil timbangan kami menunjukan ia memiliki bobot yang sama dengan versi 1050 yakni 2,5 kg. Padahal, ia menggunakan battery yang lebih besar. Teori sementara, bagian sistem pendingin menggunakan konfigurasi yang sama. Wah ini sih nekat kalau beneran. Nanti kita akan cek langsung kedalamnya deh. Tapi, sebelumnya kita mau flashback sedikit sekaligus mengulas sisi desain yang tidak sempat kita ulas saat mereview seri GTX 1050 – nya.
Desain Chassis pada Gigabyte Sabre 15 P45W ini, aslinya punya konsep design yang stylish dan sedikit berkesan heavy muscle. Tak seperti kebanyakan laptop gaming yang bermain dengan garis abstrak tegas dipermukaan, Sabre 15 coba menghadirkan siluet-siluet lengkungan yang dibentuk nyata. Ini, jika kami perhatikan dengan seksama, membuat ia menghadirkan kesan kekar dan rigid. Sayangnya, kesan kekar ini sama sekali tak didukung oleh kualitas material chassis yang didominasi plastik.
Efek negatif penggunaan material plastik, paling banyak diderita oleh LCD cover. Fleks yang ada mulai terasa dari area tengah dekat logo Gigabyte, hingga ke tepi bawah. Untuk area yang mempertemukan cover LCD depan dan dalam, kami temukan banyak yang kurang nge-plak. Finishing hitam doff benar-benar membuatnya cepat sekali kusam dengan banyak sekali jejak sidik jari yang perlu sedikit usaha untuk membersihkannya. Mana lagi, untuk paket penjualan Sabre 15, ia tak dibekali kain micro-fiber seperti seri laptop Gigabyte Aero dan Aorus. Selebihnya, anda bisa simak ulasan kita terkait desain pada video review Gigabyte Sabre 15 versi GTX 1050 pada video di bawah.
Keyboard & Touchpad
Sudah rahasia umum, barebone yang digunakan Sabre 15 ini adalah buatan Clevo. Dan yang familiar dengan barebone Clevo, pasti sudah faham kelemahan pada painting yang mudah pudar terutama di area palmrest dan kesan berminyak yang sering timbul pada permukaan tuts keyboard. Nah, papan keyboard RGB baru yang digunakan Sabre 15 ini, mengunakan desain dan finishing yang berbeda jauh dengan versi notebook clevo sebelumnya. Mulai dari dimensi, ketinggian, finishing hingga font yang digunakan, menurut kami merupakan peningkatan yang signifikan.
Kerenggangan antar tuts dan key-travel yang mencapai 2mm, nyaris proporsional mendukung image Sabre 15 sebagai laptop gaming. Sayangnya, feedback yang diberikan tuts keyboard Sabre 15 kami rasa cenderung lembut, kurang tactile. Permukaan tuts yang diberi warna hitam pekat dan dipadukan dengan konsep pinggiran keycap transparan, menjadikan tampilan papan keyboard Sabre 15 ini mirip dengan keyboard Steelseries yang digunakan MSI. Hanya saja berbeda di pemilihan font dan transparansi pada Steelseries yang agak doff.
Display Panel
Hardware yang ditawarkan juga sama, yakni LG-Philips 15. Sebuah panel IPS 15 inch beresolusi 1080p 60Hz, yang manawarkan viewing angle sangat baik. Pada masa jaya Sabre 15 1050, kualitas brightness yang ditawarkan panel ini sangat menawan. Namun saat ini, dimana banyak vendor lain mulai memperbaiki kualitas layar laptop gaming mereka, Gigabyte tetap dengan tawarannya. Ini membuat nilai keseluruhan dari kualitas LCD Gigabyte Sabre 15 P45W, turun di bawah kualitas beberapa produk sejenis.
I/O Port
Hal positif lain yang merupakan cirikhas barebone buatan Clevo ialah, kekuatan pada kelengkapan I/O port. 3 buah Port USB 3.1 type A dan sebuah USB 3.1 Type C gen 2 10gbps, dijamin memanjakan pengguna yang memiliki gadget segambreng. Sabre 15 P45W juga menawarkan alternatif display-out yang unik. Jika kamu perhatikan, ada 2 mini DisplayPort di sisi kiri. Salah satu mini DisplayPort ini adalah output dari Intel HD (DP V1.2), so, hanya sebuah mini DisplayPort (DP V1.3) yang merupakan output dari chip Nvidia-nya. Dan sudah ditandai dengan huruf “D” sebagai pembeda.
Gigabyte cukup jantan meng-highlight kemampuan multi display pada Gigabyte Sabre. Mereka mengklaim, pengguna bisa menggunakan 1+3 eksternal monitor. Yang 1 dimaksudkan untuk LCD bawaan, dan 3 lainnya adalah monitor eksternal. Di pastikan, HDMI akan menghandle 1 output, sedangkan mini DisplayPort 1.3-nya, menghandle 2 output dengan kemampuannya menggabar hingga resolusi 5K 60Hz. Secara teori seharusnya ini memang benar, sayangnya lab kami belum meiliki test-bad untuk monitor secanggih itu.
