Tahun 2025 menjadi momentum besar bagi industri esports tanah air. Predator Gaming Indonesia (sub-brand gaming dari Acer) kembali menegaskan posisinya sebagai tulang punggung ekosistem esports nasional dengan langkah agresif. Tak hanya sekadar jualan laptop, mereka memastikan talenta Indonesia siap bersaing di panggung dunia.
Fokus utama tahun ini tertuju pada pengiriman perwakilan “Merah Putih” ke ajang internasional. Melalui rangkaian kualifikasi panjang di 13 kota, Predator Gaming Indonesia akhirnya memilih empat tim terbaik yang akan diterbangkan ke Kuala Lumpur untuk bertarung di Grand Final APAC Predator League 2026.
Predator Gaming Indonesia Bawa Misi Menaklukkan Asia Pasifik
Kompetisi bergengsi yang akan digelar pada 8-12 Januari 2026 ini bukan ajang sembarangan. Keempat tim perwakilan Indonesia ini memikul harapan besar untuk mengharumkan nama bangsa di hadapan tim-tim elit dari seluruh kawasan Asia Pasifik.

Langkah ini adalah puncak dari program Road to APAC Predator League 2026 yang telah menyisir bakat-bakat terbaik dari Sabang sampai Merauke. Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menegaskan bahwa ini adalah bentuk komitmen jangka panjang.
“Kami ingin membangun fondasi agar talenta Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di tingkat global,” ujar Leny Ng.
Dukung “Indo Pride”: Rangkul Developer Game Lokal
Selain fokus pada atlet pro player, strategi Predator Gaming Indonesia di tahun 2025 juga menyasar jantung kreativitas industri: pengembang game lokal.
Melalui program bertajuk Predator Indo Pride, Acer memberikan panggung bagi developer lokal untuk memamerkan karya mereka. Dukungan ini tidak main-main, mulai dari bantuan teknologi perangkat keras yang mumpuni hingga akses ke komunitas gamer yang lebih luas. Tujuannya jelas: agar game buatan anak bangsa bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan merambah pasar global.
Sinergi dengan Kampus dan Pemerintah
Ekosistem esports tidak bisa berdiri sendiri. Menyadari hal ini, Acer memperluas kolaborasinya dengan berbagai pihak strategis, mulai dari Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) hingga institusi pendidikan seperti universitas.
Sinergi ini bertujuan menciptakan jalur regenerasi atlet yang berkelanjutan. Dengan fasilitas teknologi gaming mutakhir dari lini Predator, diharapkan bibit-bibit baru atlet esports dapat berlatih dengan standar internasional sejak dini.
Apakah strategi agresif ini akan membawa pulang piala Asia Pasifik ke Tanah Air di awal 2026 nanti? Kita nantikan aksinya!
Baca juga:
- Jangan Tertipu Ukuran Acer Predator Triton 14 AI! Ini Harga dan Speknya!
- Acer Predator Helios 18 AI: Benarkah Ini Laptop Gaming Sempurna Seharga 80 Juta?
- Resmi di Indonesia, Acer Swift Edge 14 AI Bawa Performa Super Kencang!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.

















