Di tahun 2025, menemukan laptop dengan spesifikasi kelas atas namun dibanderol harga “kaki lima” seringkali terasa too good to be true. Namun, ASUS Vivobook 14 (M1407) hadir mematahkan stigma tersebut. Dengan harga hanya Rp10 jutaan, laptop ini membawa spesifikasi yang biasanya hanya ditemukan pada perangkat seharga Rp20 juta.
Apakah ini “jebakan” marketing atau memang sebuah inovasi cerdas? Mari kita bedah “anatomi kompromi” dari laptop yang diklaim sebagai salah satu laptop mainstream termurah dengan prosesor AMD Ryzen AI 300 Series ini.
Performa ASUS Vivobook 14 (M1407)
Jangan tertipu dengan tampilannya yang sederhana. Di dalam dapur pacunya, ASUS Vivobook 14 (M1407) ditenagai oleh Ryzen AI 5 340 dengan arsitektur terbaru Zen 5. Chip ini tidak sendirian, ia ditemani oleh NPU XDNA 3 yang memiliki kekuatan 50 TOPS angka yang jauh melampaui standar Copilot+ PC saat ini.
Bukti keganasannya terlihat saat pengujian benchmark. Skor Cinebench R23 laptop ini tembus angka 12.497 poin. Sebagai perbandingan, skor ini mendominasi kompetitor di kelas harganya, bahkan mengalahkan laptop dengan Core Ultra 5 (11.538 poin) dan Ryzen 5 8000 series (11.480 poin).

Rahasia performanya terletak pada efisiensi arsitektur Zen 5 yang memiliki IPC (Instruction Per Clock) lebih pintar. Hasilnya? Rendering video 1080p dengan efek kompleks di Premiere Pro tuntas hanya dalam 2 menit 3 detik. Sebuah angka yang fantastis untuk laptop tanpa kartu grafis diskrit.
Efisiensi Baterai yang Tidak Masuk Akal
Inilah bagian yang paling mengejutkan alias plot twist-nya. Secara spesifikasi, laptop ini hanya dibekali baterai 42 Watt-hours (WHrs), angka yang tergolong kecil untuk standar tahun 2025. Logikanya, baterai ini akan cepat habis jika dipacu kerja berat.
Namun, hasil pengujian nyata berkata lain. Dalam tes PC Mark 10 Modern Office, ASUS Vivobook 14 (M1407) mampu bertahan hingga 15 JAM!.
Kenapa bisa seirit ini? Kuncinya adalah kolaborasi antara CPU Zen 5 yang efisien dan NPU. Tugas-tugas AI seperti efek video saat conference call dialihkan ke NPU yang jauh lebih hemat daya, membiarkan CPU “beristirahat”. Ini membuktikan bahwa baterai kecil bukan masalah jika manajemen dayanya cerdas.
Satu “Kompromi” yang Harus Anda Tahu
Tentu saja, di harga Rp10 juta, harus ada yang dikorbankan. Berdasarkan investigasi mendalam, “pemotongan” biaya tersebut bukan pada kualitas bodi (yang sudah lolos uji militer MIL-STD 810H) ataupun kelengkapan port.
Kompromi tersebut terletak pada layar. Panel 14 inci WUXGA (16:10) yang digunakan memang tajam, namun memiliki color gamut 45% NTSC. Artinya, layar ini sangat cukup untuk kerja kantoran, mengetik, atau browsing, tapi kurang ideal untuk profesional yang membutuhkan akurasi warna tinggi (color grading).
Kesimpulan: Kompromi Cerdas untuk Siapa?
ASUS Vivobook 14 (M1407) adalah definisi dari “prioritas pintar”. ASUS memilih mengorbankan sedikit akurasi warna demi memberikan performa CPU “monster”, kemampuan AI masa depan, dan daya tahan baterai yang gila. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan laptop ini secara lengkap, tonton video reviewnya dibawah sini:
Dan jika Anda adalah mahasiswa, pekerja kantoran, atau remote worker yang butuh mesin tangguh, siap AI, dan awet seharian tanpa harus membawa charger, ini adalah pilihan paling jujur dan value for money di tahun 2025.
Baca juga:
- Review Lenovo Legion 5i 15IRX10: Bukan yang Terkencang, Tapi Kenapa Jauh Lebih Aman?
- Review ASUS ExpertBook PM3: Disiksa Tetap Nyala, Definisi Laptop Badak!
- ASUS TUF Gaming F16 (2025): Laptop RTX 5070 yang Bikin ‘Kaum Mending’ Terdiam!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.





















