Sebutlah Joni, seorang pengusaha yang menjalankan bisnis menggunakan dua komputer yang berada di tempat berbeda. Si Joni butuh untuk tetap menjaga file di kedua komputer tersebut supaya selalu tersinkronisasi. Sialnya dia tidak ingin menggunakan layanan cloud.
Joni tidak ingin menggunakan layanan Cloud, yang biasanya diwakili pihak ketiga yang menyimpankan data dan file penting di penyedia layanan. Data yang disimpan kemudian bisa disinkronisasikan dan diakses dari perangkat lain, entah itu komputer, smartphone, laptop, dan lain sebagainya. Walau dijanjikan keamanan berlebih, dia merasa cara tersebut tidak aman. Namun di luar perasaan semacam itu, zaman sekarang menunjukkan perkembangan pesat layanan cloud storage.
Mungkin ada beberapa orang yang tidak setuju dengan konsep cloud storage. Apalagi beberapa tahun lalu Snowden sempat mendeskripsikan salah satu layanan cloud besar sebagai satu yang rentan akan penerobosan privasi. Sebagai catatan, Snowden adalah orang yang membocorkan program mata-mata rahasia NSA-nya Amerika Serikat. Percayakah kita kepada Snowden? Dan adakah alternatif lain yang bisa diperoleh oleh pengguna, di luar penggunaan layanan cloud storage seperti GDrive, DropBox, dan sejenisnya?
Pertanyaan pertama bisa kita tepikan sejenak, namun pertanyaan kedua mudah dijawab. Di artikel ini kami akan menawarkan beberapa solusi alternatif untuk layanan cloud, sekaligus menunjukkan bagaimana mengamankan akun cloud storage yang mungkin sekarang sudah Anda miliki.
- Lakukan enkripsi secara lokal
Anda tidak tahu dengan siapa pengelola Google, Microsoft, maupun Dropbox akan berbagai data yang mereka pegang. Namun bila data yang ada sudah dienkripsi lebih dulu, kemungkinan kecil bagi mereka untuk membagi data Anda dengan pihak lain.
Di titik ini kami punya rekomendasi untuk Anda, yang hadir lewat aplikasi VeraCrypt. Ini adalah software open-source gratis yang bisa digunakan untuk mengeksprisi data, partisi, maupun seluruh hard drive yang Anda pakai. Dengan VeraCrypt, Anda bahkan bisa membuat sebuah kontainer di mana Anda bisa menyimpannya di file lain.
2. Gunakan layanan cloud yang dirasa aman
Perusahaan besar penyedia layanan cloud biasanya tidak memproteksi privasi Anda dengan baik, namun beberapa perusahaan kecil melakukan hal sebaliknya. Spider Oak merupakan satu dari sekian banyak perusahaan penyedia layanan cloud storage yang sangat memperhatikan privasi penggunanya.
Sprider Oak menyajikan layanan enkripsi dan dekripsi data di PC, menggunakan sebuah kunci yang hanya bisa diakses oleh pengguna tunggal. Spider Oak tidak akan membagi konten data Anda karena mereka memang tidak bisa melakukannya.
3. Sediakan hardisk eksternal untuk menyimpan data
Pilihan ini sudah umum, dan pastinya lebih mudah. Akan tetapi ada dua cara untuk melakukannya.
Pertama Anda bisa menggunakan software seperti Allway Sync untuk melakukan sinkronisasi kumpulan file yang tersebar di antara hardisk eksternal dan internal. Jadi ketika Anda dalam kondisi mobile, Anda bisa menancapkan hardisk eksternal, kemudian menjalankan Allway Sync, dan lakukan pembaharuan data di kedua hardisk yang dimiliki. Ketika berpindah ke komputer lain, Anda bisa melakukan sinkronisasi lagi. Versi gratis Allway sudah sangat cukup, meski hanya terbatas pada penggunaan personal.
Opsi kedua adalah tetap mengkoneksikan hardisk eksternal dan PC Anda. kemudian mengakses sekaligus mengedit data dari sana. Anda tidak perlu melakukan sinkronisasi karena data-data tetap berada di drive yang sama. Hanya saja cara seperti ini akan memakan lebih banyak waktu, lagipula transfer data antara PC dan hardisk eksternal berjalan lambat, kecuali PC Anda menyedakan port USB 3.0.
Demikian beberapa solusi untuk mengatasi masalah keamanan privasi di layanan Cloud Storage yang mungkin sudah Anda gunakan sekarang. Sudahkah Anda menggunakannya?