Performa
Lewat prosesi benchmark standar yang kami lakukan, beberapa synthetic benchmark berbasis direct-X terbaru menunjukan, VRAM 6GB tidak terlalu banyak membantu menaikan skor. Ini bisa diartikan, untuk kebanyakan aplikasi yang menjalankan skenario 3D yang belum terlalu kompleks, tidak atau belum membutuhkan kapasitas VRAM yang melimpah. Gap nya hanya berkisar 2 hingga 3% saja. Masuk ke simulasi 3D baik game maupun rendering yang membutuhkan skenario 3D jauh lebih kompleks, gap-nya makin membentang lebar, mencapai 15% tergantung kerumitan scene yang sedang di jalankan. Selebihnya, silakan simak video reviewnya di bawah ini.
Seperti kita ketahui, VRAM 3GB akan mulai menderita saat di ajak bermain game-game jenis open world yang “secara default” menuntut GPU untuk merender objek dan landscape di sekitar pemain. Selain itu, kami bisa yakinkan bahwa, GTX 1060 3GB tetap jauh lebih baik dibanding GTX 1050 Ti 4GB.
Cooling System
Terkait bobot tadi, ada yang menarik ni sob. Untuk Gigabyte Sabre 15 P45W, sisi cooling systemnya sudah ditingkatkan. Dari yang semula single heatpipe per komponen, menjadi dual heatpipe. Melihat fisik sistem pendingin Sabre 15 P45W ini, terlihat Gigabyte tetap tidak ingin panas antar CPU dan GPU saling berinteraksi. Sesuatu yang sebenarnya sangat baik. Hanya saja, loop panas yang berlalu lalang dalam heatpipe, tidak sepanjang desain sistem pendingin yang membuat heatpipe membentang dari CPU ke GPU.
Untuk fan yang digunakan, ukurannya tergolong besar. Dan dari db noise yang terdengar, kecepatannya disinyalir tembus 6000rpm. Kami menguji coba metode baru untuk mengukur kemampuan disipasi panas pada sistem pendingin Gigabyte Sabre 15 P45W ini. Pertama kami membuat CPU dan GPU bekerja full load. Kemudian, setelah kami dapatkan temperatur full load, kami buat semua komputasi berhenti atau idle. Lalu kami catat seberapa cepat sistem pending P45W bekerja membuang panas. Hasilnya, sistem pendingin Gigabyte P45W mampu membuang panas sebanyak 20’C pada masing-masing komponen aktif, dalam waktu sekitar 25 detik.
Tanpa turbo fan aktif, suhu CPU terlihat cukup tinggi mencapai 88’C. Namun, kondisi GPU lebih mengkhawatirkan sebab mencapai 93’C. Dengan konsekwensi noise yang cukup annoying, system pendingin pada Gigabyte Sabre 15 P45W ini kami pastikan masih cukup mumpuni untuk mendorong keluar panas hingga tak sampai menghangatkan area upper-case. Bahkan, kami cukup supraise area palm-rest sebelah kiri dimana tangan pengguna bertumpu selama memanfaatkan keyboard, terasa adem ayem saja. Seingat kami, ini salah satu yang terdingin dari semua laptop gaming 15 inch yang pernah kami review.
Selama menggunakan mode turbo fan, temperatur CPU berhasil di tahan di angka maksimal 73’C. Sedangkan untuk GPU, berhasil di tahan di angka 79’C yang artinya tak jauh berbeda dengan Asus ROG Strix GL503VD Hero Edition yang kami test juga baru-baru ini. Padahal, 503VD menggunakan GPU yang lebih rendah yakni, GTX 1050.
Kesimpulan
Harus kami akui, secara kosmetik, Sabre P45W ini masih banyak yang perlu ditingkatkan. Material terutama, juga Quality Control untuk proses assembly chassis di titik-titik tertentu. Dan kami juga cukup khawatir pada desain exhaust cooling system yang belum mendapat perbaikan posisi. Walaupun sebenarnya sepanjang kami mereview Sabre 15 series, posisi exhaust di sebelah kanan ini tak terlalu mengganggu sebab bisa di siasati dengan berbagai alternatif. Misalkan, sedikit menjauhkan posisi mouse atau menggunakan tatakan peninggi. Namun, tak bisa dipungkiri, hal ini sudah cukup banyak mendatangkan keluhan. Dan kekhawatiran kami adalah, hal ini dijadikan poin untuk menjatuhkan pilihan pada produk merk lain.
Overall, gigabyte Sabre P45W bukan pilihan utama untuk yang menginginkan produk dengan nilai kosmetik dan handling yang tinggi. Tapi untuk yang mencari price to performace, Gigabyte Sabre 14 P45W menurut kami, akan berhasil menduplikasi kesuksesan seri 1050 mereka yang sempat hits beberapa waktu lalu.
Harga yang kami tawarkan yakni 16,799 juta, agak berbeda dari sisi paket penjualan. Di Pemmz, harga tersebut tidak termasuk gaming gear dari Logitech, namun, kami menggantinya dengan yang lebih bermanfaat yakni, Original Windows 10 Home Edition. FYI, free original windows 10 ini senilai 950 ribu rupiah loh. Untuk gaming mouse, tetep dapet kok sebagai bonus tambahan. So Bagaimana? Tertarik?