Samsung kembali menjadi sorotan dunia teknologi dengan bocoran terbaru mengenai chipset flagship mereka, Samsung Exynos 2600. Raksasa teknologi Korea Selatan ini mengambil langkah berani—dan sedikit membingungkan yang bisa menjadi pedang bermata dua bagi lini ponsel premium mereka di masa depan.
Meskipun membawa peningkatan performa yang fantastis, Samsung dikabarkan tidak menanamkan modem internal ke dalam chipset ini. Sebuah keputusan desain yang berpotensi “menetralkan” efisiensi daya yang seharusnya menjadi nilai jual utamanya.
Spesifikasi Monster Samsung Exynos 2600: Teknologi 2nm dan Pendingin Tembaga
Secara teknis, Samsung Exynos 2600 adalah sebuah mahakarya. Ini adalah chip pertama Samsung yang dibangun di atas proses fabrikasi 2nm GAA yang super canggih. Tidak hanya itu, Samsung juga menyematkan Heat Path Block (HPB), sebuah jalur pendingin berbahan tembaga yang menempel langsung pada chip untuk menjaga suhu tetap dingin.

Di atas kertas, peningkatannya sangat masif dibanding generasi sebelumnya (Exynos 2500):
CPU: Lebih kencang hingga 39%.
GPU: Performa grafis naik 50% dengan dukungan Ray Tracing.
NPU (AI): Kemampuan kecerdasan buatan melesat 113%.
Dengan spesifikasi inti 1x Cortex-C1 Ultra (3.80GHz) dan dukungan RAM LPDDR5X, chipset ini seharusnya menjadi raja efisiensi dan performa.
Keputusan “Aneh”: Modem Terpisah Bikin Boros?
Namun, ada satu “cacat” yang membuat para pengamat teknologi skeptis. Demi mempermudah proses manufaktur, Samsung memutuskan untuk tidak menyatukan modem di dalam Exynos 2600.
The Exynos 2600 will feature an external Shannon 5410 modem. The Exynos 2400 and Exynos 2500 SoCs have integrated internal Shannon modems. Furthermore, the screenshots here confirm what I’m saying.
Because the Shannon 5410 modem on the Exynos 2600 does not have “AP” written at… pic.twitter.com/rLGfuuzL0B
— Erencan Yılmaz (@erenylmaz075) December 20, 2025
Berdasarkan laporan industri, Samsung akan menggunakan modem eksternal Shannon 5410. Masalahnya, sejarah membuktikan bahwa modem eksternal secara signifikan kurang efisien dibandingkan modem yang terintegrasi (System-on-Chip). Modem terpisah membutuhkan daya lebih besar untuk berkomunikasi dengan prosesor utama, yang berujung pada konsumsi baterai yang lebih boros.
Ini adalah sebuah ironi. Di satu sisi, Samsung menggunakan teknologi 2nm dan pendingin HPB untuk menghemat daya dan mengurangi panas hingga 30%. Namun di sisi lain, penggunaan modem eksternal justru membebani efisiensi tersebut.
Nasib Galaxy S26 Series
Langkah ini diduga kuat diambil Samsung untuk meningkatkan yield rate (tingkat keberhasilan produksi) agar stok aman saat peluncuran. Samsung Exynos 2600 ini diproyeksikan akan menjadi otak dari Galaxy S26 Series (varian reguler dan Plus) serta Galaxy Z Flip 8 tahun depan.
Apakah performa real-world dari Exynos 2600 akan benar-benar “badak” atau justru “bocor” karena masalah modem? Kita harus menunggu hingga unit aslinya diuji di tangan konsumen.
Baca juga:
- Bocoran Samsung Galaxy S26: Akhirnya Serius Garap Fitur Magnetik?
- Samsung Galaxy A07 5G Muncul di 2026, Opsi 5G Paling Ramah Kantong
- Resmi Masuk Indonesia! Samsung Galaxy Tab A11+ Bawa AI dan 5G, Berapa Harganya?
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.

















